10 Tanda Kamu Harus Menulis Surat Resign Segera, Karena Memaksa Bertahan Malah Bikin Makin Menderita

Menemukan pekerjaan yang cocok memang susah-susah gampang. Memang tidak selamanya pekerjaan yang cocok adalah pekerjaan yang sesuai dengan passion dan pendidikan formalmu. Terkadang kamu bekerja di bidang yang jauh berbeda dengan apa yang kamu pelajari selama kuliah. Ya tidak masalah, asal kamu nyaman dan menikmatinya.

Advertisement

Tapi ada kalanya kamu bekerja di tempat yang benar-benar ‘bukan kamu banget!’. Memang banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan mencari yang lain. Tapi jika kamu mempertimbangkan bahwa penghasilan bukan satu-satunya hal yang kamu cari dalam pekerjaan, ada baiknya kamu memperhatikan postingan Hipwee kali ini. Jika hal-hal ini sudah kamu rasakan, ada baiknya kamu segera mempertimbangkan untuk menulis surat resign dan mencari yang lain.

1. Nggak ada ceritanya kamu berangkat kerja dengan semangat 45. Belum juga berangkat, kamu udah mikirin jam pulang aja…

Yaah... udah pagi aja :(

Yaah… udah pagi aja 🙁 via www.tumblr.com

*baru sampai kantor*

“Hmm… 8 jam lagi pulang.”

Berangkat kerja dengan semangat itu hanya mitos bagimu. Entah itu hari Senin atau Selasa, atau Jumat. Bahkan setelah libur panjang pun, berangkat ke kantor tetap saja menyebalkan bagimu. Rasanya bangun pagi menjadi sesuatu yang berat untuk kamu lakukan. Jangankan sampai di kantor dan mengerjakan banyak pekerjaan, kamu bahkan belum berangkat, tapi sudah memikirkan saat pulang.

Advertisement

2. Apalagi kalau pekerjaan tidak sesuai dengan passion atau pendidikanmu. Bekerja di kantor pun seperti menjalani rutinitas yang…itu-itu melulu… 🙁

kerjaan ini...ocen :(

kerjaan ini…ocen 🙁 via rebloggy.com

Pekerjaanmu bukan lagi hal yang menyenangkan bagimu. Apa yang kamu lakukan sehari-hari justru terasa sangat membosankan. Gairah pun tak ada. Satu-satunya yang mendorongmu mau melakukannya hanya karena kamu memang harus melakukannya. Apalagi kalau dari awal pekerjaan itu memang bukan hal yang kamu sukai atau sesuai dengan pendidikanmu saat kuliah. Kalau sejak dulu kamu menyukai game dan kuliah di bidang IT, lalu sekarang kamu mengerjakan persoalan administrasi, jelas kamu bosan dan tersiksa.

3. Kantor bukan zona nyaman untukmu mengembangkan kemampuan. Seringnya kamu nggak kerasan, pengen mencari kebebasan.

kantor membosankan

kantor membosankan via angelswithshotguns.tumblr.com

Terkadang pekerjaan yang membosankan pun masih bisa tertolong dengan lingkungan kerja yang menyenangkan. Setidaknya, pagi-pagi saat kamu suntuk membayangkan pekerjaan yang menanti, kamu masih bisa terhibur dengan membayangkan bertemu rekan-rekan kantor yang menyenangkan.

Jika kamu berada di lingkungan yang tepat, pekerjaan berat memang menjadi nggak berat-berat amat. Tapi jika kantormu saat ini bukanlah tempat yang nyaman bagimu, sebaiknya kamu jadikan pertimbangan juga. Mungkin kamu nggak cocok dengan orang-orang yang di sana? Bagaimanapun juga, kenyamananmu bekerja dipengaruhi banyak oleh suasana kantor dan bagaimana hubunganmu dengan orang-orang di dalamnya.

Advertisement

4. Sering banget beda pendapat dengan atasan. Sebagai bawahan kamu harus nurut sama dia, tapi lama-lama kamu sebel juga.

hubungan sama bos juga nggak oke

hubungan sama bos juga nggak oke via www.buzzfeed.com

Kamu sering nggak sejalan dengan atasan? Kadang kamu maunya begini, atasanmu maunya begitu. Sebagai bawahan, ya pastinya kamu yang harus mengikuti apa kata atasanmu. Terkadang apa yang sudah kamu kerjakan mati-matian, terbuang begitu saja hanya karena atasanmu nggak suka. Mungkin itulah yang membuatmu merasa nggak cocok dengan atasanmu. Tapi bisa juga, atasanmu punya sifat-sifat buruk yang kamu nggak suka. Sialnya, sifat-sifat buruk itu diturunkan jadi kebijakan perusahaan. Duh, males banget deh.

5. Sepulang kerja, kamu mengalami rasa lelah yang berlebihan. Sebenarnya bukan hanya fisik, tapi mentalmu juga. Kondisi ini sebenarnya mengancam kesehatan.

KAPAN INI BERAKHIR???"

KAPAN INI BERAKHIR???” via www.gmiddle.com

Merasa lelah saat pulang kerja itu wajar. Tapi jika lelah itu terus-terusan, dan semakin bertambah berat meski sebenarnya yang kamu kerjakan sama-sama aja, itu patut diperhatikan. Lelahmu mungkin bukan hanya karena fisikmu dan otakmu setelah seharian bekerja, tapi juga mentalmu yang merasa pekerjaanmu sehari-hari begitu menyiksa.

Jika rasa lelahmu sudah sampai titik di mana kamu rasanya ingin teriak ‘KAPAN SEMUA INI AKAN BERAKHIR???’. Itu sudah gawat. Udah, cepat-cepat cari informasi lowongan aja. Kalau dipaksakan, stress yang sering-sering dan berkepanjangan kan nggak bagus. Kesehatanmu itu lho ….

6. Saat ada orang yang bertanya tentang pekerjaan, kamu hanya menjawab sekenanya. Bagimu sendiri, pekerjaan itu emang udah nggak menarik lagi.

kalau ada yang nanya soal kerjaan

kalau ada yang nanya soal kerjaan via giphy.com

Kamu kerja apa di sana?

Hah? Oh, yah gitu deh. Ngurusin dokumen gitu-gitulah. Biasa aja.

Jika kamu merasa cocok dengan pekerjaan yang kamu jalani, atau setidaknya kamu menyukai apa yang kamu lakukan sehari-hari, kamu akan merasa senang menjelaskanya kepada orang. Kamu akan mati-matian membuat orang tahu betapa senangnya kamu bekerja di sana, dan betapa pekerjaanmu memberikan banyak hal untukmu. Tapi kalau saat ada orang yang bertanya tentang pekerjaanmu, kamu merasa malas menjelaskan dan hanya menjawab ogah-ogahan, ya sudahlah. Bahkan bagimu sendiri, pekerjaanmu sehari-hari nggak menarik lagi.

7. Segudang alasan kamu gunakan untuk menunda pekerjaan. Kalau nggak mepet banget dan ditagih atasan, rasanya males banget kerja.

Kalau ditungguin bos baru dikerjain

Kalau ditungguin bos baru dikerjain

Soal pekerjaan, kamu juga selalu punya alasan untuk menunda-nunda. Ya gimana, rasa malas itu selalu muncul saat kamu harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaanmu. Rasanya kalau nggak udah ditagih-tagih atasan, atau udah dikejar-kejar klien, kamu nggak punya kemauan untuk mengerjakan. Beda dengan saat kamu melakukan hal yang kamu suka. Nggak perlu disuruh-suruh juga kamu kerjain saat itu juga.

Ngomong-ngomong, apa selama ini kamu sering banget cari-cari alasan supaya bisa mangkir dari kantor?

