Jangan takut kehilangan dia karena DIA

Hai mas,

Tahukah kau hatiku tersenyum saat membaca pesanmu yang berkata semoga kita di jodohkan Allah, aku hanya bisa bilang semoga Allah berkehendak. Tapi kemudian respon yang kau sampaikan membuat senyum kembali tergambar di wajahku, kau bilang "di amini aja toh dik apa yang aku katakan" dan aku hanya bisa mengangguk dan membalas "aamiin" lalu kau berkata "Aamiin ya Rabbal Alamin".

Setelah itu kau berkata ingin bersilaturhami ke rumahku dan tanpa persiapan apapun, setelah pulang kerja kau mengabariku akan datang malam ini.

Ah, andaikan saja kau lihat bagaimana ekspresiku membaca pesanmu itu, kau pasti akan menggodaku terus-terusan karena tak bisa menyembunyikan senyuman yang sangat lebar.

Mungkin bagi setiap pasangan pembicaraan ini begitu sepele dan bahkan merupakan hal yang biasa dan mungkin bagi setiap pasangan kunjungan lelaki ke rumah wanitanya juga merupakan hal yang lumrah. tapi jujur ini bukan hal biasa bagiku, sudah terlalu lama aku menahan sakit hati digantungkan oleh perasaan cinta tanpa kepastian hingga akhirnya pada suatu malam seperti mendapat hidayah aku menyesal akan sikapku yang terlalu mencintai hamba- Nya. Aku memohon ampun dan bertobat atas hati yang bertahun-tahun tak mampu ku kendalikan.

aku menyesal, siapa aku dahulu berani sekali mencintai hamba Allah melebihi cintaku pada Allah, hingga aku pun berjanji pada diri sendiri untuk benar-benar merelakan.

Dan saat itu lah janji Allah datang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu” (HR Ahmad no 23074).

Dari hadist tersebut aku belajar banyak hal, bahwa jangan takut kehilangan sesuatu demi meraih ridho Allah.

Sejak peristiwa itu, aku memantapkan diri untuk belajar bahwa untuk meraih cinta Allah terlebih dahulu, dan tanpa disadari kamu datang mulai mengisi hari ku.

Malam itu setelah kunjunganmu ke rumahku, jujur aku benar-benar tidak bisa tidur, jika dahulu saat aku tidak bisa tidur aku akan menghubungi 'seseorang', namun tidak kali ini. Entah ada angin apa, aku langsung terbangun berwudhu dan mendirikan sholat. Bukan ingin mengungkit suatu ibadah namun ini juga pertama kalinya sikapku begini. Mungkin ya, aku mulai menyukaimu karena itu aku mulai tersadar bahwa aku harus terus menjaga kedekatanku dengan Allah agar aku tak mengulang kesalahan yang sama di kemudian hari.

Menjalin hubungan denganmu tidaklah mudah, aku sangat memahami kesibukanmu yang bekerja dan kuliah, tapi saat tak ada kabar darimu aku pun sedikit merasa was-was. Dari sini aku kembali mendapat pelajaran, jika dahulu aku tak mendapat kabar dari 'seseorang' maka dengan mudahnya aku bisa marah dan berpikiran negatif, tapi lagi-lagi hal ini tidak kurasakan padamu. Mungkin ada sedikit kekhawatiran dan kegusaran karena merasa kau tidak peduli dan tidak serius dengan kata-katamu dulu, namun di balik itu aku belajar menumbuhkan sikap berpasrah diri pada Allah. bahwa jika kamu memang ditakdirkan dan dijodohkan denganku maka semua ini hanyalah proses awal pembelajaran untuk kedepannya.

dariku yang merindukanmu dalam doa,

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini