Jika Serius Ingin Menyambi Kerja Dengan Kuliah S2, Ini Nih Persiapan Mental yang Harus Kamu Lakukan!

Kalo lagi ada tugas, kerjaan belum beres, malah bingung mau ngerjain mana dulu dan akhirnya nggak ada yg dikerjain. Pengen ikutan main tapi apa daya harus sering menolak ajakan hangout..

Waktu buat refreshing seolah nggak ada. Sabtu minggu libur kerja tapi tugas kuliah banyak.

-Fera, kerja sambil S2.

Advertisement

Sering iri sama temen yang abis jam kuliah seenaknya bisa nongkrong, abis jam kerja juga. Bagi otak.

-Andina, kerja sambil S2.

Bekerja sembari melanjutkan S2Ā adalah salah satu hal yang dipandang oleh anak muda kebanyakan sebagai sesuatu yang keren. Wah, keren banget ya dia bisa kerja sambil S2. Entah mengapa dua hal yang dilakoni dalam waktu yang bersamaan itu dipandang sebagai sesuatu yang keren. Di luar julukan keren atau nggaknya, bekerja sembari melanjutkan S2Ā nyatanya tak semudah kelihatannya. Kamu akan dituntut untuk mengambil beragam keputusan yang pada akhirnya membuatmu harus mengorbankan beberapa hal. Misalnya, kamu jadi jarang ngumpul dengan teman-teman selepas pulang kuliah, lantaran harus segera kembali ke kantor untuk bekerja.

Yang tidak terbiasa multitasking, mulai sekarang harus belajar. Kerja sembari S2, bukan cuma waktu yang dibagi, fokus dan otak juga harus dibagi untuk jalan beriringan

Harus bisa fungsi ganda untuk bekerja dan belajar

Harus bisa fungsi ganda untuk bekerja dan belajar via stocksnap.io

Kemampuan multitasking ini mutlak untuk kamu punya karena saat bekerja sambil kuliah, kamu diharuskan untuk menyetel otakmu untuk mampu membagi waktu antara keduanya. Bagaimana dua hal yang berbeda mampu kamu lakoni dalam waktu yang bersamaan. Seperti misalnya, di tengah tenggat waktu pekerjaan yang mengejarmu, tugas kuliah yang dibebankan harus tetap kamu selesaikan. Pun sebaliknya, saat Ujian semester tiba, pekerjaan di kantor jangan sampai terbengkalai. Tidak mudah memang, namun bukan hal yang mustahil juga.

Advertisement

Disamping manajemen diri, kamu juga berjibaku menyelaraskan peraturan tempatmu bekerja dan belajar. Supaya dapat izin untuk jalan dua-duanya

Negosiasi biar kerja dan kuliah jalan bareng

Negosiasi biar kerja dan kuliah jalan bareng via unsplash.com

Akan menjadi tantangan yang berat manakala kamu bekerja sebagai pekerja penuh waktu. Karena kamu nggak bisa izin dengan seenaknya saat tiba-tiba ada mata kuliah tambahan atau mata kuliah pengganti. Pun kamu memaksa ingin tetap menghadiri perkuliahan, pekerjaanmu di kantor beresiko akan terbengkalai. Di sinilah kamu dituntut untuk pintar-pintar menyelaraskan jadwal kuliah dengan jam kerja. Berbeda dengan kamu yang bekerja paruh waktu yang lebih leluasa dalam hal membagi waktu antara kuliah dan kerja.

Setelah izin keluar dan jadwal bisa diatur, tantanganmu sebenarnya akan dimulai. Yaitu, menjaga konsistensi performa antara jadi pekerja dan pelajar yang baik

Susah menjaga performa

Susah menjaga performa via theconversation.com

Untukmu yang bekerja penuh waktu, setelah 8 jam bekerja dan malam harinya menjalani kuliah (misalnya kamu kuliah kelas karyawan), tak jarang kamu merasa kesulitan mengikuti ritme perkuliahan. Dalam keadaan yang sudah lelah itu kamu kesulitan untuk mencerna materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Tak hanya itu, keseringan izin membuatmu jadi malas untuk mengejar ketertinggalan. Kalau sudah begini, nilai kuliahmu pun menjadi pertaruhannya.

Mungkin hidupmu masih bisa teratur saat perkuliahan masih di awal semester. Tapi segalanya bakal berubah jadi neraka ketika jadwal ujian semestermu juga dipenuhi oleh deadline kantor

Advertisement
Stres itu pasti, siapkan cara menghadapinya

Stres itu pasti, siapkan cara menghadapinya via qzprod.files.wordpress.com

Kala ujian tengah dan akhir semester tiba, hidup bagi kamu yang kerja sambil kuliah, tak ubahnya neraka dunia. Mendadak tugas kuliah yang dibebankan padamu makin menjadi-jadi, belum lagi kamu harus belajar untuk ujian yang secara bersamaan kerjaan di kantor mengejarmu dengan tenggat waktu. Di sinilah kesabaran dan ketangguhanmu diuji dalam waktu yang bersamaan.

