Apakah Kau Pernah Membayangkan Menjadi Aku?

Apa kau pernah diabaikan orang meskipun dia bilang kau tidak bersalah? Apa kau pernah merasa begitu bodoh karena kemudian terlalu memikirkannya? Apa kau pernah kebingungan sampai kadang melamun di keramaian? Apa kau pernah begitu begitu kesal karena terlalu sering memimpikan orang yang sama? Apa kau pernah sangat marah dan sedih sekaligus sampai tubuhmu gemetar dan tidak bisa menangis lagi? Apa kau pernah diabaikan begitu rupa pada hari ulang tahunmu sendiri? Apa kau pernah menulis lebih dari 100 puisi untuk orang yang tidak mau bicara padamu selama puluhan hari? Apa kau pernah ingin menampar seseorang? (tapi kemudian sadar kau tidak punya cukup kekuatan).

Apa kau pernah tiba-tiba ingin memukul kaca atau membanting sesuatu? Apa kau pernah berkali-kali melempar ponselmu ke lantai atau ke kolong ranjang? Apa kau pernah begitu kecewa ketika aku mengambil ponselmu lagi, tetap tidak ada pesan dari orang yang kau harapkan di sana? Apa kau pernah merah pada dirimu sendiri karena sebenarnya masih ada begitu banyak hal yang perlu disyukuri? Apa kau pernah kehilangan dirimu sendiri? Apa kau pernah merasa kalah berkali-kali? Apa kau pernah mengajak bicara seseorang sampai putus asa dan akhirnya merasa terhina? (ketika itu kau merasa bodoh, kesal, bingung, tersinggung, menyedihkan dan seperti pengemis sekaligus –ketika aku mengajakmu bicara tapi kau tetap diam seribu bahasa).

Apa kau pernah tiba-tiba ingin menjadi orang yang paling tidak peduli di dunia? Apa kau pernah menyesal karena menyadari kau terlalu berlebihan? Apa kau pernah memikirkan begitu banyak hal dan kemungkinan sampai kau lelah dan sakit kepala? Apa kau pernah merasa malu karena terlalu sering mencemburui sesuatu yang bukan hakmu? Apa kau pernah merasa dadamu sakit dan tanganmu gemetar ketika cemburu? Apa kau pernah ingin menangis tengah malam tapi tidak ada seorang pun di dekatmu?

Apa kau pernah tiba-tiba tidak menyukai keramaian? Apa kau pernah merasa malas tersenyum atau bertemu dengan orang-orang? Apa kau pernah tiba-tiba malas untuk makan dan membiarkan dirimu kelaparan? (padahal biasanya kau selalu makan tiga kali sehari). Apa kau pernah malas untuk tidur dan begadang tanpa tahu apa yang harus dikerjakan? (padahal biasanya kau tidur jam sepuluh). Apa kau pernah menghadap laptop berjam-jam sambil menangis sampai sakit kepala? (kau beralasan sedang menonton film sedih padahal kau hanya ingin punya alasan untuk bisa menangis). Apa kau pernah merasa bahwa perasaanmu, sedih atau senang, bukan lagi kau yang menentukan?

Apa kau pernah merasa mengenal orang-orang yang bahkan belum pernah kau temui? Apa kau pernah dengan konyol dan bodohnya merasa bersaing dengan bayangan? Apa kau pernah merasa muak dengan dirimu karena terlalu ingin tahu urusan orang lain? Apa kau pernah menyalahkan jarak sebagai pembunuh, padahal kau sendirilah pelakunya?

Apa kau pernah memikirkan sebentar saja tentang semua itu?

Apa kau pernah sebentar saja membayangkan menjadi aku?

Sebab, itulah semua hal yang kurasakan ketika kau mendiamkanku tanpa alasan yang bisa kupahami.

Tapi pada akhirnya aku harus kembali pada kenyataan bahwa setiap manusia terlahir dengan kebebasan. Hanya saja, setidaknya kau harus memberitahu apakah aku harus berhenti atau menunggu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya suka kopi, buku dan kamu. Iya, kamu, yang setia bertahan biarpun saya masih ngambekan.

18 Comments

  1. Swardo Oj berkata:

    Orang kadang suka merasa didiamkan, tapi pertanyaannya pernahkan ia berpikir kapan terakhir kali ia pernah mendiamkan orang lain? orang kalau disakiti ingat sekali, tapi kalau menyakiti nyaris tak ingat. Ada baiknya juga berpikir seperti ini ke dalam diri, untuk naik ke kualitas kehidupan yang lebih baik.

  2. Swardo Oj berkata:

    Tulisannya unik, dan inspiratif. salam kenal, saya juga penulis.

  3. Swardo Oj berkata:

    Makasih juga sudah menginspirasi saya mbak Tri Ismi, tapi kok Bang siy manggilnya, ak asal Purworejo, tinggal di Yogyakarta juga, so bukan bang kali ya, hehe ….

  4. Swardo Oj berkata:

    Ow dari Kebumen, simbahku juga orang Kebumen. Oke deh, have fun dengan tulisan-tulisannya ya. nanti kalau saya mau realese buku, boleh donk minta endorsementnya? hehe…

  5. Swardo Oj berkata:

    Oh, tentusaja. terimakasih juga Mbak Ismi. kalau mbak nerbitin buku, boleh dong saya baca? hihi ….

  6. Inox berkata:

    Semua pertanyaan yang ada di artikel ini, itu sedang saya alami sekarang, semua tanpa terkecuali, , , ingin rasanya aku menanyakan itu semua pada dia , , , tp rasanya percuma
    Satu keinginan terbesar saya saat ini, ingin menjadi seseorang yg paling tidak peduli di dunia, rasanya lelah capek peduli sama orang yg bahkan menganggap ku saja tidak?