Ayah, Ibu Maafkan Anak Perempuanmu

 

Ada riwayat menyatakan, bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum perempuan, mungkin aku salah satu nya.
Kenapa aku? Aku adalah anak perempuan, banyak sekali dosa yg sengaja maupun tidak ku lakukan, kenapa demikian? Karena perempuan di ciptakan sangat unik, dia bisa mengucapkan ratusan ribu kata setiap hari nya, mungkin kalau kata-kata itu bermanfaat, tidak masalah. Tapi jika kata-kata itu mengandung gunjingan, gosip, ghibah, dll maka hal itu akan menjadikan aku salah satu dari mayoritas penghuni neraka.

Perempuan juga memiliki sifat yang unik, dia pencemburu, kalau cemburu karena dia ingin memiliki akhlak yang lebih baik, dan semua hal yang memotivasi dirinya agar lebih baik, mungkin tidak masalah. Tapi jika cemburu karena melihat teman sesama perempuan memiliki barang mewah, ingin memilikinya, ujung-ujungnya menfitnah si teman yang mendapat barang mewah dari tindakan korupsi misalnya, maka itu akan membawaku termasuk salah satu dari mayoritas penghuni neraka.

Ayah, ibu, maafkan jika anak perempuan mu ini, jika nanti aku juga akan membawa kalian jatuh ke neraka.
Mungkin jika kalian tau dari awal tentang aku akan membawa kalian jatuh ke neraka, kalian memilih tidak akan melahirkan aku.

Ibu, maafkan anak perempuan mu ini, yang tak mampu membalas semua pengorbanan mu, yang tak sanggup membayangkangkan sakitnya melahirkan, mempertaruhkan nyawa demi anak perempuan mu ini, jika di bandingkan dengan aku yang selalu melakukan kesalahan dan engkau yang menanggung dosa ku.

Ayah, maafkan anak perempuan mu ini, yang hanya bisa merengek, meminta minta sesuatu, mengikuti trend yang dengan cepatnya berkembang, dan tak sebanding dengan keringatmu, mencari nafkah, membelikan sesuatu yang aku inginkan. Maafkan aku, ayah. Maafkan jika nanti aku juga membawamu jatuh ke neraka karena selalu engkau dan ibu yang menanggung kesalahan ku.

Maafkan anak perempuanmu…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini