Terimakasih Rumah, Kau Selalu Membuatku Merasa Terlahir Kembali

Ketika kau menjejakkan kaki di tempat yang lain, di mana pun, di tempat yang tidak ada orang-orang yang benar-benar peduli akan dirimu seperti  orang-orang yang berada di rumah, kau pasti akan merindukan setiap senyum mereka. Setiap canda bahkan pertengkaran kecil yang terjadi di antara kau, ayah, ibu, dan adik kecilmu.

Orang-orang rumah, yaitu ayah, ibu, adik, dan kakak yang membuatmu merasa nyaman, yang tak akan pernah kau jumpai di luar sana. Merekalah yang selalu ikhlas membentangkan tangannya kepadamu. Ya, mereka adalah orang-orang rumah yang akan membuatmu rindu kembali pada rumah.

 <>1. Terkadang kau memang usil dan membuat aku marah. Namun hal itulah yang selalu membuatku rindu rumah saudariku.
kadang keusilanmu itu yang membuatku rindu rumah

kadang keusilanmu itu yang membuatku rindu rumah via http://google.image.com

Memiliki saudari perempuan yang bisa menjadi tempat curhatan hati, menjadi jembatan segala permasalahan, terkadang kita bertukar fikiran layaknya seorang teman. Namun kita lebih karena kita saudari kandung. Di balik itu semua, yang kurindukan adalah keusilanmu. Di sana, di tempatku menjejakkan kaki jauh dari rumah, tak kutemukan orang sepertimu. Karena sejatinya pertengkaran kecil kita, keusilanmu yang membuatku semakin rindu untuk pulang ke rumah.

<>2. Ibu, yang selalu ada dan tahu bagaimana membuatku tersenyum lagi.
Ibu selalu tahu bagaimana membuatmu tersenyum kembali

Ibu selalu tahu bagaimana membuatmu tersenyum kembali via http://google.image.com

Ada banyak hal yang pernah kita lalui. Baik itu sedih, bahagia, atau bahkan menderita sekalipun. Ibu selalu memberikan pundaknya untuk kita mengurai keluh kesah. Tak penting apapun atau bagaimanapun itu, ibu selalu punya cara bagaimana agar kita bisa tersenyum dan bahagia. Hal ini yang kadang membuatku semakin rindu rumah, karena di luar sana tak kutemukan pundak senyaman pundak ibu.

"Aku ndak tau lagi harus gimana, Bu."

"Jangan dipikirkan! Kita hadapi sama-sama, Nak."

<>3. Ayah, candaanmu terkadang garing. Tapi, percayalah! Aku tahu kau tulus akan candamu.
Senyummu adalah senyumku juga, Yah

Senyummu adalah senyumku juga, Yah via http://google.image.com

Sejatinya, aku belum pernah melihatmu menangis Yah. Bahkan aku hampir bosan dengan candaanmu yang garing setiap pagi, setiap malam, bahkan sudah tak terhitung waktu. Namun candaan garingmu itu yang tak akan pernah aku temukan di luar sana. Bahkan aku ragu, aku tak akan bisa mendapatkan laki-laki yang hebatnya luar biasa sepertimu.

Kau juga jadi salah satu alasan kenapa aku selalu rindu untuk pulang ke rumah. Walaupun terkadang, di saat aku pulang larut malam bermain bersama temanku, kumismu yang hitam itu ikut nyeletuk memarahiku.

"Dari mana aja, Mbak?

"Ini udah jam berapa?

"Jangan-jangan, kamu di sana juga suka pulang jam segini ya?"

"Jangan malu-maluin Bapak, Mbak. Kamu disekolahin buat nyontohin adik yang benar."

"Apa kata orang-orang nanti kalo lihat anak gadis Bapak pulang larut malam jam segini."

Kau selalu bawel karena kekhawatiranmu terhadap anak gadismu ini!

<>4. Kebersamaan di antara kalian selalu membuatku tak ingin jauh dan menghitung hari demi hari untuk kembali ke rumah.
Berada di antara kalian merupakan surga dunia

Berada di antara kalian merupakan surga dunia via http://Devicihp.com

Aku pernah berada di sekeliling orang banyak, berada di antara kelompok, atau komunitas. Namun tak pernah kutemukan kenyamanan ketika aku berada di antara kalian. Sebuah anugerah ketika Tuhan masih mengizinkan aku memiliki keluarga kecil ini. Tempat sejatiku mengadu apapun, baik itu sedih, bahagia, dan apapun itu. Kalian selalu menerimanya.

Kalian surga di dunia yang diperuntukkan Tuhan kepadaku.

<>5. Sejatinya, kalian benar-benar membuatku terlahir kembali.
Karena kalian aku tersenyum bahagia

Karena kalian aku tersenyum bahagia via http://google.image.com

Aku selalu merasa terlahir kembali ketika berada di antara kalian, Ayah, Ibu, Kakak, Adik. Seburuk apapun rumah, seindah apapun tampat yang sudah kusinggahi, rumah adalah satu-satunya surga dunia yang pernah kumiliki.

Terimakasih orang-orang rumah. Kalian membuatku seperti terlahir kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta Buku & Penikmat Kopi say something to yunandafirly@yahoo.co.id

CLOSE