Cara penyelesaiannya adalah dengan mengerjakan tugas kuliah berdasarkan urutan prioritas dan tenggat waktunya. Jangan pernah sekalipun ditunda. Sementara itu, untuk urusan pekerjaan, usahakan untuk datang lebih pagi agar pekerjaanmu lebih cepat selesai dan kamu bisa segera pulang untuk belajar atau menyelesaikan tugas kuliah. Dalam keadaan hectic seperti ini kamu harus merelakan dirimu untuk nggak nongkrong bareng teman-teman dulu.

Siap-siap juga untuk absen sementara dari kehidupan sosialmu. Karena pastinya harus lebih prioritaskan kehadiran di kantor dan kampus, dimana kamu dibayar dan membayar

Waktu bersosialisasimu terbatas

Waktu bersosialisasimu terbatas via unsplash.com

Ini juga hal yang kerap dialami oleh mereka yang bekerja sembari kuliah. Waktumu untuk bersosialisasi dengan teman kuliah jadi berkurang. Di saat teman satu kelasmu hang out bersama sepulang kuliah, kamu jarang ikut serta lantaran harus buru-buru kembali ke kantor, berkutat dengan setumpuk pekerjaan. Imbasnya, tak jarang kamu dicap sombong oleh teman kuliah lantaran jarang ikutan ngumpul.

Sedih sih, padahal kamu ingin banget bisa lebih sering ngumpul bareng mereka, namun apa daya, pekerjaanmu sudah memanggil untuk diselesaikan. Sementara itu, di lingkup kantor pun kamu jarang ikutan hang out bareng lantaran harus segera pulang untuk menyelesaikan tugas kuliah yang jika ditunda akan semakin menumpuk nantinya.

Yang namanya belahan hati juga harus mengerti kenapa waktumu sekarang sangat terbatas. Dia yang mampu bertahan 2 tahun jarang kencan, layak untuk dipertahankan

Ujian berat tapi worth it

Ujian berat tapi worth it via unsplash.com

Buat kamu yang kebetulan punya pacar, siap-siap jadi jarang ketemuan, lantaran waktu sepekanmu bakal tersita untuk bekerja dan belajar. Pun akhir pekan kerap kamu isi dengan mengerjakan tugas kuliah. Jika sudah begini, kamu harus kasih penjelasan ke dia kalau waktumu untuknya akan berkurang. Dia yang mampu bertahan melewati perjuangan ini bersamamu, layak dipertahankan.

Jangankan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain, punya ā€˜me timeā€™ yang berkualitas saja susah

Sendirian terus, tapi pikiran tak pernah tenang

Sendirian terus, tapi pikiran tak pernah tenang via stocksnap.io

Bekerja sembari melanjutkan s2 bukan hal yang mudah, namun percayalah demi masa depan yang lebih baik kamu perlu berdamai dengan segala kerepotan ini. Termasuk rela untuk dicap sombong lantaran jarang ngumpul dengan teman sepermainan di akhir pekan. Tak hanya itu, kadang kamu kesulitan untuk menyisakan waktu untukmu sendiri lantaran terlalu sibuk mengurusi pekerjaan dan perkuliahan.

Terlebih lagi untuk melalui masa krisis seperti tesis, kamu harus realistis menghadapi pilihanmu. Tidak digaji beberapa bulan atau bahkan harus melepaskan status sebagai karyawan tetap, adalah konsekuensi riil dari tambahan gelar di belakang namamu

Tahap akhir butuh fokus penuh, tak jarang banyak yang gagal

Tahap akhir butuh fokus penuh, tak jarang banyak yang gagal via unsplash.com

Ini juga perlu untuk kamu pikirkan dari sekarang. Supaya saat tesis menjelang kamu tak khawatir lagi perkara bagi waktu dan kamu bisa fokus mengelola penelitianmu. Baiknya kamu tentukan pilihan, apakah resign untuk fokus menggarap tesis yang dalam hal ini kamu akan kehilangan penghasilan tiap bulan. Merubah status menjadi pegawai lepas (jika tadinya kamu pekerja tetap) demi lebih leluasa mengelola tesis, supaya penghasilan tiap bulan rutin kamu dapat meski jumlahnya berkurang. Bekerja sembari mengerjakan tesis memang penuh tantangan, namun bukan berarti keduanya mustahil untuk dijalani. Di sinilah ketangguhanmu diuji.

Bekerja sembari melanjutkan S2 memang bukan hal yang mudah untuk dijalani. Namun, tak berarti mustahil bagimu untuk menjalaninya. Kamu hanya butuh ketangguhan dan kegigihan untuk menjalani keduanya.

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee diĀ mig.me !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE