Untuk Punggung yang Pernah Kumiliki

 

Tuhan, memberi ku sebuah rasa yang tak pernah ku duga. Rasa yang membuat ku terbawa oleh harapan yang kau berikan pada ku. Masih ingat kah dengan tempat itu?

Tempat yang menjadi saksi pertemuan kita dan saat itu cinta mulai memasuki setiap ruang di hati ku dan hati mu. Aku tak pernah berpikir bahwa aku akan menemukan mu disana dan mulai melukiskan kenangan indah bersama mu.

 <>1. Tempat Itu Menjadi Saksi bagi Kita.

Ya, aku bisa merasakan itu semua. Mencintai mu dengan begitu tulus sekedar untuk berpaling pun aku tak mampu. Aku hanya ingin kau lah yang menjadi labuhan terakhir ku kelak setelah aku menyelesaikan study ku. Masih ku ingat jelas dibenak ku, "Will you merried mu?" kau selalu mengatakan itu pada ku.

Wanita mana yang tak ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, termasuk diri ku yang menginginkan itu semua terwujud. Membangun sebuah keluarga sederhana dengan mu, tapi semua mimpi itu harus terhenti.

<>2. Kau Pergi Meninggalkan Sejuta Alasan

28 juni tahun lalu, untuk terakhir kalinya aku memeluk diri mu. Kau berbalik arah meninggalkan ku sendiri disini dengan segala alasan-alasan yang sampai saat ini masih kau rahasiakan dari ku.

Aku tak tahu mengapa semuanya berbalik arah, kau yang dulu meminta ku untuk meneruskan hubungan ini tapi nyatanya kau harus mengakhiri semua mimpi-mimpi yang pernah kita buat.

Dan kau memberikan luka yang teramat perih dalam hidup, kau hempasan aku dalam bulir-bulir harapan kosong. Aku hanya perempuan biasa yang tak mampu menyampaikan segala isi hati ku pada mu, aku hanya mampu meneteskan air mata untuk mu.  Untuk seseorang yang tak pernah sadar akan air mata yang selalu ku teteskan saat kau berbalik arah dari ku.

<>3. Dosakah Bila Aku Ingin Membawamu Kembali ke Hati Ini

Dosakah aku yang masih memendam rasa yang sejak awal tak mau pergi dari ku. Aku tahu ini sudah terlalu lama, namun apa daya aku tidak bisa menghapus bayangan mu yang masih saja bersemayam indah dibenak ku.

Aku ingin sekali membawa mu kembali, merajut semua mimpi-mimpi yang sempat terhenti. Ah, aku hanya bisa menertawai diri ku sendiri Tuhan saja tidak mengijinkan kau kembali dan untuk apa aku masih saja berlama-lama ditempat itu menunggu mu seorang diri tanpa tahu kapan kau akan menjemput ku lagi.

<>4. Mengertilah Bahwa Kita Masih Memiliki Hati?

Masihkah ada rasa yang sama seperti dulu lagi?

Entahlah hanya kau yang tahu.

Aku disini hanya bisa berdoa agar waktu-waktu yang ku habiskan untuk menunggumu tidak sia-sia. Aku ingin suatu hari nanti kau akan sadar bahwa hanya aku tempat mu kembali, menjadi sandaran terakhir mu saat susah dan senang.

Kembalilah jika kau masih mempunyai rasa yang sama dengan ku.

<>5. Bukan Sekedar Rindu.

Setiap malam, setiap waktu, aku masih bisa merasakan betapa lembut sentuhan jemari mu, betapa teduhnya tatapan mata mu.

Aku merindukan hadir mu. Merindukan segala tingkah mu yang membuat ku tertawa. Rindu akan punggung mu yang selalu ku jadikan sandaran saat aku penat menjalani segala runtinitas ku.

Ya, sampai detik ini perasaan ku tak pernah berubah. Rasa yang terlanjur begitu rekat dalam hati ku. Aku selalu berusaha menyediakan tempat untuk orang lain, namun aku takut untuk memulainya dari awal dan aku tidak pernah berhasil. Tulisan ini untuk mu seseorang yang dulu pernah mengisi hari-hari ku yang kosong

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mencoba untuk belajar menulis itu seperti apa

7 Comments

  1. Anggie Utari berkata:

    Netesin air mata pas di kata ini

    Setiap malam, setiap waktu, aku masih bisa merasakan betapa lembut sentuhan jemari mu, betapa teduhnya tatapan mata mu.Aku merindukan hadir mu. Merindukan segala tingkah mu yang membuat ku tertawa. Rindu akan punggung mu yang selalu ku jadikan sandaran saat aku penat menjalani segala runtinitas ku.

  2. Ayyi berkata:

    tq dear 🙂

CLOSE