Surat untuk Ibu, untuk Sahabat, Saudara dan Segalanya

Ibu oh ibu terlalu banyak kenangan kita yang berserakan di sini, kenagan indah atau pun masam. Ibu izin kan aku menyapamu lewat surat ini dan surat-surat lainnya yang akan menghiasi harimu setiap harinya. yang akan kau buka saat kau merindukanku, yang akan kau ingat saat aku tak berada di sisimu. Aku akan menjadi aku, aku anakmu yang akan selalu merindukanmu, ibu. Mari kita ingat satu persatu kenangan-kenangan indah kita ibu.

 <>1. Coklat kesukaanku
pramogu imperija

pramogu imperija via http://pramoguimperija.com

Engkau selalu mengajakku kemana pun engkau pergi semasa aku masih kecil, karena tak tega meninggalkanku dan karena tak ingin terjadi apa-apa dengan ku jika engkau pergi meninggalkan aku, termasuk engkau mengajakku untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Masih lekat di ingatan tentang ceritamu ibu, yang mengandeng tangan kecilku dan mengajakku berjalan dengan sepatu kecil kesayanganku yang bisa berbunyi ketika kaki mungilku mengijaknya. Saat sudah penuh tas belanjamu dengan kebutuhan sehari-hari, tau lupa kau berikan aku dua potong coklat besar kesukaanku. Oh ibu coklat itu tak pernah absen dari kedua tangganku ketika aku turut engkau belanja. Kenangan manis tentang coklat ^_^ terima kasih ibu, karena sampai sekarang aku menjadi pecinta coklat ^_^.

<>2. Bekas luka di pelipis mataku
cleaning baby eyes

cleaning baby eyes via http://www.medicus.ru

Entahlah aku tak pernah bisa mengingat kejadian itu. Kejadian yang meninggalkan luka di pelipis mata, luka yang tak pernah bisa memudar bahkan hilang. Aku mendengar cerita ini dari nenek tetangga. Karena aku merasa kurang jika hanya mendengar cerita darimu. Aku ingin mendengar cerita dari orang lain, kenapa aku bisa mempunyai bekas luka ini. Kudatanagi nenek tetangga dan menanyakannya, beliau bercerita "kamu ini dulu jatuh pas belajar berjalan sayang, kepalamu membentur meja kaca, darah berkucuran dan ibumu berlarian mengendongmu dan membawamu kedokter". Oh Tuhan ibu, terima kasih untuk semuanya, terima kasih telah menggendongku dan menyelamatkan ku, luka ini ada tak mengapa. Maaf membuatmu panik ibu.

<>3. Aku yang tak pernah bosan bermain dengan masa kecilku

Anakmu ini selalu nakal dan menyusahkan mu ibu. Mendadak ingat sewaktu aku bermain air di pinggir bak mandi, tanpa sepengetahuanmu aku bermain disana. Aku ingat saat itu engaku tengah memasak makanan untukku di dapur. Ukuran bak mandi yang lebih besar berkali kali lipat dibandingkan aku dan licinnya lantai yang membuatku terjungkal dan masuk kedalam air. Engkau yang memanggil-manggil namaku namun tak mendapatkan jawaban langsung berlari kekamar mandi dan meraih tubuhku yang sudah tak sadarkan diri, membawaku dan menangis gugup. Engkau menenkan - nekan perutku dan sejurus kemudian air keluar dari mulutku dan aku terbatuk lalu bangun. Aku melihat mata khawatir dan cemasmu ibu, maaf anakmu yang masih nakal ini.

<>4. Gadismu yang mulai beranjak dewasa
Ibu dan anak

Ibu dan anak via http://masjidjenggrik.com

Mungkin bisa dibilang khawatirmu berlebihan untuk anak gadismu yang menginjak tangga 1 smp. Petuah tak bosan engkau sampaikan padaku setiap harinya, dan aku masih ingat pesanmu ibu, pesan untuk jangan pacaran terlebih dahulu. Emmm sepertinya itu kekhawatiran yang manusiawi dialami oleh para ibu, tidak terkecuali ibuku, Iya ibuku, dan pesan ibu " jangan pacran dulu ya nak, hati-hati biasanya orang pacaran itu dicium pipinya sama pacarnya, nanti bisa kena penyakit AIDS, tau kan penyakit AIDS belum ada obatnya", wejangan itu membuatku takut mendekati hubungan pacaran. Itu wejangan yang sangat ampun dan menjadi pagar untukku. Sekarang aku sudah menjadi gadis dewasamu ibu, sering tertawa sendiri jika ingat wejangan itu, ibu ibu :D mana ada dicium pipi bisa kena AIDS, oh ibu (peluk ibu) itu sangat konyol sekarang, tapi terima kasih sudah menjagaku dengan sebenar-benar penjagaan.

<>5. Ibu, kita begitu dekat. Terima kasih

Banyak aku mendengar cerita dari teman-temanku tentang ibu mereka. Mereka menaruh cemburu dengan ku yang terlalu dekat dengan ibuku. Kadang ditengah-tengah lamunan, aku merenung, kenapa teman-temanku tak bisa dekat dengan ibu mereka? kenapa mereka memilih orang lain sebagai tempat berbagi cerita? kenapa bukan ibu?

Sejatinya ibu adalah makhluk yang terbaik yang pernah Tuhan cipta untukku. Kata-kata yang terurai disini atau dimana pun tentang ibu tak akan mempu menjelaskan betapa aku sangat menyayanginya. Terima kasih sudah melahirkanku ibu, terima kasih sudah menjadi ibuku. Aku mencintaimu IBU :*.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE