Hai Jodoh, Masih Sabarkah Kau Menunggu

Hai jodoh, masih sabar kah kau menunggu. Kuat kah dirimu menghiraukan kata orang yang mengira kau tidak laku atau sejenisnya. Sabarkah kau untuk meyakinkan orangtuamu akan kehadiran diriku. Dan tahukah kau, aku disini sedang berjuang untuk datang ke rumahmu. Aku sedang mempersiapkan apa yang menjadi tanggung jawabku sebagai seorang laki laki. Aku ingin sedikit bercerita kepadamu, aku bukanlah orang yang baik dan sedang giat giatnya berusaha memperbaiki diri.

"Kuliah Dengan Baik Dan Mendapatkan Nilai Yang Bagus"

Tidak ada keharusan meminangmu dengan IPK yang sempurna, tapi dengan bekal pendidikan yang bagus setidaknya akan menyakinkan ke orangtuamu bahwa kau berada di samping laki laki terdidik yang akan selalu membimbingmu. Aku mencoba mendapatkan beasiswa ke luar negeri (terutama Paris) dan mengajakmu bersama kuliah di sana. Seperti kisah Negeri 5 Menara yang dikarya oleh Ahmad Fuadi dalam berbentuk novel, apakah itu terlihat romantis bagimu. Beasiswa yang sedang aku usahakan adalah suatu impian yang sejak kecil aku semogakan dan bisa bersamamu adalah mimpi yang ingin segera aku wujudkan. Mungkin pendidikan ku tidak tinggi, atau nilai yang tidak begitu bagus. Tapi ini kesungguhanku untuk bisa menjadi pemimpin dalam rumah kecil kita.

"Kau Yang Selalu Berhijab Syar’i Dan Aku Yang Selalu Belajar Agama Dengan Baik"

Kau yang selalu memakai pakaian muslimah, mencerminkan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah dan calon pendampingmu kelak. Pakaian muslimah yang mungkin terlihat kebesaran menutup tubuhmu tapi terlihat cantik dengan akhlakmu. Tidak harus membuka hijab untuk terlihat lebih cantik, buktinya kau terlihat sangat anggun dengan pakaian muslimah yang kau kenakan walaupun tidak pernah mengenakan pakaian yang mahal.

Aku akan merasa malu jika ilmu agama yang kumiliki jauh di bawahmu. Maka dengan segala cara kucoba untuk belajar memahami agama dan belajar jadi imam yang baik. Banyak kekurangan yang masih aku miliki tapi akan aku coba untuk melengkapinya untuk bisa bersamamu. Tahukah kau, aku selalu tertunduk malu jika berpapasan denganmu. Bukan aku sok suci atau apalah itu. Aku coba meyakinkan hati agar tidak berharap dan sengaja memintamu. Khawatir ada seseorang yang benar benar jodohmu (Ahh tidak,) dan akupun pasti akan kecewa pada pilihan Allah. Tapi aku yakin semuanya terbaik untukmu dan diriku.

Di tahun tahun yang akan datang banyak sekali harap yang aku minta dan sesuatu yang sedang aku usahakan. Semoga study ku beres dengan hasil yang baik, pekerjaan yang bagus dan berkembang, dan iman yang semakin kokoh. Pada akhirnya apa yang sedang aku usahakan adalah jalan untuk meminangmu dan datang langsung ke rumah orangtuamu. Tak apa kau sebut aku pengecut sekarang dan terimakasih telah setia menunggu walau kau belum tahu siapa sebenarnya jodohmu. Kita saling mendoakan dalam diam tanpa ada maksud untuk saling memiliki tanpa ikatan. Sendirimu dan sendiriku sekarang semoga akan menjadi sebuah jalan keridhoan untuk kita dipersatukan. Aamiin.

Ya, menunggu memang bukan suatu hal yang mudah, apalagi tanpa sebuah kepastian untuk setia. Siapa yang akan menjamin dia benar benar jodoh kita atau bukan. Jodoh memang kuasa ilahi, karena yang lama pacaran juga belum tentu menjamin naik ke pelaminan. Tapi bisa saja yang baru kenalan akan langgeng sampai tua. Jodoh memang unik, seperti rizki yang kita cari setiap hari atau ilmu yang kita tuntut.

Sejujurnya aku sangat mengagumimu, tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh. Dimana hanya aku yang bisa melihatmu, tapi ku harap kau tidak pernah bisa melihatku. Aku disini, disudut yang tak ingin terlihat oleh mu. Tidak ada keberanian sedikitpun untuk mengganggu hidupmu, menghilangkan fokus dirimu yang sedang memperbaiki diri untuk seseorang yang beruntung memilikimu. Dan aku masih berharap, orang itu adalah aku.

Tidak pernah aku meminta lebih darimu, apa lagi meminta ruang hati yang kosong untuk ku singgahi. Mencintaimu dari jauh agar aku senantiasa melihat diri dan menyamai tingkat imanmu adalah sebuah kebahagiaan. Aku belajar untuk mengenal Tuhanku, dan meminta kepadanya. Kadang aku sedikit memaksa untuk memberikan hatimu untukku. Karena aku tahu, Dia lah yang memiliki hati setiap makhluk.

Sedikit lirik lagu Sheila On 7, yang berjudul Untuk Perempuan semoga bisa menutup tulisan ini :

Jangan mengejarnya
Jangan mencarinya
Dia yang 'kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat

Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang
Dia 'kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam
Bahkan dia takkan bertahan tanpamu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya

2 Comments

  1. Euxyl Kupret berkata:

    Wow sangat menyentuh ?

  2. Vanessa Aprillia berkata:

    hai kak, kok tulisannya hampir sama..
    atau mungkin hanyakebetulan aja gitu.. 😀

    http://www.jomloo.com/2016/01/hai-jodoh-masih-sabar-kah-kau-menunggu.html