Agar Cita-Cita Menjadi CEO Tak Hanya Menjadi Mimpi, 8 Hal Ini Bisa Kamu Pelajari dari Saat Ini

Cita-cita untuk bisa naik pangkat atau bahkan memimpin perusahaan sendiri mungkin merupakan impian setiap orang—khususnya untuk kita yang saat ini masih menjabat sebagai karyawan biasa. Namun menjadi CEO bukanlah hal yang mudah. Perlu perjuangan serta usaha yang berdarah-darah untuk dapat mencapai posisi tersebut. Selain itu, kita juga mesti memiliki sifat serta sikap yang benar-benar menggambarkan sifat pemimpin yang sebenarnya.

Advertisement

Untuk bisa mewujudkan mimpimu menjadi seorang CEO, tak ada salahnya jika mulai sekarang kamu berusaha untuk mengubah mindset serta pola pikirmu sejak saat ini. Soalnya, butuh waktu lama agar pikiran kita bisa mendewasa layaknya CEO yang sebenarnya. Apa sajakah itu? Mari kita simak ulasan yang telah Hipwee rangkum berikut ini.

1. Untuk bisa menjadi seorang CEO hebat, kamu harus menumbuhkan kemauan dan keberanian memimpin orang lain

Memiliki keberanian dan kemauan untuk memimpin

Memiliki keberanian dan kemauan untuk memimpin via abc.net.au

Peter Drucker, bapak manajemen dari Austria, mengatakan, jika memang benar-benar ingin menjadi CEO kamu harus memiliki kemauan untuk memimpin. Jika sedari awal saja kamu tak memiliki keberanian memimpin, maka kuburlah dalam-dalam mimpimu untuk menjadi CEO. Pasalnya, kamu tak akan bisa memimpin sebuah tim yang sebenarnya jika kamu tak memiliki kedewasaan, kharisma, dan kemampuan untuk menarik respek dari orang lain layaknya pemimpin sejati.

CEO akan mewarisi tugas paling berat di perusahaannya. Dia tak boleh tenggelam dalam mikromanagemen alias mengurusi “printilan-printilan” yang seharusnya bisa dikerjakan bawahannya. Namun, ia tak boleh terlihat bermalas-malasan di depan karyawannya yang lain. Ia pun harus bisa mengandalkan diri sendiri dan tak mudah merasa kesepian. Kenapa? Karena seorang CEO tak boleh curhat ke bawahannya sendiri tentang kesulitan yang dihadapi perusahaannya selama ini. Segala kesulitan harus ia pendam dan dari luar, ia harus tetap terlihat tenang.

Advertisement

2. Bukan hanya mampu mendelegasikan tugas, seorang CEO juga sudah sepantasnya mencontohkan hal-hal baik kepada para bawahannya

Menjadi mentor untuk bawahan

Menjadi mentor untuk bawahan via educa.net

Seorang CEO memang berhak meminta ini-itu kepada para bawahannya. Mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain memang wajar dilakukan. Namun pastikan jangan terlihat sebagai tukang suruh. Lebih dari itu, contohkanlah hal-hal yang baik kepada para bawahanmu. Bertindaklah selayaknya mentor yang bisa membuat karyawanmu tak hanya sebagai bos, namun juga sebagai teman, guru, dan pemimpin yang baik.

3. Tak hanya mengikuti tren bisnis, CEO yang baik juga harus tahu kesempatan bisnis yang bisa dikembangkan di masa depan

Tahu peluang dimasa depan

Tahu peluang dimasa depan via www.business2community.com

Mulai sekarang, biasakan untuk memiliki impian besar dan jeli melihat peluang. Dengan memiliki impian besar, kamu akan memiliki bahan bakar untuk menghidupkan semangatmu. Kamu akan berusaha agar mimpimu itu akan segera terwujud. Tanpanya, sebuah keinginan dan cita-cita hanyalah akan menjadi sesuatu yang teronggok begitu saja di dalam pikiran.

Dengan memiliki keahlian melihat peluang, seorang CEO akan tahu kesempatan bisnis apa yang bisa dikembangkan di masa depan. Mereka tak hanya mengikuti tren bisnis apa yang saat ini sedang digandrungi. Mereka justru berani mengambil resiko dan menciptakan sebuah inovasi bisnis yang sama sekali baru. Sehingga bukan tak mungkin jika bisnis mereka merupakan pioneer di bidangnya.

Advertisement

4. Selalu membuka mata, hati dan telinga adalah salah satu rumus terpenting untuk bisa menjadi CEO

Selalu membuka telinga

Selalu membuka telinga via agbeat.com

CEO juga wajib menjadi CLO (Chief Listening Officer) yang mau mendengarkan keluhan pelanggan maupun mendengarkan saran dari bawahan. Mendengarkan memang terasa mudah untuk diucapkan, namun cukup sulit untuk dilakukan. Seorang CEO harus mau mendengarkan. Baik itu mendengarkan keluhan dari pelanggan, mendengarkan nasihat mentor, maupun pendapat para bawahannya.

