Jika Tak Ada Kebaikan yang Kita Dapatkan, Bukankah Kebiasaan Berbohong Sebaiknya Ditinggalkan?

kebiasaan berbohong sebaiknya ditinggalkan

Teman: “Eh, besok temenin gue nonton, yuk!”

Kamu: “Hmm…Duh, gak bisa gue ada acara bareng keluarga.” (Sebenernya gue lagi gak punya duit…Hehehe)

Berbohong adalah salah satu kebiasaan buruk yang mungkin masih sering kita lakukan. Jika diingat-ingat lagi, bisa jadi sudah tidak terhitung berapa kali kita pernah melakukan kebiasaan tidak baik ini.

Entah kebohongan kecil yang kamu anggap sepele atau bahkan kebohongan dalam perkara-perkara besar, berbohong tetaplah tergolong sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Di artikel kali ini kita akan sejenak berefleksi, meyakinkan diri bahwa tidak ada satu pun kebaikan yang bisa kita dapati dengan berbohong.

Berbohong adalah cara menyelesaikan masalah dengan instan. Kita tidak sadar bahwa bohong justru menjadikan diri menanggung beban

kebohongan membuatmu terbebani

kebohongan membuatmu terbebani via www.quickteambuildingactivities.com

Ketika dihadapkan pada suatu masalah atau kondisi yang membuat diri tidak nyaman, seringkali kita memilih cara instan untuk menyelesaikannya. Saat sedang malas pergi ke kantor, kita mengaku sakit pada HRD. Ketika ditanyai orang tua soal hasil ujian, kita merasa takut sehingga mengaku mendapat nilai yang bagus sekalipun yang terjadi adalah kebalikannya.

Sesungguhnya, berbohong berarti meletakkan satu beban di dalam alam bawah sadar. Meski kitaberusaha mengabaikannya, beban itu sesungguhnya tetap ada. Setiap kali ada hal-hal yang menyinggung atau berkaitan dengan kebohongan kita, beban itu akan bereaksi dan secara tiba-tiba berubah menjadi tekanan mental yang menyerang diri kita.

Ketika kita membiasakan diri dengan kebohongan-kebohongan kecil, selanjutnya kita pun akan mampu membuat kebohongan yang lebih besar

besar atau kecil, kebohongan itu sama

besar atau kecil, kebohongan itu sama via pixshark.com

Pada dasarnya, manusia itu belajar dari sesuatu yang kecil-kecil dahulu. Seperti saat masih balita, kita belajar merangkak terlebih dahulu baru kemudian bisa berjalan hingga berlari. Dengan berhasil melakukan sesuatu yang kecil, manusia akan mendapatkan kemampuan dan kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

Sayangnya, teori ini juga berlaku dalam hal membuat kebohongan. Ketika kita sudah terbiasa untuk melontarkan kebohongan-kebohongan yang kecil, maka menciptakan kebohongan yang lebih besar bukanlah tantangan yang berat buat kita.

Berbohong sesungguhnya hanya menghabiskan waktu. Kita hanya fokus dan berusaha untuk menutupi kebohongan itu

kebohongan yang terus-menerus

kebohongan yang terus-menerus via www.jamesaltucher.com

Ibaratnya, sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai pastilah akan tercium juga baunya. Perumpamaan ini tentunya sangat sesuai. Ketika melakukan suatu kebohongan, kita tentu tidak ingin jika kebenaran terungkap. Pasalnya, terungkapnya kebohongan itu bisa jadi mendatangkan masalah bagi diri kita. Selain itu, kita pun tentu tidak akan mau mendapat predikat sebagai pembohong.

Akibatnya, kita akan fokus dan berusaha untuk menutupi kebohongan itu. Sadar atau tidak, kita justru memfokuskan waktu dan pikiran untuk menemukan cara-cara demi menutupi kebohongan itu. Memastikan agar kebohongan yang kita lakukan tidak akan pernah terungkap sampai kapan pun. Seringkali, kita pun terus-terusan menutupi kebohonganmu dengan menambahkan lapisan kebohongan lain di atasnya.

Bagi seorang yang sering berbohong, hidup akan terasa menyiksa karena dia harus menyimpan banyak rahasia

tumblr_ncyw5uAlnA1swisryo1_500

sstttt…! via 40.media.tumblr.com

Saat alam bawah sadar kita sudah diracuni dengan kebohongan demi kebohongan, itu artinya kita sudah membuat diri sendiri tersiksa. Pasalnya, ada banyak rahasia yang harus disimpan rapat-rapat. Rahasia demi rahasia yang tidak boleh terungkap karena hanya akan membuat diri kita sendiri berada dalam bahaya. Kondisi ini membuat hidup terasa lebih berat untuk dijalani. Banyak hal yang harus dipikirkan dan banyak kebohongan yang semakin menjerat kita dalam penderitaan.

Kebiasaan berbohong hanya akan merugikan diri sendiri, karena semakin banyak orang yang akan menjauhi

orang-orang akan menjauhimu

orang-orang akan menjauhimu via www.reddit.com

Percaya nggak kalau kebiasaan berbohong bisa membuat orang-orang di sekitar kita menjauh?  Kita harus percaya, karena hal itulah yang akan terjadi ketika kita punya kebiasaan suka berbohong. Sadar atau tidak, kehidupan sosial kita akan berantakan. Hubungan dengan orang tua, saudara, teman, hingga rekan kerja pun seperti dipertaruhkan.

Mereka yang menyadari kebiasaan berbohong yang kita miliki perlahan akan menjauh. Mungkin, mereka akan berpikir bahwa lebih baik menjauh daripada suatu saat nanti jadi korban kebohongan kita.

Pada akhirnya, kemungkinan kebohongan itu terkuak pastilah lebih besar. Pikirkan apa yang akan terjadi jika semua kebohongan yang kita lakukan terbongkar

kebohongan itu pun kelak akan terbongkar

kebohongan itu pun kelak akan terbongkar via favim.com

Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kebohongan-kebohongan yang pernah kita lakukan. Hari ini mungkin semua masih aman terkendali, tapi bagaimana dengan besok atau lusa? Mungkinkah kebohongan kita akan aman selamanya? Jika kita tidak memilih untuk jujur dan menceritakan semuanya, apakah diri kita benar-benar sudah siap ketika sewaktu-waktu semua kebohongan itu terbongkar?

Hidup selayaknya bisa dijalani dengan cara yang benar. Mulai sekarang, tidak ada salahnya berusaha untuk sebisa mungkin berhenti dari kebiasaan berbohong. Berhenti menganggap bahwa melakukan kebohongan-kebohongan kecil adalah hal yang biasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Automotive. Geekstuff. Techfreak. Health.