8. Kamu juga heran kenapa kamu selalu kewalahan dengan pekerjaanmu, padahal teman-teman yang lain santai-santai saja tuh…

duh...kerja gini amat yak...

duh…kerja gini amat yak… via indulgy.com

Entah mengapa, pekerjaanmu selama ini selalu membuatmu kewalahan. Sampai kadang bikin kamu sakit kepala. Padahal kalau dipikir-pikir, pekerjaanmu ya itu-itu saja. Teman-temanmu yang lain yang juga mengerjakan hal yang sama nggak merasakan kewalahan seperti yang kamu rasa. Mereka rileks-rileks aja dan ‘hepi-hepi’ aja. Wah, kalau begini ceritanya, bukan pekerjaanmu yang bermasalah. Mungkin memang kamunya yang nggak cocok aja.

9. Nggak ada hari yang lebih bahagia bagimu selain weekend. Itu bukti bahwa 5 harimu sebelumnya begitu menyiksa.

jumat sore....

jumat sore…. via getlevelten.com

*hari Senin*

“Ya Allah, kenapa Senin ke Jumat itu harus 5 hari dan Jumat ke Senin itu cuma 2 hari, Ya Allah?

*hari Kamis*

“Yes! 36 jam lagi weekend!”

Selain hari gajian, nggak ada hari yang lebih membahagiakan bagimu selain Sabtu dan minggu. Kalau sudah memasuki hari kamis, suasana hatimu mendadak membaik setelah sebelumnya selalu uring-uringan. Kamu pun menjadi orang yang setingkat lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Weekend adalah hal yang kamu tunggu-tunggu selama ini. Dan saat weekend tiba, rasanya kamu nggak rela melihat jarum jam yang selalu bergerak, dan tahu-tahu udah senin lagi. Hufft. Kalau ini terjadi, harusnya kamu bisa mengerti, bahwa hari-hari kerjamu selama ini begitu menyiksa dirimu sendiri.

10. Tidak pernah ada perkembangan dalam karirmu. Dari dulu hingga sekarang, kamu masih gitu-gitu melulu – nggak ada peningkatan!

akhirnya kamupun putus asa

akhirnya kamupun putus asa via letsrulethesky.tumblr.com

Ada pendapat yang mengatakan bahwa selain pekerjaan, ada tiga hal yang membuat seseorang bertahan dengan pekerjaanya: Jabatan, lingkungan, dan penghasilan. Saat kamu mulai bekerja di suatu perusahaan, pastinya kamu mengharapkan ada jenjang karir di masa depan. Kamu menyusun karir dari nol, memulai jabatan dari posisi yang paling bawah. Seiring jabatan naik, penghasilan juga pasti naik juga.

Tapi jika sekian lama kamu bekerja kamu masih begitu-begitu aja, jabatan nggak naik, penghasilan masih sama, apalagi lingkungan kerja yang nggak bisa kamu harapkan, lalu apa lagi yang kamu harapkan? Toh kemampuanmu juga nggak berkembang. Belum tentu kantor atau pekerjaanmu yang salah. Tapi mungkin kamu memang nggak cocok dengan pekerjaan yang sekarang. Sehingga pekerjaanmu juga nggak maksimal, sehingga jabatan yang gemilang sulit kamu dapatkan.

Mencari pekerjaan memang bukan hal mudah. Kamu tahu bahwa di luar sana banyak orang yang menginginkan posisimu saat ini. Banyak orang-orang yang berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang semua kembali ke kamu sendiri. Jika kamu ma uterus-terusan mengerjakan hal yang tidak kamu suka, ya nggak apa-apa. Tapi kalau kamu ingin suasana yang lebih baik, nggak ada salahnya untuk mencoba tempat baru. Nggak perlu takut mencoba. Karena kita kan nggak tahu, barangkali saja di luar sana ada tempat yang lebih baik untukmu. Ya nggak?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE