Tak Mengertikah Kamu, Bahwa Aku yang Begitu Terluka di Permainanmu?

Seperti badai yg berlalu, akhirnya aku bisa sedikit melupakan segala macam tentangmu. Tentang kita. Tentang rasa sakit yang pernah kamu toreh waktu dulu. Saat semua kenangan itu sudah perlahan menghilang, entah kenapa kamu hadir dengan lancangnya tanpa pernah berkata "hai". Kamu datang tanpa sepatah katapun, kamu datang tanpa memberi kepastian. Ingat tidak atas apa yg sudah kamu lakukan denganku? Kamu datang dan kemudian pergi, selalu. Berulang kali kamu melakukan itu dan aku selalu memberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan ternyata tetap saja kamu sama sekali tidak berubah 🙂

Advertisement

Kamu tau beribu mulut yang membicarakanmu, aku masih bersikeras dan tetap membelamu di hadapan mereka. Entah kenapa aku masih yakin dengan pendirianku bahwa kamu masih memiliki rasa yang sama dengan apa yang aku rasakan. Aku sempat berpikir ingin sekali melupakanmu, namun entah kenapa seakan tertahan dan hati selalu berkata aku akan terus menunggu sesering apapun kamu menyakitiku. Hati ini masih terus menyebut namamu.

Namun aku tak ingin sebodoh itu. Sesering namamu kusebut dalam doa, aku tetap ingin melupakanmu, semuanya. Melupakan segala tentang kamu. Memang melupakan tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Tapi kuyakin Tuhan akan menunjukan jalan terbaik dan cara yang cepat untuk segera melupakanmu.

Kamu tau hari-hariku yang sibuk kulalui hanya untuk memikirkanmu. Kurasa terbuang percuma. Aku membuang waktuku hanya untuk memikirkan kamu yang entah sedang memikirkan aku juga atau tidak. Aku membuang air mataku secara percuma hanya untuk menangisi rasa sakit yang selalu berulang kali kamu toreh padaku.

Advertisement

Tapi aku tidak menyesali semuanya. Aku ingin semua berjalan sewajarnya. Seperti air yang mengalir.

Sekarang sudah waktunya kita saling melupakan. Biarkan aku berjuang untuk cinta yang layak untuk kuperjuangkan. Jangan lagi kamu datang dan menghancurkan semua yg hampir saja tergenggam olehku. Tuhan telah memulihkan hatiku dengan kehadirannya yang kurasa tulus berjuang untukku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis akan sulit jika dipikir sulit,menulis akan lama jika dipikir lama-lama,orang menulis ditulis dulu baru disunting,bukan disunting dulu baru ditulis

CLOSE