Aku Akan Memantaskan Diri Untuk Menjadi Pendampingmu, Meski Kau Abai Ketika Aku Mengetuk Hatimu

Aku mencintaimu dan juga menginginkanmu menjadi pendampingmu, aku ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu. Apakah aku terlalu serakah untuk memintanya darimu? Apakah aku ini dapat mendampingimu? Dan kau dapat menerimaku sebagaimana aku selalu menerima dan juga dapatkah kau merindukanku seperti aku selalu menantimu?

Advertisement

Siapkah kita? Mampukah kita? Mengapa kita? Apakah yang dapat membuatku pantas bersanding denganmu? Apa yang membuat kita bertahan menerjang badai di kehidupan yang menjelang.

Tahukah kau betapa aku begitu serakah mengharapkan dan menginginkan dirimu untuk dapat memilihku menjadi pendamping hidupmu? Aku tau aku tak dapat memintanya darimu, atau bahkan memiliki keinginan itu kepadamu, namun aku sangat bersemangat ketika aku dapat melihat senyummu dan juga dapat menghabiskan waktu di tempat yang sama denganmu bahkan jikapun kita tak saling berbicara satu dengan yang lainnya.

Aku merasa kedua matamu yang menangkap tatapanku diam diam sudah cukup membuat hatiku membuncah karenanya. Betapa aku sangat bahagia mendengar tawamu dari kejauhan dan melihatmu tersenyum karenanya kemudian kamu mulai memandang sekitarmu dan menemukan aku yang sedang mengagumimu dan mengamatimu dari kejauhan.

Advertisement

Pernahkah kau merasakan bahwa kedua mataku ini selalu menahan hasrat untuk tidak mengalihkan pandanganku dari padamu? Aku sangat mengagumimu saat ini dan jika suatu hari aku mengetahui bahwa aku memang tak dapat memenangkan perhatianmu maka itu cukup bagiku. Waktu yang telah terlewat untuk dapat mengamati dan menyayangimu dari kejauhan sudah cukup bagiku, betapa aku sangat berterima kasih karenanya.

Tak apa bagiku, asalkan kamu bisa mendapatkan pilihan hatimu. Sebuah pilihan yang berasal benar-benar dari hatimu, dan dapat mengisi hari harimu dengan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana karenanya.

Ingatlah sayangku, bahwa cinta dipupuk dengan kepercayaan. Apabila hatimu mempercayakan sepenuhnya dan mulai membangun sebuah bahtera kehidupan baru setelahnya, aku hanya dapat berdoa biarlah kiranya hatimu sepenuhnya dapat selalu saling mengandalkan dan membangun. Berbahagialah untuk cintamu, doaku bersamamu hai cintaku!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pemimpi yang mencintai hidupnya, yang sudah merelakan cintanya

CLOSE