Jangan Sampai Kamu Masuk Golongan Gagal Paham Beda Rendah Hati Sama Rendah Diri, Ini 6 Ciri-Cirinya

Sejak kecil kita selalu diberikan petuah untuk menjadi orang yang rendah hati, namun jangan sampai menjadi orang yang rendah diri. Namun masih banyak yang masih mencampur adukkan kedua sikap itu, padahal keduanya sangat berbeda. Rendah hati adalah sikap down-to-earth, yaitu sikap tidak merasa lebih hebat dari orang lain. Sementara rendah diri, adalah sikap selalu menganggap dirinya lebih buruk daripada orang lain. Nah, sudah terlihat bedanya, bukan?

Advertisement

Rendah hati adalah sikap terpuji. Tapi rendah diri adalah sikap yang harus kamu hindari. Namun seringkali kita terjebak dalam sifat-sifat ‘baik hati’ berikut ini, yang kamu pikir rendah hati, namun sebenarnya kamu sedang merendahkan diri sendiri.

1. Rendah hati berarti menerima pujian tanpa hasrat untuk menyombongkan diri. Sedangkan yang rendah diri selalu merasa dirinya tak layak dipuji

Jangan pernah merasa tidak layak dipuji

Jangan pernah merasa tidak layak dipuji via i.huffpost.com

“Kamu keren banget sih bisa juara satu? Apa rahasianya?”
“Ah apaan? Biasa aja kok. Hahaha…”
“Biiasa gimana? Kamu berhasil ngalahin ribuan orang!”
“Hahaha itu cuma lagi beruntung aja kok…”

Mengatakan ‘terima kasih’ ketika mendapat pujian, yang secara tidak langsung mengafirmasi bahwa dirimu layak mendapat pujian tersebut, tidak lantas membuatmu menjadi orang sombong yang bangga pada diri sendiri. Bukanhkah kita memang pantas bangga terhadap segala keberhasilan diri sendiri meskipun itu hanya hal kecil? Seseorang yang rendah hati tidak berarti kamu harus menolak semua pujian padamu. Sebab orang rendah hati tahu caranya menghargai diri sendiri. Sementara bila kamu menolak pujian karena kamu merasa itu kamu tidak pantas dipuji, tidak pantas dihargai, itu adalah ciri dari rendah diri. Selama ini kamu yang mana?

Advertisement

2. Berpuas diri karena selalu bermanfaat untuk orang lain tak identik dengan rendah hati. Karena hanya orang rendah diri yang rela dimanfaatkan tanpa dihargai

Kamu hanya akan kecapekan sendiri

Kamu hanya akan kecapekan sendiri via www.myerscocktailla.com

“Laa, bantuin aku ngerjain presentasi buat nanti sore doong?”
“Oke.”
“Eh sorry banget, ini aku harus ketemu klien. Gimana kalau kamu ngerjain sendiri, nanti aku yang rapikan?”
“Oh…oke.”
“Oh iya La, sekali minta tolong kasihin dokumen ini ke bagian marketing dong? Oh iya, kamu ada watu Sabtu nanti? Aku ada jadwal ketemu klien, tapi keluargaku lagi ngumpul. Kamu mau nggak gantiin aku?”

Bisa bermanfaat atau membantu meringankan beban orang lain memang menyenangkan. Kita memang dianjurkan untuk itu. Dalam semangat saling membantu dan nilai-nilai kemanusiaan. Namun karena kebaikan hati yang berlebihan, banyak orang yang mengambil kesempatan. Bila kamu sudah tahu bahwa kamu hanya dimanfaatkan, diandalkan untuk sewaktu-waktu diminati bantuan dan ditinggalkan bila sudah tidak dibutuhkan, tapi kamu tetap melakukan semua yang diperintahkan, itu bukan rendah hati lagi. Mungkin sebenarnya kamu kurang menghargai dirimu sendiri, dan merasa pantas diperlakukan seperti itu. Apa iya kamu begitu?

3. Dalam sebuah diskusi, kamu tahu mana yang benar tapi memilih berdiam diri. Katanya kamu tidak mau sok tahu, tapi sebenarnya hanya malu mengungkapkan pendapatmu

Kamu yang selalu membungkam dirimu sendiri

Kamu yang selalu membungkam dirimu sendiri via i.huffpost.com

Apakah kamu seorang pendengar sejati dalam sebuah forum diskusi? Apakah hanya duduk diam di pojokan, menyimak semua yang terjadi, tanpa merasa perlu untuk menyumbangkan pendapat? Apakah kamu orang yang dalam sebuah forum diskusi, punya pendapat sendiri atau tahu bahwa sebuah informasi salah, tapi memilih menyimpannya dalam hati? Apakah alasanmu karena kamu enggan terlihat sok tahu dan memilih bersikap rendah hati dengan menyimpan pendapat untuk dirimu sendiri? Jika ya, mungkin kamu bukan rendah hati, melainkan rendah diri. Kamu bukannya enggan terlihat sok tahu, melainkan kamu takut pendapatmu tidak layak, dan orang akan memandang rendah padamu. Padahal sebuah forum diskusi dibuat agar masing-masing peserta bisa berpartisipasi. Masalah benar atau salah, tentu itu urusan nanti.

Advertisement

4. Menolak kesempatan karena ada yang lain yang lebih berpotensi bukan berarti kamu rendah hati. Kamu orang yang pesimis sebelum mencoba

Sudah merasa kecil sebelum memulai

Sudah merasa kecil sebelum memulai via wallpoper.com

“Hai, Na. Gimana soal tawaran kemarin? Mau nggak gabung jadi content writer di project baru kita?”
“Ng… gimana ya? Nggak ada yang lain aja? Aku takut nggak bisa. Vina aja gimana? Tulisan dia lebih oke daripada tulisanku.”

Kesempatan belum tentu datang dua kali. Menolak sebuah kesempatan hanya karena kamu merasa tidak mampu, atau kamu merasa ada orang lain yang lebih mampu daripada dirimu, itu justru sikap seorang yang rendah diri. Orang yang rendah hati tidak akan mengecilkan kemampuannya sendiri. Orang yang rendah hati tahu bahwa dirinya tidak lebih hebat dari orang lain, namun itu tidak berarti dia merasa orang lain lebih hebat daripada dirinya. Sementara orang yang rendah diri adalah orang yang selalu mengawali semuanya dengan pesimis. Tidak mungkin berhasil, pasti gagal, takut mengacaukan semuanya, itulah sikap-sikap yang sebaiknya jangan kamu punya. Toh, kamu tidak pernah tahu  akan gagal atau berhasil sebelum mencobanya. Nah, sekarang kamu termasuk yang mana?

5. Terus-terus menolak merayakan keberhasilan diri tidak otomatis pula membuatmu jadi sosok rendah hati. Justru itu tanda kamu kurang menghargai diri sendiri

mirror-woman-dancer-ballet

Kamu tidak berani menatap pencapaianmu sendiri via www.walldevil.com

Keberhasilan-keberhasilan kecil tidak membuatmu senang. Justru kamu akan merasa canggung dan mengatakan bahwa apa yang kamu raih bukanlah apa-apa yang perlu dirayakan. Dengan begitu, kamu merasa sedang menerapkan sikap rendah hati, padahal sebenarnya kamu sedang rendah diri. Sekecil apapun keberhasilan, tetap harus dirayakan dan disyukuri. Karena dari situ, kamu belajar menghargai dirimu sendiri. Dan dari situ juga, kamu akan termotivasi untuk membuat prestasi-prestasi yang lain lagi. Toh sebelum kita menuntut orang lain menghargai hasil karya kita, terlebih dahulu kita harus bisa menghargai diri sendiri. Salah satu caranya adalah dengan merayakan dan mensyukuri setiap keberhasilan kecil yang kita dapatkan setiap hari.

6. Selalu mengikuti pendapat orang lain bukan berarti kamu anti merasa paling hebat ataupun menang sendiri. Bisa jadi kamu tak mempercayai dirimu sendiri untuk membuat keputusan

Nggak bisa ambil keputusan

Membiarkan orang lain mengambil keputusan via www.huffingtonpost.com

Seseorang yang begitu keras hati, selalu bertindak semaunya sendiri tanpa pernah mengindahkan pendapat orang lain memang mudah dianggap sebagai orang yang sombong dan arogan. Namun selalu mengikuti pendapat orang lain, berubah pendirian setiap kali mendapat masukan, dan selalu memberi kesempatan kepada orang lain untuk membuat keputusan tentang segala hal juga bukan sikap orang yang terpuji. Meskipun selalu memberikan ruang kepada orang lain untuk memberikan pendapat, orang yang rendah hati tetap memiliki seperangkat prinsip-prinsip yang dia pegang teguh. Pendapat orang lain adalah bahan pertimbangan, bukanlah satu-satunya dasar keputusan. Sementara orang yang rendah diri, selalu membiarkan orang lain mengambil keputusan, karena diam-diam dia tidak mempercayai dirinya sendiri. Semoga kamu termasuk golongan yang pertama.

Sama seperti percaya diri dan arogansi, sikap rendah hati dan sikap rendah diri seringkali terlihat mirip. Meskipun begitu, ada perbedaan mendasar antara kamu yang rendah hati dan kamu yang rendah diri. Bersikap rendah hati berarti menghargai seluruh kemampuan diri sendiri, sekaligus menghargai orang-orang di sekitarnya. Sementara kamu yang rendah diri selalu menempatkan diri di bawah orang lain, merasa tidak pernah layak dipuji, dan tidak mempercayai dirinya sendiri. Sikap rendah hati akan membawamu pada kesuksesan, baik yang kecil ataupun yang hebat luar biasa, karena kamu selalu berusaha memperbaiki diri. Sementara sikap rendah diri tidak akan membawamu ke mana-mana, karena kamu bahkan tidak cukup berani untuk mencintai dirimu sendiri.

Nah, sekarang coba pikirkan lagi. Selama ini kamu rendah hati atau rendah diri? 🙂

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE