Isi Hati Anak Rantau kepada Orang Tua Kami yang Jauh Di Sana

Kesepian, kesendirian dan kerinduan adalah hal yang akrab dirasakan oleh kami anak rantau. Saat jauh dari orang tua, kami menyimpan permasalahan dan kerinduan kami sendiri tanpa harus bicara langsung pada mereka. Namun tidak pernah kami bagi keluh kesah yang terlalu berat itu.

Advertisement

Bila jauh dari orang tua, kami lebih memilih menceritakan hal yang baik-baik saja. Sebab kami tidak mau permasalahan mereka di tanah rantau semakin membebani pikiran mereka.

Ibu, walaupun kita berjauhan. Aku berjanji sekuat tenaga akan membahagiakanmu. Doa di setiap sujudmu selalu menyertai setiap langkahku menuju kesuksesan itu

Doa Ibu

Doa ibu selalu menyertai kami via bataranews.com

Merantau bukanlah perkara sederhana. Jauh dari orang tua adalah hal yang paling sulit dijalani. Namun, berbahagialah mereka yang sedang berada di tanah rantau, semakin jauh dari orang tua, hati mereka justru semakin dekat.

Sejujurnya kesedihan terberat yang ada di hati anak rantau adalah jauh dari ibunya. Namun di lubuk hatinya pula, anak rantau percaya bahwa orang yang akan dia bahagiakan selain ayah adalah ibunya.

Advertisement

Selain ibu yang melahirkan, ibu juga punya frekuensi batin yang kuat dengan anaknya. Ibu bisa merasakan apa yang kami rasakan.

Kesendirian dan kesepian adalah hal yang setiap hari ku temui. Apakah aku sedih? Iya, tapi ini bagian dari sebuah perjuangan

Aku dalam kesendirian

Biarkan aku simpan sendiri rindu ini dalam kesendirian via s191.photobucket.com

Kesendirian merupakan hal yang sering dirasakan kami anak rantau. Namun apa yang sedang dirasakan sebenarnya ini jarang diungkapkan kepada orang tua. Bila tiba saatnya berkumpul bersama keluarga, itulah kebahagiaan sejati yang sebenarnya. Sebab ketika pulang kembali ke tanah rantau, tidak ada yang tahu apakah esok bisa berkumpul kembali.

Aku memang merindukan tanah kelahiranku, tapi kerinduan ini akan ku ganti dengan kesuksesanku nanti

Advertisement
Gentala Arasy

Tanah kelahiran yang selalu ku rindukan via jambiindependent.com

Tanah kelahiran, tunggu kelak aku mengabdi padamu

Dalam diam dan kesepian, kami para perantau punya mimpi yang sangat besar. Tentu ada pengorbanan yang akan dilakukan, salah satunya menahan rindu pada tanah kelahiran. Dan kerinduan ini akan terbayar lunas saat pulang dan mengembangkan tanah kelahiran sendiri. Tunggu saat itu tiba.

Hidup hemat adalah bagian dari proses perjuangan. Aku yakin, tidak ada proses yang mengkhianati hasil

Fight!

Bertahan dalam keterbatasan via jambiindependent.com

Nak, bapak ngirim uangnya telat seminggu ya? Bapak belum ada uang

Menyisahkan uang agar mampu bertahan dikemudian hari adalah hal yang biasa dilakukan oleh kami. Namun saat tahu bahwa orang tua telat mengirimkan uang bulanan, hanya 1 kata yang bisa mewakili perasaan: pasrah. Namun tak apa, itu merupakan bagian dari proses kehidupan. Sebab, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Semua permasalahan di tanah rantau kuselesaikan dengan buah pikiranku sendiri. Mandiri adalah pilihan

Nak, sehat kan?

Nak, sehat kan? via mochadad.com

Saat sakit menerpa, jarang kami terus terang pada orang tua. Kami tidak mau merepotkan orang tua dengan banyak keluhan ini dan itu. Bila ditanya mengenai kabar, kami akan selalu menjawab bahwa kami selalu sehat. Kami tidak mau menambah beban pikiran orang tua.

Inilah yang sebenarnya ada di hati kami anak rantau, menyelesaikan sendiri setiap ujian kerikil tajam yang menyelimuti.

Ayah dan Ibu, mentalku akan jauh lebih tangguh dari yang kalian tahu

Ayah ibu, mentalku kuat!

Ayah ibu, mentalku kuat! via unitelive.org

Kami mungkin punya mental yang jauh lebih kuat dibanding anak yang masih tinggal bersama orang tua. Setiap permasalahan yang ada kami hadapi dengan sendiri dan mandiri. Setiap kesepian yang datang kami lawan dengan ketegaran yang hebat. Bila rindu mengetuk hati, kadang hanya tangis yang kami tahan setiap malam.

Ayah dan Ibu, aku anakmu yang tangguh

Teruntuk orang tuaku, terimakasih telah mengizinkanku menjadi seseorang yang kuat menghadapi dunia

Teruntuk orangtuaku, terimakasih

Teruntuk orangtuaku, terimakasih via unitelive.org

Hanya orang tua hebat yang merelakan anaknya pergi merantau. Orang tua tahu bahwa sangat berat melepaskan anaknya pergi ke tanah orang. Tapi, disitulah kehebatan orang tua, melepaskan anaknya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dibanding tinggal bersamanya. Kami menyadari bahwa kami punya orang tua yang hebat telah memberi sebuah kepercayaan besar pada kami untuk meraih kesuksesan di luar zona nyaman.

Ayah dan Ibu, terimakasih telah mempercayaiku. Kepercayaanmu tidak akan aku kecewakan. Janjiku, membahagiakan kalian dengan sungguh-sungguh

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Follow aja dulu, mana tahu kita cocok.

CLOSE