Dari Aku yang di Jogja, Untuk Kamu yang di Medan

LDR (Long Distance Relationship) adalah sebuah hubungan tak kasat mata, hanya dua insan yang sedang menjalaninya saja yang dapat melihatnya

Advertisement

Jika dipikir-dipikir, aku ini pasti dikira orang gila sama orang-orang disekitarku saat ini, mereka akan selalu berceloteh “pacaran kok sama handphone” atau “ah kalau cuma sekedar mengingatkan buat makan, abang-abang yang di burjo juga bisa kok nelfon kamu trus nyuruh kamu makan” semua ini karena hubungan jarak jauh yang kujalani saat ini. Rasanya ketika mereka mengatakan itu berkali-kali, ingin rasanya aku menerkam mereka satu per satu tanpa sisa. Karena malas mendengar celoteh mereka itulah, sekarang ini aku lebih sering menjalani hubungan kita secara "tak kasat mata", hanya aku dan kamu yang tau dan merasakannya, ciyeeee

3 tahun LDRan baru sekali doang ketemuannya?

Sampai akhirnya tak pernah kusangka, bahwa kita bisa bertahan selama ini. Sudah 4 tahun lebih hubungan kita jalani (maksudnya 1 tahun jalan bareng-bareng, 3 tahun aku jalan di Jogja; kamu jalan di Medan). Selama 3 tahun LDRan pun kita hanya bertemu sekali di momen libur lebaran tahun 2014 dan waktu kita bertemu juga terbilang singkat. Kau menungguku di Es Teler 77 Suzuya Plaza, dengan manis bak pria sejati kau sudah memesankan aku makanan dan minuman. Padahal kau tau bahwa aku saat itu ingin sekali kurus dalam sekejab waktu agar terlihat cantik mempesona laksana bidadari ketika bertemu denganmu. Tapi ya memang dirimu terlalu mencintaiku apa adanya, aku juga tak bisa menolak.

Advertisement

Rindu itu selalu menang dariku, tak pernah dalam seharipun dia tak menggangguku.

Setelah momen pertemuan di tahun 2014 itu, sampai saat ini kita juga belum pernah bertemu. Orang-orang mungkin tak percaya bahwa kita masih saling setia, gak neko-neko ngelirik yang lain. Tapi tak dapat kupungkiri, sampai saat ini hatiku belum mampu pindah ke lain hati, dan aku percaya kamu pun begitu. Bukan mudah bagiku bertahan dalam hubungan ini, berjuang melawan rindu yang tak henti-hentinya mempermainkan aku, aku mengakuinya bahwa kesibukanku kadang mampu menepismu dari pikiranku, tapi tentu saja kau tau bahwa aku tak sibuk 24 jam terus menerus. Ketika aku telah mematikan lampu kamarku dan menarik selimutmu, saat itulah rindu itu kembali merajalela sesukanya dan membuatku sulit tidur, sampai kadang-kadang aku marah dan berkata “aku mau tidur, besok kuliah jam 7 please deh aaaahh’’. Tak seperti kebanyakan pasangan LDR yang lain, ketika mereka rindu dengan lihai langsung mengambil smartphone langsung video call atau telfonan atau apalah itu untuk melepaskan rindu tersebut. Aku memilih menyimpannya karena aku tau kesibukanku sebagai mahasiswa yang jam terbangnya padat (jam terbang praktikum maksudnya hehe).

Advertisement

Aku : "Mau punya anak berapa besok?"

Dia : "Dua, tapi langsung kembar biar ga melahirkan dua kali"

Aku : "Kalau kembar kembar, nanti cara itunya biar jadi 2 gimana emang?"

Dia : "Ya mana kutau, belajarlah sendiri gilak"

Tapi ketika aku ingin melepaskan rinduku, kau selalu tau waktu yang tepat untuk menelponku. Yang kusuka adalah perbincangan kita selalu saja hangat, masih seperti dulu, aku cerita panjang lebar dengan kecerewetanku dan kamu setia mendengarkanku di ujung sana dan kadang kamu bercerita dengan keseriusanmu dan aku setia memberikan celoteh-celoteh kecil disela-sela ceritamu (aku memang cerewet). Selalu ada topik menarik yang kita perbincangkan, mulai dari perkuliahan, masa depan, keluarga, sahabatmu dan sahabatku serta orang-orang layak digosipi oleh kita berdua ditengah malam.

''Sampai berapa lama lagi LDR ini harus kita jalani?''

Aku pun tak tau jawabannya, yang pasti aku masih bahagia karena menjalaninya denganmu

Mungkin hingga beberapa tahun ke depan kita akan selalu menjalani hubungan yang seperti ini. LDR bukan sekedar diingatin makan, mandi dan BAB, tapi lebih mengajarkanku kesabaran dan melawan kebosanan bersama dirimu walaupun kamu tak di depan mataku. Terimakasih telah menjadi pacar, sahabat, penasihat dan partner LDR yang baik untukku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

half satan, half angel.

CLOSE