Tanggapan Orang Saat Kamu Kebanyakan Curhat di Media Sosial, Coba Direnungkan Baik-Baik Ya

Semakin ke sini, platform media sosial pun semakin menjamur. Semuanya menawarkan kemudahan untuk membagi segala hal kepada teman-temanmu serta orang lain yang bahkan tak kamu kenal. Senangnya lagi kalau apa yang kamu bagikan itu tak hanya menarik tapi juga memberi manfaat untuk orang lain. Bukan tak mungkin jika dari media sosial kamu bisa lebih dikenal banyak orang alias jadi seleb dadakan, seperti selebgram atau selebtweet.

Tapi kadang kalau kamu tak hati-hati menggunakan media sosial atau asal posting seperti curhatan pribadi saja. Kamu harus siap menanggung konsekuensinya. Apalagi kalau bukan tanggapan orang yang kamu sendiri tak mengharapkannya. Kira-kira seperti apa juga sih tanggapan yang bakal muncul saat kamu sebentar-sebentar curhat di media sosial?!

1. Dianggap kurang perhatian dari teman atau keluarga, karena itu mencari-cari simpati lewat curhatan di media sosial

mencari perhatian, karena memang kesepian via www.pexels.com

Tujuannya apa sih curhat di media sosial? Apalagi kalau bukan untuk mencari perhatian teman atau orang-orang yang berteman atau mengikuti akunmu. Tapi kalau sudah terlalu sering curhat orang pun dengan sendirinya bisa menganalisis bagaimana kehidupan aslimu. Bisa saja kamu orang yang justru kurang dekat dengan orang di sekitarmu seperti teman atau keluarga. Bahkan tak dapat perhatian dari mereka. Alhasil kamu pun mencari-cari simpati lewat curhat di media sosial, yang sebenarnya tak selalu berhasil juga menarik perhatian orang.

2. Terlalu berlebihan bak drama queen, seolah beban atau kesulitan di hidupnya lebih berat dari orang lain

Kadang posting keluhan. Kadang juga berusaha terlihat tegar dari curhatan yang berbau bijak. Tapi inti dari semua curhatanmu tetap sama, yaitu ingin memperlihatkan kepada semua orang jika kamu satu-satunya orang yang punya beban atau kesulitan paling berat. Seolah hidupmu ini isinya ujian dan ujian saja. Sementara di luar sana ada banyak orang yang lebih sulit hidupnya, tapi mereka memilih untuk tak mengumbar apalagi mengeluh. Pendapat kasarannya, saat kamu sibuk curhat soal kesulitanmu di media sosial. Orang-orang di luar sana justru sedang berjuang mengatasi atau keluar dari segala persoalan yang mencekik hidupnya.

3. Layaknya kebanyakan seleb yang menganggap cerita hidupnya ini penting diketahui orang di luar sana

berasa kayak seleb via www.pexels.com

Sebelum kamu membagi lagi curhatan di media sosial. Coba tanyakan ke dirimu sendiri, apakah curahan hati atau cerita hidupmu ini penting untuk orang lain? Bukankah curhatanmu ini kadang bisa jadi justru aib bagi orang lain? Sementara kamu sendiri pun bukan seleb yang kehidupannya pasti dikorek oleh orang-orang entah fans atau haters. Jadi tak salah kalau orang dengan mudahnya menganggap kamu ‘seleb wanna be’ atau sok merasa jadi seleb.

4. Mengganggu time line orang lain, apalagi kalau curhatanmu hanya marah atau menebar kebencian saja

menebar kebencian via www.hipwee.com

Kebanyakan orang bermain media sosial itu ya untuk mencari hiburan atau sekadar mengisi waktu luang. Tapi bagaimana kalau momen itu justru terusak oleh curhatanmu yang isinya semacam marah-marah atau menebar kebencian saja? Bukankah curhatanmu ini seperti sampah yang mengganggu time line orang lain yang berteman atau mengikuti akun pribadimu? Bayangkan saja, bagaimana jika momen itu terjadi kepadamu?

5. Terasa sekali pamernya saat postinganmu isinya tentang prestasi melulu

Apalagi nih yang mau dipamerin via www.digitaltrends.com

Kamu juga harus tahu, tak semua orang suka atau tertarik dengan pencapaian yang kamu miliki. Memang itu jadi hal yang membanggakan sekali. Tapi kamu tetap harus memilah-milah prestasi mana yang harus dibagikan, dengan mana yang cukup disimpan untuk dirimu atau orang-orang terdekat saja seperti keluarga. Karena kalau kamu membagi semuanya, yang ada orang justru beranggapan jika dirimu ini sedang pamer saja.

6. Kurang kerjaan, karena hampir setiap saat kamu posting curhatan

kalau sibuk begini kan nggak sempat posting apa-apa via www.pexels.com

Logikanya, kalau kamu memang sibuk, mana mungkin sempat posting curhatan hampir setiap saat. Pasti posting di media sosial hanya akan sesekali dalam sehari, bahkan tak sama sekali pun bisa saja. Tapi kalau seperti kamu ini ceritanya, yang bisa dibilang hampir setiap saat bahkan tak terhitung lagi dalam sehari, apa bukan kurang kerjaan namanya? Karena kegiatanmu tak seberapa banyak, kamu pun lebih menghabiskan waktu dengan curhat dan curhat. Padahal sebenarnya masih banyak yang bisa dilakukan selain posting di media sosial saja.

Toh kalau kamu memang suka berselancar atau bermain media sosial, harusnya bisa dialihkan ke hal yang lebih bermanfaat. Seperti mungkin kamu bisa membuka bisnis online yang menawarkan sesuatu lewat akun media sosial pribadimu. Bisa juga kamu menggalih hobimu yang lain, mungkin seperti fotografi. Setidaknya mulai sekarang kamu bisa menggunakan sosial media pada porsinya yang baik. Tak hanya membagikan curhatan ini dan itu, supaya orang pun suka dengan akun pribadimu ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu