Biar Nggak Menyesal Nantinya, untuk Hal-hal Ini Kamu Memang Harus Dengerin Omongan Orang!

Menjadi topik yang diperbincangkan hangat oleh orang sekitaran memang bikin kamu nggak nyaman. Dari omongan di belakang hingga yang sayup-sayupnya terdengar sampai ke telinga. Seketika kamu merasa seolah ada jutaan pasang mata yang mengawasi tindak-tandukmu.

Advertisement

Dirasain atau nggak, disadari atau belum, omongan orang memang terkadang bikin kamu muak. Membuatmu seolah jadi manusia paling salah sedunia. Namun, untuk beberapa hal, omongan orang layak banget untuk kamu jadikan pertimbangan. Misalnya saja untuk beberapa hal berikut ini.

1. Saat kamu tiba-tiba ingin pindah jurusan, mendengar kata mereka bisa mencegahmu dari keputusan yang gegabah

Jangan galau sendirian, dengarkan pendapat orang di sekitar.

Jangan galau sendirian, dengarkan pendapat orang di sekitar. via www.macleans.ca

Impian dan langkahmu ke depan memang jadi hak sekaligus kewajibanmu seorang. Karena kamu yang menjalaninya. Seperti ketika kamu tanpa berpikir panjang bersikukuh ingin pindah jurusan, yang mana mengejutkan orang terdekatmu. Mereka bukannya usil ingin mencampuri urusanmu, tapi saran mereka agar kamu menimbang ulang keputusan, sayang kalau hanya dianggap angin lalu.

Anggaplah omongan mereka yang terdengar seolah meragukanmu sebagai bentuk perhatian. Mereka nggak mau kamu menyesal nantinya. Karena satu dan lain hal, pindah jurusan nggak semudah kelihatannya. Ada banyak hal harus kamu pertaruhkan, sebut saja uang dan waktu.

Advertisement

2. Untuk urusan kerja tim, kamu nggak bisa cuek aja pakai kacamata kuda. Omongan anggotamu harus didengar juga

Karena kamu kerja tim, baiknya pertimbangkan juga omongan rekanmu yang lain.

Karena kamu kerja tim, baiknya pertimbangkan juga pendapat rekanmu yang lain. via www.huffingtonpost.com

Suatu ketika kamu mendapat kepercayaan untuk memimpin organisasi di tempat kamu bernaung. Setelah beberapa waktu kepemimpinanmu, kamu mendengar ada selentingan omongan yang nggak mengenakkan tentangmu. Omongan yang sedikit banyak menohok hati. Jika sudah begini tanggapi selentingan di belakang dengan dingin kepala.

Tafsirkan saja itu sebagai bentuk keluhan. Mana tahu selama kepemimpinanmu ada kebijakan yang kamu terapkan dengan salah. Sebagai pengingat, dalam sebuah kerja tim, kamu nggak bisa hanya mengambil keputusan sepihak. Anggotamu pun punya hak untuk menyuarakan pendapat mereka demi kemajuan tim.

3. Daripada menyesal salah pilih pasangan, baiknya kamu pertimbangkan omongan keluarga dan teman. Biar nggak menyesal di belakang

Dengarkan pendapat teman terdekatmu, biar nggak salah pilih pasangan.

Dengarkan pendapat teman terdekatmu, biar nggak salah pilih pasangan. via weddbook.com

Jangan gengsi untuk mempertimbangkan pendapat orang tentang calon pasanganmu. Bisa jadi persepsimu tentang dia selama ini salah. Penglihatan orang biasanya cenderung lebih tajam ketimbang kita. Karenanya supaya kamu nggak menyesal karena pasanganmu kelak nggak sesuai espektasi, baiknya pertimbangkan pendapat orang di sekitar tentang dia.

Advertisement

4. Saat kamu lagi bimbang dengan keputusanmu untuk resign, omongan teman-teman sekantor juga layak kamu jadikan opini kedua

Jangan buru-buru resign.

Jangan buru-buru resign. via ckscience.co.uk

Menyudahi kontrak kerja tak semudah mengakhiri hubungan. Rencana setelah resign harus dengan  matang kamu persiapkan. Meski terkesan nggak menyetujui, orang terdekatmu hanya khawatir ke depannya kamu nggak punya tujuan. Jadi pengangguran itu berat lho, sebab kepercayaan dirimu perlahan akan merapuh. Daripada menyesal nanti, opini mereka baiknya kamu dengarkan juga.

5. Prinsip hidup memang kamu yang menentukan, tapi jika itu melukai orang tersayang, tidakkah omongan mereka membuatmu berpikir ulang?

Yakin kamu bakal bahagia aja melajang walau orangtua juga diomongin orang?

Yakin kamu bakal bahagia aja melajang walau orangtua juga diomongin orang? via www.huffingtonpost.com

Contoh kasusnya adalah suatu ketika kamu memutuskan untuk melajang seumur hidup. Orangtua dan keluargamu sudah memaklumi keputusanmu satu ini. Tapi apa kabarnya para tetangga yang riuh membicarakanmu di belakang? Yang sayangnya bukan lagi menyinggungmu, tapi sampai melukai hati orangtuamu. Kalau sudah pada tahap ini, baiknya kamu pikirkan ulang keputusanmu untuk melajang seumur hidup, demi menjaga perasaan orang-orang tersayang.

6. Jika kinerjamu yang menurun jadi bahan perbincangan rekan-rekan, damaikan hatimu jadikan ini momen tepat untuk introspeksi diri

Jadikan sebagai ajang instrospeksi diri.

Jadikan sebagai ajang introspeksi diri. via www.businessinsider.com

Jangan lantas emosi saat mereka membicangkan kinerjamu di belakang. Jelas bikin hatimu terluka, tapi tidak akan ada asap jika tidak ada api bukan? Cobalah untuk introspeksi diri. Bisa jadi yang mereka bincangkan itu benar adanya. Stay positif, Guys! Pertimbangkan omongan orang yang membangun.

Sikapi dengan bijak omongan mereka, anggaplah sebagai bagian dari pendewasaan diri

Stay positive!

Stay positive! via www.lifehack.org

Baiknya jangan mudah terpancing emosi saat kamu mendengar selentingan tentangmu di belakang. Ada pepatah yang bilang bahwa dewasa adalah saat kamu sudah bisa memaknai omongan orang sebagai bentuk kritik yang membangun.

So, jangan gampang emosi ya kalau diomongin orang. Tetap tenang dan stay positif, Guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE