Untukmu Yang Sedang Menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta/Non Negeri: Sukses Juga Berhak Menghampirimu

 

Banyak darimu yang merasa duduk di Perguruan Tinggi Non Negeri adalah hal yang berat. Tetapi, kamu juga perlu open minded tentang hal-hal berikut ini. Mungkin ini bisa membuat kalian tegar dan lebih berusaha lagi.

1. Yang dilihat adalah proses dan hasilnya. Bukan pada awal mula siapa dan dari mana mereka berasal.

Proses dan hasil akhir menjadi ”siapa kamu” itu lebih penting via http://news.cornell.edu

Advertisement

‘’Agar menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan berguna, dapat dimulai dari input, kemudian proses, lalu mengubahnya menjadi sebuah output. Kenyataannya semua input berasal dari barang yang tidak bernilai, bahan mentah. Tetapi yang terpenting adalah mengubahnya, memproses bahan baku tersebut entah dari kualitas yang baik atau buruk itu menjadi sesuatu yang nantinya dapat digunakan dan menjadi sebuah barang jadi dengan berbagai manfaat yang dihasilkan.’’

Perlu kamu tau gaes, bukan masalah kualitas baik atau buruknya. Tetapi bahan baku itu bermula dari sesuatu yang memang "bukan apa-apa alias mentahan’’. Kualitas hanya dapat dilihat ketika sesuatu itu telah dihasilkan menjadi output, apakah High Quality or Low Quality, tentunya dengan proses yang sangat panjang, dan bagaimana metode yang digunakan dalam proses tersebut.

Inilah sama halnya yang terjadi pada kita semua, bahwa tidak penting dari mana kita berasal, kita bersekolah, asalkan kita bisa menjalani proses tersebut dengan baik, penuh ketekunan, dan sesuai prosedur maka kita bisa menjadi seseorang yang sukses dalam karir kita kemudian hari.

Advertisement

2. Untuk kalian yang suka meremehkan: jangan banyak melihat dari kover. Mengetahui detail seseorang/personal seseorang bisa lebih memperkuat persepsimu.

Don’t judge by her cover via http://img1.annuncicdn.it

‘’Apakah kalian bisa mengukur kecerdasan dan potensi seseorang hanya berdasarkan sesuatu yang mereka kenakan?‘’

Yang terlihat manis, belum tentu manis di dalamnya. Yang terlihat pahit dan hitam, belum tentu ''bad taste'' di dalamnya. Semua orang punya potensi masing-masing. Kebanyakan orang tidak peduli dengan apa yang ada di dalam diri seseorang. Mereka lebih senang untuk mencemooh orang-orang yang terlihat salah di banyak persepsi mereka, tanpa tahu detail seseorang tersebut.

Segala sesuatu yang tampak dari luar bukanlah satu-satunya alat pengukur potensi seseorang atau bahkan personal seseorang.

3. Segala sesuatu dapat berubah ketika kamu melakukan usaha yang maksimal.

Advertisement

Maksimalkan usaha dan potensimu! via http://netformx.com

Setiap manusia diberi keleluasaan untuk mengatur hidupnya, untuk berusaha lebih giat. Tidak ada yang didiskriminasi, baik mahasiswa yang berasal dari PTN atau PTS. Mereka semua sama-sama diberikan keleluasaan oleh Tuhan untuk mencapai kesuksesan di dalam karir mereka masing-masing, tanpa kecuali. Jadi, berusahalah kalian yang berasal dari PTS.

Jangan berkecil hati karena kalian juga berhak untuk sukses! Don’t give up!

4. Banyak yang bisa sukses dalam karir atau bisnis. Banyak di antaranya ternyata berasal dari Universitas Non Negeri/Swasta.

CEO Tokopedia yang berasal dari PTS via http://www.infokomputer.com

Siapa yang tidak mengenal Tokopedia? Saat ini, situs belanja online itu telah banyak dikenal masyarakat. Tapi tahukah kamu jika pendiri Tokopedia berasal dari mahasiswa PTS di Indonesia? Yep! Mereka adalah CEO Tokopedia, William Tanuwijaya dan Leontinus. Mereka berasal dari PTS Binus. Mereka tidak datang dari PTN di mana PTN seolah-olah dianggap menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia selama ini.

Pada akhirnya, CEO Tokopedia di atas adalah salah satu contoh bahwa kamu yang berasal dari PTS juga berhak dan berpotensi untuk sukses.

5. Jangan terlalu membanggakan almamater di mana kalian berasal. Pada akhirnya, orang di sekelilingmu menunggu hasil akhirmu.

Tanpa disadari, orang-orang di sekitar kalian menunggu garis finish kalian via http://www.wm.edu

Membanggakan dari mana kalian berasal, tidaklah menjadi sebuah masalah besar. Tetapi apa jadinya jika kalian terlalu membanggakan diri dengan almamater kalian sedangkan kesuksesanmu belum tentu tercapai? Almamater hanyalah sebuah sarana untuk mencapai target dalam hidupmu. Kuncinya adalah di tanganmu sendiri!

Pada akhirnya, tidaklah penting dari mana kalian berasal, karena orang-orang di sekelilingmu hanya melihat sisi luarmu. Dengan kata lain, orang-orang sekeliling menunggumu, bagaimana atau sejauh mana hasil yang dapat kamu tempuh, apakah itu sesuai dengan apa yang kamu dapatkan selama ini, atau hanya menjadi seseorang yang sia-sia? Itulah yang hanya akan dipikirkan oleh orang-orang sekitarmu, maka…

Pembuktian adalah sesuatu yang harusnya bisa kamu lakukan, tidak peduli dari mana kamu berasal. Tidak ada gunanya jika seseorang membanggakan diri karena berasal dari universitas negeri bergengsi, tetapi hasil akhirnya adalah ‘’nol’’ atau menjadi pengangguran. Di mana seharusnya kamu dituntut agar dapat mengurangi tingkat pengangguran dalam negeri yang terhitung "sebagian besar dari mereka adalah lulusan sarjana", sehingga kalian yang sedang menempuh pendidikan di universitas non negeri atau swasta "don’t be panic!"

Kamu masih punya kesempatan untuk melakukan pembuktian untuk sukses dalam karirmu. Mungkin justru darimana kalian berasal itulah yang dapat memotivasi dirimu supaya bisa mencapai target-target di masa depan nanti.

"Karena yang terpenting adalah kualitas dan potensi yang kamu miliki untuk menggunakan peluang menuju pintu kesuksesan."

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi semester 6, di salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia

4 Comments

  1. hemft thank so much, kk, saaangat bermanfaat

CLOSE