Untukmu, Lelaki yang Mengajakku Menikah di Usia Kita yang Masih Muda

Hubungan ini memang bukan hubungan yang singkat. Kita sudah saling mengenal satu sama lain dari awal semester 3. Awal kuliah yang di penuhi perasaan labil pun telah kita lalui bersama, masa” pakaian kaos dan celana jin menjadi baju yang selalu kita andalkan, hingga kini kemeja, dasi, celana kain dan sepatu formal menjadi pakaian yang lebih sering kita kenakan .. ah, betapa cepat berlalu nya waktu ini ..
​Ketika seharusnya di usia ini, kita sibuk merajut langkah untuk menggapai mimpi teratas, namun kau datang justru menawarkan jalan lain. Ya, kau mengajak orang tua mu menemui orang tua ku untuk memintaku menjadi istrimu. Terlalu cepat mungkin, mengingat belum lama kita melepas status sebagai mahasiswa dan menyandang status sebagai pegawai. 
Di usia kita yang masih 22 tahun dengan status yang masih jauh dari kata mapan, kita sepakat untuk menggelar acara pernikahan kita 7 bulan lagi. Gaji yang kita terima pun, tak bisa kita pakai untuk memanjakan diri sendiri. Sebagian untuk orang tua, untuk makan dan untuk menabung keperluan pernikahan kita.
Tapi lelakiku, keputusanku untuk menerimamu sebagai suami tidak hanya di dasari oleh cinta, banyak hal yang ada pada dirimu yang membuatku mengatakan “iya” saat proses lamaran kemarin. ya, walau untuk bersamamu sekarang, kita harus membangun semuanya dari nol. Tapi keyakinan” yang kau tunjukkan tidak membuatku ragu untuk menerima pinanganmu dan mendampingimu dari nol. 

1. Bukankah membahagiakan orang tua juga tetap bisa dilakukan walau kita sudah menikah

berterimakasih pada orangtua via https://id.pinterest.com

Advertisement

Ketika orang lain sibuk mempertanyakan "bukankah seharusnya kalian fokus membahagiakan orang tua kalian dulu" dengan tegas kamu menjawab "bersama istriku nanti, aku tetap bisa fokus membahagiakan orang tuaku".

2. Bukankah Allah SWT telah menjanjikan kabar gembira kepada mereka yang hendak melangsungkan niat suci pernikahan

Menikah merupakan sunnah Rasulullah Saw, bahkan Rasulullah Saw memberikan ancaman bahwa mereka yang tidak mau menikah bukanlah termasuk golongan ummatnya.

Allah SWT telah menjanjikan kabar gembira kepada mereka yang hendak melangsungkan niat suci perkawinan ini.

Advertisement

1. Dijanjikan Ampunan dan Rizki yang mulia.
Allah Swt berfirman:

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Advertisement

“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. Mereka itu lah orang-orang yang bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”. (An Nuur :
26)

Ayat ini juga menegaskan bahwa bila seseorang ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka hendaklah ia memperbaiki dirinya terlebih dahulu.

2. Diberikan kekayaan dunia
Allah Swt berfirman:

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui”. (An Nuur: 32)

Banyak orang yang ragu-ragu dan merasa bingung serta bimbang untuk menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum mempunyai pekerjaan. Bahkan yang telah mempunyai pekerjaan pun
tetap ada perasaan bimbang, mereka tetap ragu gajinya nanti tidak mencukupi untuk hidup. Dalam fikiran mereka terbesit tanya: apakah gaji ini cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat di atas merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah, bahwa yang terpenting adalah mereka mau terus berusaha memberi nafkah, dan terus bekerja mencari penghidupan keluarga.

Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, apabila tanggungjawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban memberi nafkah kepada isteri dan anak-­anaknya, maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataannya di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak mempunyai apa-­apa ketika akan menikah? kemudian Allah memberinya rezeki yang berlimpah dan mencukupkan keperluannya?

3. Mendapat Pertolongan Allah
Rasulullah Saw bersabda:

ثَلَاثٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُ: الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالنَّاكِحُ الْمُسْتَعْفِفُ، وَالْمُكَاتَبُ يُرِيدُ الْأَدَاءَ

Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah mendapat pertolongan Allah Swt, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Artinya, bagi siapa sahaja yang hendak menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. Kebahagiaan dan Kasih Sayang

Allah Swt berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

3. Meraih Impian untuk menjadi orang sukses sungguh lebih menyenangkan jika ada istri/suami yang mendampingi

membahagiakan istri via https://id.pinterest.com

Ketika kita memilih untuk menikah, bukan berarti mimpi yang telah kita bangun menjadi sia-sia. Justru ketika kita sudah menikah, mimpi-mimpi itu menjadi terlihat lebih mudah dicapai, karena ada sosok pendamping halal yang siap memberikan support lebih. Saat kita lelah mengejar mimpi, ada sosok yang siap memberikan pelukannya, mengusap air mata kita, dan menemani kita hingga tenang dan terlelap dalam tidur.

4. Hidup bersama orang yang kita cintai dan mencintai kita, tentunya membuat hidup lebih semangat untuk dijalani

membahagiakan istri via https://id.pinterest.com

Menjalani hari-hari bersama orang yang kita cintai dan mencintai kita, tentunya membuat hidup lebih berarti. Peluh dan lelah yang ada di luar sana, rasanya tiba" berganti menjadi membahagiakan saat melihat orang yang kita cintai menyambut kita dengan senyuman bahagia yang penuh cinta. Hal ini akan membuat sesuatu yang sulit menjadi terasa lebih mudah.

5. Sukses membangun keluarga kecil saat usia muda menjadi kebahagian tersendiri yang patut dibanggakan

Keluarga bahagia via https://id.pinterest.com

Membangun keluarga kecil bahagia bersama orang yang kita cintai adalah anugerah terindah yang Allah berikan .. Memulainya saat masih muda dan saat semua hal masih harus di perjuangkan berdua, bisa menjadi cerita menarik, yang bisa kita ceritakan pada anak dan cucu" kita nanti ..

Untukmu, lelaki yang mengajakku menikah di usia kita yang masih muda. Terimakasih telah memilihku untuk kau jadikan wanita yang kau cintai kedua setelah Ibumu 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

9 Comments

  1. Eliana Putri N berkata:

    Mbak bitha soo sweet :))

  2. Tabhita Larasati berkata:

    Makasih dek 🙂

CLOSE