Tak Hanya Kisah Cinta, Tapi 6 Hal Ini pun Membuat Dirimu di Usia 20-an Kecewa dan Merugi

Bicara soal cinta, memang tidak akan ada habisnya. Terlebih saat kamu berada pada usia 20-an. Di mana cinta merupakan komoditas utama yang lebih menarik untuk menjadi topik pembicaraan. Mulai dari topik tentang cinta pertama yang sulit dilupakan, cinta dalam diam yang menyakitkan, hingga cinta yang tak terbalas. Semua fase jatuh cinta tersebut jelas membuatmu mau tak mau harus merasakan kekecewaan.

Advertisement

Sebelum kamu terbuai lebih dalam lagi, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa buatmu lebih kecewa daripada sekadar cinta. Tak perlu muluk-muluk, hal-hal berikut ini pasti sering kali kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, sering tak kamu sadari dan beri ruang yang cukup di hati. Berikut Hipwee Motivasi berikan untukmu, beberapa hal yang bisa berpotensi menimbulkan rasa kecewa pada dirimu. Barangkali kamu ingin lebih menyadari, bahwa rasa kecewa karena cinta, belum ada apa-apanya daripada ini.

1. Dikhianati teman di usia 20-an memang mengecewakan. Apalagi mereka merupakan teman terbaikmu selama ini

Teman yang berkhianat via www.pexels.com

Salah satu harta terbaikmu di usia 20-an ini adalah teman-temanmu. Sebab, mereka lah orang-orang terdekatmu setelah para anggota keluarga. Untuk kamu yang hidup jauh dari keluarga karena perihal pekerjaan ataupun pendidikan, teman-teman ini lah yang menggenapkanmu di kala sedih menyapa. Rasa percaya akan teman-temanmu pun perlahan-lahan tumbuh seiring usia pertemanan kalian.

Bahagia memang, jika hubungan kalian terus berjalan beriringan. Namun, jika di dalamnya sudah tercium bibit-bibit pengkhianatan, rasa bahagia tersebut harus ikhlas tercoreng. Setiap kamu ingat-ingat kembali masa-masa menyenangkan kalian, justru rasa sakit itu datang semakin dalam. Rasanya sakit memang. Seperti ada belati tajam yang menghujam di ulu hati.

Advertisement

2. Apa yang sejak lama kamu mimpikan, pada kenyataannya jauh dari harapan. Seperti dalam hal pendidikan atau pekerjaan

Tak sesuai harapan via www.pixabay.com

Setiap manusia pasti mempunyai mimpi. Termasuk kamu di usia yang masih muda dan seharusnya telah mulai berkarya ini. Di antara sekian banyak mimpimu pasti ada beberapa yang mulai kamu lakoni sedikit demi sedikit. Berharap, suatu hari nanti, akan ada satu di antaranya yang bisa terwujud. Namun, agaknya semesta tak ingin berdiam diri. Dibelokkannya jalan hidupmu, hingga membuat satu per satu mimpi di dalam hidupmu tak bisa dijadikan nyata. Atau bahkan, bisa kamu wujudkan, tapi berbelok jauh dari harapan yang ada. Seperti ketika impianmu menjadi seorang penerbang, tapi harus kandas saat sebuah kecelakaan datang. Sebelah kakimu harus kamu relakan, serta mimpi jadi penerbang pun mau tak mau harus kamu buang.

3. Kamu melewatkan kesempatan emas untuk bersenang-senang, akibat terlalu fokus dengan pekerjaan yang harus diselesaikan

Yakin mau menukarkan kesenanganmu dengan hal ini? via www.giphy.com

Malem ini hangout yuk? Udah lama banget nih kita nggak ngumpul bareng sama temen-temen..

Nggak deh, kerjaan gue masih numpuk!

Advertisement

Di usia 20-anmu ini, satu per satu pekerjaan mulai kamu pegang. Entah pekerjaan yang benar-benar kamu sukai atau hanya karena itu menghidupi. Dengan alasan kamu ingin lekas menyelesaikan pekerjaan, kamu pun menukarkan sedikit kesempatanmu untuk bersenang-senang dengan teman. Which means, kesempatan tersebut merupakan hal yang jarang terjadi atau mungkin hanya akan sekali terjadi.

Ketika kamu rela menggadaikan sejumput keseruanmu dengan pundi-pundi, mungkin pada akhirnya kamu akan merasa kecewa. Pekerjaanmu mungkin bisa selesai dalam hitungan jam, tapi belum tentu rindumu berkumpul dengan teman-teman bisa selesai tanpa adanya pertemuan?

4. Terlalu gegabah dan tak berpikir panjang dalam mengambil keputusan dalam kehidupan juga bisa buatmu kecewa di lain hari

Terlalu gegabah via www.pexels.com

Usia 20-an merupakan usia di mana kamu mulai bisa sepenuhnya mengambil keputusan sendiri. Namun terkadang kamu suka lupa untuk memikirkan matang-matang akan apa yang kamu pilih itu. Padahal, beberapa perkara memang menyangkut masa depanmu sendiri. Mungkin biar terkesan sebagai seutuhnya anak muda, kamu sampai mengesampingkan jangka panjang dari setiap keputusan yang ada. Sampai pada akhirnya, keputusan yang kamu ambil secara impulsif dan tak pikir panjang itu, buatmu kecewa di lain hari.

5. Malas bersosialisasi akhirnya menyulitkan dirimu sendiri. Karena teman yang kamu miliki terbatas sekali

Sendirian via www.pexels.com

Adanya internet dan gawai memang menelan manusia dari kehidupan sosial. Termasuk kamu yang kini berusia 20-an dan anggota dari generasi millennial. Kamu lebih nyaman untuk bertatap muka via layar kaca. Padahal akan ada lebih banyak interaksi yang bisa terjadi kalau kamu mau sedikit saja bergerak untuk membuka diri.

Kalau kamu terus-terusan bersikap menutup diri dan tenggelam dalam dunia maya, bisa jadi jaringan pertemanan nyatamu akan berkurang. Kontak sosialmu sebagai selayaknya manusia juga perlahan-lahan akan hilang. Rasa kecewanya memang tak akan kamu rasakan sekarang. Mungkin 10 atau 20 tahun mendatang, saat perangkat keras itu perannya hilang dan manusia dituntut untuk kembali belajar berinteraksi secara nyata dengan seseorang.

6. Kamu bertengkar dengan orangtua akibat pilihanmu ditentang mereka. Padahal kalau dipikir-pikir omongan mereka pun ada benarnya

Yah, Bu, Maafkan aku… via www.pexels.com

Usia 20-an memang fase di mana kamu giat-giatnya berusaha untuk menegakkan idealisme diri. Apa yang kamu anggap terbaik untuk dirimu, pasti akan kamu kejar entah bagaimana pun caranya. Bahkan, demi memenuhi idealismemu itu, terkadang kamu sampai bertengkar dengan orangtua. Meskipun pada awalnya kamu hanya ingin menjelaskan apa yang kamu pikirkan, namun seringnya berakhir dengan perdebatan. Egomu saat itu berhasil kamu dahulukan, hingga hati terpaksa kamu tinggalkan.

Kecewa pasti. Terlebih saat kamu duduk sejenak dan merenung akan apa yang telah kamu lakukan ini.

Saat kamu merasakan kekecewaan ini, mungkin sakitnya tak langsung terasa. Namun maknanya jauh lebih dalam dari sekadar saat kamu kecewa karena cinta. Apabila rasa kecewa karena cinta hanya buatmu merasa sakit hati saja, merasa kecewa akan hal-hal ini akan buatmu belajar bahwa hidup itu memang ada naik turunnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE