Surat Untukmu, Wahai Lelakiku.

Aku tahu kamu bekerja sekeras itu karena tuntutan hidup yang tak pernah berdamai denganmu. Aku sebagai wanitamu tak tahu harus bagaimana, rasa gelisah dan khawatir jelas ada, namun setiap kali aku ungkapkan perasaan itu dihadapanmu, kurasa kau tak mau mengerti, ku rasa kau hanya sibuk bergeming dengan urusan urusan pekerjaanmu. Aku tahu, tak ada yang bisa ku perbuat. Tak ada yang bisa ku lakukan untuk membantumu. Tapi sadarkah, kesehatanmu adalah yang terpenting bagiku?. 

1. Setiap kali kamu mengeluh capek, dan tak sanggup melanjutkan, pernahkah terpikir sejenak olehmu bagaimana perasaanku?.

aku capek, mau pulang aja rasanya via http://webkesehatan.com

Advertisement

Setiap helaan di nafasku mungkin ibarat doa yang kupanjaatkan kepada Tuhan, agar melindungi dimanapun kau berada. Namun tetap itu tak membuatku tenang 100 persen. Entahlah mengapa, meski aku percaya kau selalu ada dalam perlindungannya, hatiku tetap gelisah menantimu.

2. Aku ingin sekali memintamu berhenti, namun apalah daya, aku bukan orang yang bisa memberimu uang Cuma-Cuma sebagai ganti pekerjaanmu.

bisakah satu hari saja kau pulang tepat waktu via https://www.google.com

Tak ada kata lain yang bisa ku ucapkan kali ini selain menerima, ya menerima keadaanmu, menerima segala macam bentuk kesibukanmu. Memang kau tak pernah absen menghubungiku di tengah kesibukan, namun setiap kali kau berkata lembur dan memilih pulang larut malam, fikiranku gelisah, bisakah satu hari saja kau pulang tepat waktu seperti para pekerja kantoran lain ? tanpa adanya lembur, tanpa adanya pulang tengah malem.

3. Kadang terbesit juga fikiran untuk meninggalkanmu, tetapi seperti yang kau tahu aku tak bisa melakukannya.

aku tak bisa meninggalkanmu via http://www.fyqyfz.com

Meninggalkan dan membiarkanmu meiniti karir yang kau inginkan adalah pilihan tersulit. Tetapi jika memang itu yang kau inginkan, jika memang itu yang kau harapkan dariku, tak ada jalan lain selain aku mundur dari hidupmu, dan semoga kau tidak mendapatkan wanita sepertiku lagi, yang selalu gelisah saat kau pulang larut malam, melainkan wanita yang akan tetap tenang meski kau tak ada kabar, yang tidak akan mempersalahkan pekerjaanmu

Advertisement

4. Percayalah, ini bukan tentang dirimu, ini hanya tentang pekerjaanmu yang tak pernah ada habisnya.

ini hanya tentang pekerjaanmu yang tak pernah ada habisnya. via http://cdn.tinybuddha.com

Aku bingung, bimbang, tak tahu harus bagaimana, kau memilih hidup yang seolah tak ada hidup lain yang lebih pantas untuk di jalani. Tubuhmu bukan robot, bukan mesin yang bisa di pakai selama 24 jam. Sesibuk apapun dan sebanyak apapun pekerjaanmu, kau tetap butuh istirahat. Kau tetap butuh bersendau gurau dengan keluargamu, dengan ayah dan ibumu. Sadarkah dirimu, setiap kali kau menghabiskan waktu di kantor, berapa waktu yang telah kau sia siakan untuk mengobrol bersama orang tuamu?, bercanda bersama adikmu.

5. ini hanya sedikit harapanku

Bisakah kau pulang seperti pekerja kantor lain yang pulang sesuai jam kerja? via http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com

Untukmu lelakiku, aku tak akan melarangmu melakukan apapun yang kau senangi. Namun mengenai pekerjaanmu, bisakah kita berkompromi sedikit?, bisakah kau kurangi jatah lembur walau hanya sehari? Bisakah kau pulang seperti pekerja kantor lain yang pulang sesuai jam kerja?
aku disini menanti dengan hati yang tak pernah bercabang kepada siapapun

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis, Penikmat Sastra

CLOSE