Kalau Tak Mau Diremehkan Orang, 5 Sikap Ini Ada Baiknya Kamu Kurangi Mulai Sekarang

Memahami manusia memang tak akan pernah selesai. Bisa dibilang sering serba salah. Cuek dibilang egois bahkan jahat. Biasa saja dibilang sombong dan tak asyik. Sementara kalau kamu terlalu baik, orang bisa dengan mudah memanfaatkanmu. Jadi baiknya, bersikap seperlunya. Ada kalanya baik. Ada kalanya masa bodoh atau biasa-biasa saja.

Advertisement

Karena biar bagaimanapun tak semua orang bisa menghargai kebaikanmu, sementara mereka juga pasti tak akan terima-terima saja saat diperlakukan sekadarnya olehmu. Tapi setidaknya kamu harus ingat-ingat, kalau beberapa sikap yang diuraikan di bawah ini jadi pemicu dirimu semakin diremehkan orang lain. Meskipun yang kamu lakukan termasuk kebaikan.

1. Sedikit-sedikit minta maaf padahal nggak bikin salah atau bikin orang lain susah

Bahkan mau minum aja pakai minta maaf segala via www.pexels.com

Eh, maaf nih sebelumnya….

Belum melakukan atau bilang apa-apa, kamu sudah meminta maaf lebih dulu. Padahal belum tentu kamu membuat salah atau merepotkan mereka. Kesannya memang sopan sekali. Tapi sebenarnya ini membuat orang dengan mudahnya menjadikanmu kambing hitam, sebab kamu memang lebih sering menyalahkan diri sendiri. Parahnya lagi orang jadi tak akan segan denganmu, seenaknya berbuat salah tapi tak mau mengakuinya.

Advertisement

2. Kalau nggak suka atau nggak terima nggak pernah komplain tapi cuma bilang, “Ya udah iya,”

Iya saja via www.pexels.com

Nggak ah, menurut aku biasa saja. Kamu nggak ketemu dia tiap hari, makanya nilai begitu.

Iya, sih. Tapi….

Mungkin niatmu baik tak ingin terlibat perdebatan, karena kalian punya pandangan yang berbeda. Sementara menguatarakan pendapat tak akan pernah salah, selama ada alasan yang kuat di baliknya. Toh kalau hanya iya dan iya saja menanggapi perbedaan itu, yang ada orang nggak peduli dengan pendapatmu. Bahayanya lagi sikapmu seperti ini membuat orang berpikiran kalau kamu mudah diporvokasi oleh mereka.

3. Saking baiknya kamu mau saja disuruh sama teman-temanmu dan itu nggak hanya sekali dua kali

Advertisement

Dimintai tolong dan disuruh-suruh via www.pexels.com

Nis, boleh minta tolong terjemahin ini nggak?

Eh, kamu mau beli makan ‘kan? Titip ya!

Bantuin nge-print tugas dong….

Siapapun yang datang meminta bantuan kamu tanpa berpikir panjang pun selalu mengiyakan. Kadang orang-orang ini terang-terangan menyuruhmu tanpa ada embel-embel meminta tolong. Baik memang niatmu ingin membantu, tapi kamu perlu tahu kalau di luar sana ada banyak orang yang tak tahu terima kasih. Orang-orang yang katanya kalau diberi hati pasti akan minta jantung, atau dengan kata lain ya kamu akan terus saja dimanfaatkan oleh mereka.

4. Memuji-muji orang sampai kadang kamu memposisikan dirimu ini paling rendah sendiri

Memuji yang sebenarnya tak ada untungnya via www.pexels.com

Karena merendah diri tak selamanya baik. Justru kalau kamu berlebihan orang bisa-bisa tak akan segan untuk ikut merendahkanmu. Apalagi kalau sudah merendahkan diri sendiri, kamu masih berbaik hati memuji-muji orang lain. Dan kalau saja orang yang kamu puji-puji itu sampai besar kepala sekali, jangan kaget kalau akhirnya dia menganggap remeh orang-orang sepertimu.

Kamu keren banget sih, bisa dapet beasiswa S2 di Oxford. Kalau aku mah apa, lulus  S1 aja udah Alhamdulillah. Maklum cuma remah-remah rempeyek.

5. Gampang putus asa, dan seolah hidupmu ini susahnya tak terkira

Putus Asa via www.pexels.com

Kalau kamu saja sudah meremehkan kemampuan dirimu sendiri. Lalu bagaimana dengan orang lain? Saat terbentur kesulitan selalu saja mengeluh, “Nggak tahu lagi deh harus ngapain. Pengen mati aja rasanya, capek!”. Sementara lelah sebenarnya perasaan yang wajar, yang jadi bukti kalau kamu punya batasan kemampuan dan tak sempurna sebagai manusia. Tapi lelah ada bukan untuk buat hidupmu hancur berantakan juga.

Lelah ini satu momen yang mengingatkan kamu untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan tenaga serta pikiran yang positif. Sampai kamu paham kalau segala kesulitan pun ada untuk mencapai kemudahan-kemudahan yang lain. Ibarat sekolah, ujian-ujian ini ada untuk menghantarkanmu pada jenjang berikutnya, yang pada akhirnya pun berpangkal pada kesuksesan. Jadi buat apa berputus asa, kalau itu hanya membuat dirimu diremehkan sebagai makhluk yang berbudi dan berakal.

Manusia memang tak pernah ada yang sempurna. Tapi setidaknya menjaga sikap sebaik mungkin bisa buat hidupmu lebih baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE