Surat Terbuka untuk Kawan-kawanku, Maafkan Aku yang Terlalu Sibuk Mempersiapkan Masa Depan.

Kawan-kawan terhebatku yang sangat aku banggakan. Bingung sekali rasanya harus dari mana aku memulainya. Karena, meskipun kalian adalah orang yang istimewa, tapi tak pernah sebelumnya aku berbicara dengan kata-kata seistimewa ini pada kalian. Kawan-kawanku, tak lama lagi kelulusan akan datang. Aku masih tak tahu harus menyambutnya dengan hati bagaimana. Dengan bahagiakah, atau berharap detik tak usah berlalu, agar kita bisa selamanya bersama-sama dalam lengkungan bibir tanpa luka.

Kita sadar akan kedatangan masa itu. Masa dimana tak akan lagi kita kenakan putih abu-abu dipagi hari, masa dimana tak akan lagi kita ke kantin belakang saat bel istirahat berbunyi, dan masa dimana kita akan sibuk dengan kepentingan masing-masing.

Kawan, niatku menulis ini sederhana, aku hanya ingin mengingatkan kembali pada kalian dan diriku, bahwa kita takkan selamanya menjadi anak SMA. Ingat sahabatku , waktu akan terus bergulir, tak peduli apakah kita sudah siap untuk berjalan atau kita masih enggan untuk melangkah. Didepan, ada mimpi yang harus kita tebus, ada cita-cita  yang harus kita perjuangkan dan ada angan-angan yang harus kita ubah menjadi realita.

Kita semua harus tahu, bahwa semua itu butuh proses dan usaha, bukan sekedar bercanda atau tertawa-tawa tanpa guna.

 <>1. Aku bukan tak mau sering berkumpul dengan kalian, tapi lagi-lagi aku melihat tugas beratku. Disana, ada orang tuaku yang harus aku bahagiakan.

Kawan-kawanku yang sangat luar biasa, aku hidup atas orang tuaku, aku bisa bersekolah atas kucuran materi dari mereka dan itulah sebabnya mereka sangat harus aku prioritaskan lebih dari siapapun.

Tidakkah kalian ingat, bahwa apabila tak ada orang tua kita, tak akan mungkin kita bisa bersekolah dan tak akan mungkin kita bisa bertemu hingga akhirnya menjadi kawan baik yang sangat akrab.

Sekali lagi, aku bukan tak mau sering berkumpul bersama kalian, tapi lagi-lagi aku melihat tugas beratku. Disana, ada orang tuaku yang harus aku bahagiakan.

<>2. Aku rasa kalian pun sama seperti diriku, memiliki cita-cita yang ingi menjadi nyata dan memiliki angan yang ingin diwujudkan.
Mahasiswa hubungan internasional

Mahasiswa hubungan internasional via https://www.google.com

Kawan, saat kita berkumpul di jam istirahat sekolah, sering aku dengar cita-cita kalian yang begitu hebat. Menjadi musisi, polisi, sampai bekerja di perusahaan Google mungkin itulah sebagian hal yang ingin kalian capai dalam hidup. Tak jarang aku menertawakan cita-cita kalian yang tinggi itu. Tapi, sering pula aku amini dalam hati sembari berbisik pada tuhan agar cita-cita kalian digenggam erat olehnya. Kalian harus ingat kawan, segala sesuatu itu butuh proses, butuh usaha, dan butuh kerja keras. Aku yakin diluar sana ada banyak pula orang yang memiliki cita-cita sama seperti kalian dan hanya sedikit dari mereka yang berjuang mati-matian demi impiannya tersebut. Aku sangat berharap kalian adalah salah satu dari orang yang berjuang keras itu, karena aku ingin melihat cita-cita kalian bisa terwujud dengan sempurna.

<>3. Ingat kawan, waktu tak akan mungkin mengizinkan kita selamanya disekolah.

Esok atau lusa mungkin aku masih bisa merangkul bahu kalian disekolah, masih bisa mengandalkan kalian sebagai teman dan sebaliknya. Bahkan kita masih bisa setia satu sama lain untuk saling membantu dalam masalah apapun. Tetapi, kita tak mungkin bisa meminta sang waktu untuk melambatkan temponya. Ingat kawan, waktu tak akan mungkin mengizinkan kita selamanya berdampingan dalam kelas. Pada saatnya nanti, kita dituntut untuk bisa mengandalkan diri sendiri dalam setiap keadaan. Cepat atau lambat pasti akan datang suatu masa, dimana hanya diri kitalah yang bisa kita andalkan.

<>4. Salah satu keinginan terbesarku ialah ketika kelak kita bertemu kembali, kita bertemu dalam keadaan berhasil.
Shake hand

Shake hand via https://www.google.com

Kawan-kawanku, tak lama lagi kita semua akan memiliki jarak untuk bertemu. Tak lama lagi kita semua tak akan mungkin bisa bertemu setiap hari lagi, karena kepentingan kita masing masing yang nanti akan berbeda. Aku harap kita akan masih saling mengingat satu sama lain, kita masih saling peduli dalam jarak dan mendewasa dalam kebahagiaan. Dan semoga, ketika kelak kita bertemu kembali. kita bertemu dalam keadaan berhasil.

<>5. Terakhir, harus kita tahu bahwa kawan sejati bukan hanya sekedar yang sering berkumpul dalam tawa. Lebih dari itu, ialah mereka yang menyebut namamu sebagai salah satu doanya.
Fakta Ilmiah Sujud

Fakta Ilmiah Sujud via https://www.google.com

Tak bisa aku pungkiri memang. Tertawa bersama kalian adalah hal yang sangat membahagiakan. Akan tetapi, aku harus yakin bahwa kawan sejati bukan hanya mereka yang sering berkumpul bersama dalam tawa. Lebih dari itu, aku ingin menjadi kawan sejati yang selalu menyebut namamu sebagai salah satu doaku.

Terimakasih kawan-kawan hebatku, selamat berjuang untuk masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

<p>simple man ?</p>

7 Comments

  1. Ri C Ky berkata:

    wow i like

CLOSE