Saat Diremehkan, 7 Keistimewaan Ini Akan Menjadikanmu Pribadi yang Lebih Kuat

Namanya, kehidupan, ada aja yang orang nggak suka dari dirimu. Nggak jarang, mereka juga meremehkanmu, karena kamu dianggap kurang dari segala hal. Kurang pintar lah, kurang gaul lah, kurang kaya sampai kurang masa depan sering mereka katakan padamu. Saat diremehkan seperti itu, kamu pun terkadang merasa sedih dan minder karenanya.

Saat kamu diremehkan seperti itu, kamu nggak perlu merasa minder atau bahkan merasa sedih sekalipun. Kamu yang kerap diremehkan, sebenarnya mempunyai keistimewaan tersendiri, yang membuatmu berbeda dari orang lain. Apa aja keistimewaan yang kamu dapat sebagai orag yang selalu diremehkan? Yuk simak informasi berikut!

1. Diremehkan memang nggak enak. Namun dari sana kamu bisa menyadari bahwa terkadang kehidupan nggak sesuai kehendak

Kehidupan, kadang nggak sesuai yang diinginkan via www.unsplash.com

Mau jadi apa kamu kalau sampai sekarang masih gini-gini aja?

Saat orang lain memandang rendah dirimu, entah karena kamu kurang ini atau itu, sebenarnya kamu akan sadar akan sebuah makna kehidupan. Kamu akan lebih peka tentang bagaimana semesta berjalan. Kamu akan menyadari bahwa terkadang kehidupan memang nggak sesuai yang kamu harapkan. Nggak semua kehidupan berjalan lancar-lancar aja. Pasti ada kerikil di dalamnya.

Salah satu kerikil dalam kehidupan yang akan meningkatkan kualitas hidupmu adalah mereka yang meremehkanmu itu.

2. Ucapan meremehkan dari mereka nggak berarti membuatmu berjalan di tempat. Melainkan kamu jadikan cambuk untuk terus memperjuangkan masa depan

Cambuk untuk terus menatap masa depan via www.unsplash.com

Gaji segitu cukup buat apa? Buat beli gorengan paling cuma dapet lima biji.

Kata-kata dari mereka yang meremehkan memang selalu nyelekit. Ada aja sisi dari dirimu yang bisa mereka buat bahan cemoohan. Kurang kaya lah, kurang gaul lah. Perkataan yang bikin sakit hati yang sudah sering kamu dengar itu nggak lantas membuatmu down. Kamu malah menjadikan hinaan dan cemoohan mereka sebagai cambuk untuk membuktikan. Bahwa apa yang mereka katakan nggak sepenuhnya benar.

3. Sakit hati mungkin sering kamu rasakan. Dari hal itu kamu jadi terbiasa untuk nggak tergantung orang lain untuk mengobati rasa sakitmu

Kamu mandiri perkara menyembuhkan luka hati via www.unsplash.com

Kamu tuh gaul dikit kenapa? Biar nggak kampung-kampung banget!

Seringnya disakiti karena omongan mereka akan membuatmu belajar untuk menyembuhkan luka diri. Kamu jadi lebih paham bagaimana cara menyembuhkan luka secara mandiri. Nggak lagi kamu bergantung pada orang lain untuk menyembuhkan, karena kamu udah tahu caranya untuk membuat sakit hatimu hilang. Namun, nggak menutup kemungkinan buatmu untuk meminta bantuan orang lain saat sakitnya benar-benar keterlaluan.

4. Seringnya diremehkan membuatmu belajar untuk semakin mencintai apa yang kamu miliki. Nggak kayak mereka yang hanya bisa saling merutuki

Lebih mencintai apa yang kamu miliki via www.unsplash.com

IPK segitu mau kerja apa? Rendah banget sih angkanya!

Bagi sebagian orang nilai memang segalanya. Mereka begitu memuja angka hingga akhirnya mengesampingkan mereka yang nggak begitu memiliki nilai-nilai sempurna. Nggak jarang, saat nilaimu nggak setinggi punya mereka, baik IPK maupun nilai apapun, cemoohan dan kata-kata meremehkan pasti kamu dengar setiap waktu.

Cemoohan mereka mungkin sempat membuatmu nggak percaya diri. Namun pada akhirnya kamu jadi lebih mensyukuri apa yang telah kamu miliki. Kamu bersyukur nggak menjadi salah satu kaum pemuja angka, hingga melupakan keahlian dalam bekerja.

Apalah arti sederet nilai dan angka jika nggak tahu untuk apa hal itu akan berguna nantinya?

5. Mereka nggak tahu aja kalau kamu yang diremehkan mempunyai sabar dua kali lipat besarnya. Karenanya kamu jadi lebih siap untuk memperjuangkan masa depan

Emang kenapa kalau nasik motor? via www.unsplash.com

Hari gini masih naik motor? Ih, nggak banget!

Diremehkan oleh orang lain memang salah satu ujian kehidupan. Kamu pun harus bersabar ketika mereka terus saja merendahkanmu. Dalam hati sebenarnya kamu tersenyum bangga, karena sabarmu mungkin lebih besar dari mereka. Mereka yang meremehkanmu belum tentu bisa menghadapi cemoohan setenang dan sekalem kamu.

Dengan sabar yang dua kali lipat besarnya itu, kamu jadi semakin matang untuk memperjuangkan masa depan. Nggak kayak mereka yang hanya bisa mencemoohmu atas segala kekurangan

6. Kamu yang kerap diremehkan pun akhirnya punya mental yang lebih kuat dari biasanya. Karena seringnya dihantam dengan ucapan merendahkan dari mereka

Terima kasih udah meremehkan, aku jadi lebih kuat dari yang kamu bayangkan via www.unsplash.com

Hari gini masih cari kerja? Mau dikasih makan apa anak istrimu besok?

Bagi mereka yang sering kali meremehkanmu, pasti akan semakin merasa puas jika kamu tumbang ketika mendengar cercaan itu. Namun, waktu akan membuktikan bahwa kamu yang udah sering dicerca dan diremehkan, akan mempunyai mental yang lebih kuat dari biasanya. Kuatnya mentalmu itu karena kamu udah terbiasa dihantam dengan ucapan bernada sinis dari mereka.

Mental yang kuat tersebut kemudian kamu jadikan modal untuk menghadapi kehidupan yang akan lebih menantang nantinya.

7. Nggak hanya menjadi pribadi yang lebih kuat, diremehkan akan membuatmu sadar bahwa masa depan seseorang itu ditentukan dari usaha dan doa. Bukan omongan orang!

Yang penting usaha dan doa via www.unsplash.com

Kerja kayak gitu emang bisa kaya ya?

Omongan meremehkan mereka perlahan-lahan mulai terbiasa kamu dengarkan. Nggak lagi kamu dibuat minder atau ingin balas dendam. Dari pengalamanmu selama ini, akhirnya kamu sadar bahwa yang menentukan masa depanmu bukanlah omongan mereka. Namun murni dari usaha dan doa darimu.

Buat kamu yang pernah diremehkan, nggak perlu minder apa lagi menutup diri. Sakit hati memang ada, namun sebenarnya kamu itu istimewa! Kamu punya keistimewaan yang nggak dimiliki orang-orang. Kalau mereka masih nyinyir dan meremehkanmu, senyumin aja. Mereka juga belum tentu setegar dan sekuat dirimu. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.