hari yang ditunggu

Kkembali ke rumah setelah menjalani dua tahun perkuliahan di negeri orang adalah suatu hal yang bahagia. Tak dapat ku bayangkan ketika hal tersebut terjadi padaku, selama di perjalanan sambil menatap indahnya bumi dari ketinggian di udara aku terbayang ketika aku memeluk kedua orang tua ku sambil menagis bahagia. Yap, dua tahun adalah penantian yang panjang, dan akhirnya hari itu pun tiba.

Mereka adalah Ayah dan Ibu ku, yang sering ku panggil "Mamak" dan "Bapak" adalah pahlawan bagiku. 16 tahun yang lalu mereka telah mengikat sebuah janji bersatu dihadapan Tuhan untuk saling setia dan hingga saat ini mereka tetap setia. Ayah, bagiku dia adalah sosok yang sangat pekerja keras, lebih dari sekadar pahlawan. Beliau bekerja tak mengenal lelah, dengan keterbatasan yang ada, ia mengolah hasil bumi untuk menyediakan kebutuhanku, membiayai setiap kebutuhan ku dan mengisi perut ku yang kosong. Beliau selalu menyediakan apa yang kubutuhkan, namun hal tesebutlah yang mengajarkan aku arti meminta dan belajar semakin dewasa.

Tidak peduli seberapa jauh aku darinya, seberapa lama aku tak melihat wajahnya namun kata-kata dan nasihatnya melekat di hatiku. Love you dad

Ibu… Tak jauh hebatnya dari Ayah yang ku kenal, dia tidak akan tidur sebelum melihat aku tertidur dan keesokan harinya ia telah bangun sebelum aku bangun untuk menyediakan serapan pagi ke sekolah. hatinya yang lembut membuatku nyaman untuk bercerita apapun yang kurasakan. Beliau adalah sosok pendengar yang baik, ia berbicara satu kata disaat aku bercerita berlaksa kata, namun satu kata yang ia keluarkan mampu mengubah ku, memberiku motivasi, nasihat dan mengajarkan ku bertumbuh dalam Tuhan, ia mengajarkan ku bagaimana cara berdoa dan bergaul dengan Tuhan.

Satu kata darimu mampu mengubahkan pandanganku, oleh sebab itulah aku ingin engkau selalu berbicara padaku, meskipun kadang itu terasa menyebalkan karena tingkahku yang manja. Love you mom

Demi cita-citaku dan aku ingin melihat kalian berdua bangga dan tersenyum lebar di hari wisudaku nanti.