Apabila Esok Hari Aku Merasakan Kembali Sinarmu, Percayalah, Itu Hanya Sebatas Khayalanku

Aku pernah bertanya mengapa aku mengenalmu? Aku pernah menyesal kenapa aku mengenalmu.

Advertisement

Bagiku kau adalah matahari. Hari-hariku indah karna sinarmu. Mataku pun tak berani menatap sinarmu. Kau menundukkanku. Jikapun hujan mengguyur di tengah sinarmu, itu tetaplah menjadi sinar yang indah untukku. Jikapun mendung mengurangi sinarmu, itu tetaplah menjadi indah untukku. Aku percaya sinarmu masih ada.

Tapi ternyata sinarmu tak selalu hadir, malam selalu berhasil memudarkan sinarmu. Kini malamku lebih panjang, aku tak bisa merasakan kembali sinarmu. Mengapa aku merindukan sinarmu?

Apakah kau sudah menemukan orang yang menjadi alasanmu untuk bersinar kembali. Apakah aku tidak pantas untuk kau sinari? Apabila esok hari aku merasakan kembali sinarmu, percayalah itu hanya khayalanku. Apabila esok hari aku merasakan kembali sinarmu, pasti itu karna aku merasakan kau sedang berbahagia karna kau telah menemukan alasanmu untuk bersinar.

Advertisement

Mungkin benar kata pujangga terdahulu, melihat orang yang kau harap bahagia dengan orang lain jauh lebih membahagiakan dan melegakan.

Ya, Meski harus merasakan pedih terlebih dahulu.

Pergilah, temukan orang di sana yang bisa membuatmu bersinar. Temukan alasanmu untuk terus bersinar, bahagiakanlah alasanmu itu.

Advertisement

Kini bukan sinar matahari yang aku harap. Biarkan aku berdiskusi dengan Tuhanku di sepertiga malamku di tengah hari gelapku tentang sinar apa yang aku butuhkan. Sinar yang tak akan hilang jika malam tiba. Sinar yang akan abadi meskipun bumi berhenti berputar. Aku akan menemukan sinarku kembali.

Tapi,

mengapa aku masih merindukan sinarmu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah apa yang anda pikirkan

CLOSE