Kamu harus benar-benar bisa membuka mata, hati, serta telinga lebar-lebar dan melihat situasi serta keadaan yang sedang terjadi. Baik itu keadaan pasar, kondisi perusahaan, maupun membaca situasi ekonomi diluar kendali perusahaan. Jika tak bisa membuka mata, hati dan telinga, maka siap-siap saja bisnismu akan terjun bebas.

5. Visi dan misi perusahaan adalah sebuah mimpi dan cita-cita, oleh karenanya perjelas visi dan misi untuk kemajuan perusahaan ke depannya

Tujuan perusahaan

Tujuan perusahaan via www.calam1.org

Visi dan misi sebuah perusahaan ibaratnya adalah sebuah cita-cita dan tujuan mulia. Oleh karenanya, visi dan misi yang jelas akan menuntun sebuah perusahaan agar bisa tetap mengikuti jalur, sehingga tak melenceng kemudian hari. Dengan begitu, perusahaan akan tetap dapat mencapai tujuannya dengan baik.

Visi dan misi yang jelas juga akan membuat para karyawan mengerti apa sebenarnya yang ingin dicapai oleh perusahaan. Mereka secara sadar akan melakukan yang terbaik agar tujuan perusahaan tercapai. Sebaliknya, jika visi dan misi saja tidak jelas, maka bukan tidak mungkin karyawan akan kebingungan dan membuat perusahaan kehilangan arahnya.

6. Team yang bagus akan memuluskan jalan perusahaan, oleh karenanya seorang CEO dituntut untuk bisa merekrut team yang bagus

Membangun teamwork yang bagus

Membangun teamwork yang bagus via fashions-cloud.com

Mungkin masih banyak diantara kita yang dengan mudahnya merekrut orang-orang terdekat untuk menjalankan sebuah team, dengan alasan sudah terlanjur nyaman. Padahal, orang-orang terdekat kita belum tentu bisa menjalankan tugas dengan baik. penting bagi kita. Apalagi jika nanti mereka melakukan kesalahan, tentu akan ada rasa tak enak untuk menegur dan memberi peringatan.

Oleh karenanya, penting untuk selalu melihat keluar, mencari kandidat-kandidat terbaik yang bisa bekerja sama dan berkontribusi positif kepada perusahaan kamu. Tak jarang seorang CEO bahkan mau membajak orang-orang terbaik dari perusahaan pesaing dan membuat mereka mau bekerja untuk dirinya.

“Musuh yang pintar lebih baik daripada teman yang bodoh”

– Pepatah Arab –

7. Sesekali, memberi feedback kepada bawahan juga perlu dilakukan agar mereka selalu merasa diperhatikan dan bisa bekerja lebih maksimal

Employee of the month

Employee of the month via www.aceshowbiz.com

Tak hanya menerima laporan dan menyuruh ini itu, seorang CEO juga harus mampu memberi timbal balik serta penghargaan kepada mereka-mereka yang memiliki prestasi. Menegur mereka yang berbuat salah, memberi saran dan nasihat kepada bawahan, serta tak lupa pula memberi pujian maupun penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

Tak perlu terlalu sering, cukup manfaatkan dinding kosong di ruang kerja dan jadikan salah satu sisinya untuk memajang “employee of the month”. Hal ini penting dilakukan agar para karyawan bisa lebih bersemangat bekerja, merasa diperhatikan, dan merasa berharga serta bermanfaat bagi perusahaan.

8. Bukannya bersembunyi, seorang CEO hebat akan maju paling depan ketika ada masalah yang menghadang

Pemimpin maju paling depan

Pemimpin maju paling depan via madeinatlantis.com

Seorang CEO tak akan pernah meninggalkan teamnya terombang-ambing sendiri di tengah lautan persaingan bisnis. Ketika ada masalah, CEO yang hebat akan maju paling depan di medan pertempuran. Karena keberanian dan sifat kepemimpinannya yang tinggi itulah secara tak langsung dia akan mengobarkan semangat bawahannya untuk segera maju dan mengambil tindakan.

Itulah beberapa hal yang harus dilakukan jika kamu ingin menjadi seorang CEO yang hebat. Jadi, sudahkah kamu menanamkan sifat-sifat tersebut dalam dirimu?

Artikel ini terinspirasi dari buku karya D.A. Benton yang berjudul How to Act Like a CEO.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penggemar Mendoan hangat, dan kopi hitam nan kental

CLOSE