Jatuh Cinta Pada Orang yang Salah

Pertemuan ini bukanlah suatu kesalahan yang layak digalaukan. Jatuh cinta merupakan konsekuensi yang didapatkan saat dua insan saling melakukan pendekatan. Rindu adalah bagian tak terpisahkan yang muncul karena rasa penasaran saat suatu hubungan mengalami kerenggangan entah komunikasi yang kurang, hubungan jarak jauh atau mungkin cemburu yang tak beralasan.

Kata orang, rindu itu menyakitkan !

Mungkin karena rindu itu hanyalah perasaan resah yang menghasilkan bayangan semu seseorang yang tidak bisa secara langsung menyampaikan pesan atas perasaan yang sedang kita rasakan. Yah, begitulah yang sedang kurasakan saat ini. Dilanda rindu dengan berjuta perasaan tak menentu, cemburu dan penuh rasa ragu.

Jujur saja, saya adalah tipe orang yang setia, tak pernah mau mempermainkan perasaan orang lain. Jika iya, jujur saya katakan iya jika tidak mana mungkin saya memberikan harapan-harapan palsu yang memberatkanmu. Jujur pada perasaan diri sendiri ini penting. Menjaga perasaan pada orang yang kita sukai atau orang yang menyukai kita ini perlu dan patut ditumbuh semikan dalam diri kita termasuk saya.

Terkadang saya heran dan bertanya pada diri sendiri, apakah setiap hubungan itu hanya manis didepannya saja. Memberikan harapan, yang kemudian menghilang tanpa alasan dan berakhir dengan kegalauan.

Bukan.. Bukaaan !! Saya bukan tipe orang yang seperti itu. Bagaimanapun juga mengupayakan hubungan untuk tetap bertahan wajib dilakukan meskipun dirundu berjuta keraguan. Hiks 🙁

Kembali pada pertanyaan yang tadi, apakah setiap hubungan itu hanya manis didepannya saja. Memberikan harapan, yang kemudian menghilang tanpa alasan dan berakhir dengan kegalauan. Jika benar adanya, maka jangan biarkan diri ini jatuh cinta pada pesonanya. Jatuh cinta pada orang yang salah hanya akan menimbulkan rasa sakit hati yang tak dapat dimengerti. Mencoba memahami tapi tak dapat dimengerti, mencoba mengerti tapi tak dapat dipungkiri bahwa hati sedang tertimbun duri yang teramat sangat menyakiti. Ingin berlari tapi tak bisa bergerak dengan rasa cinta palsumu yang meracuniku dengan rindu-rindu tak bermutu dari semua janji-janji manismu.

Ada baiknya jika aku pergi meninggalkanmu karena tak mungkin bagiku mempertahankan hubungan yang hanya sebatas pertemanan. Meskipun teramat yakin bagiku jika kamu memiliki rasa cinta yang sama tapi kini aku mulai tak mempercayainya. Dengan sikap dan tingkahlakumu yang selalu membuatku cemburu hingga rasa cinta itu musnah dengan sikap penuh pasrah dan aku nyatakan menyerah.

Mengapa teramat mudah bagimu memberikan rasa perhatian kesemua teman wanitamu, tak bisakah kau memberikan perhatian penuh itu hanya kepadaku dan sikapilah mereka dengan rasa yang biasa. Memberikan kabar dan komunikasi padaku nampaknya hanya kau berikan disaat kamu merasa sepi, memangnya pas lagi bahagia kemana aja ?! Dibalik hal itu, kau juga selalu mengacuhkan setiap kabar yang kutanya berikan padamu.

Kini, aku tersadar aku jatuh cinta pada orang yang salah. Gambaran itu nampak jelas bahwa nampak begok diriku ini dalam memahami cinta yang hanya bersemi disatu hati. Dan sekarang, telah kuputuskan untuk berhenti memikirkanmu dan akan kuberanikan diri untuk menyelesaikan semua ini dengan sikap ramah dan bijaksana yang kumiliki.

Harapku sekarang, aku tak mau hilang ingatan meskipun banyak kenangan yang telah terlewatkan. Yang aku butuhkan adalah pengertian agar tetap teguh pada pendirian bahwa aku benar-benar tak mau kembali pada perasaan yang keliru ini. Aku yakin bahwa aku akan mendapatkan pasangan yang dapat menghargai keberadaanku dengan mencintai sepenuh hati baik itu pada kelebihan atau kekurangan yang kumiliki. Inilah kebijakan Tuhan yang selalu menempatkan pasangan yang baik pada hambanya yang baik. Meskipun sempat mengalami kegalauan yang pada akhirnya memberikan penjelasan bahwa anda memang orang yang tak pantas untuk diperjuangkan.

Lepas dari perasaan rindu dan rasa cemburu padamu adalah anugerah terindah bagiku untuk bisa lebih maju melangkah. Terimakasih telah datang mewarnai hidupku dengan warna yang cerah meskipun pada akhirnya kau gelapkan semua dengan cerobohnya.

Keraguan dan kegalauan memang menyedihkan tapi yakinlah dibalik semua itu akan terdapat pembelajaran yang mendewasakan kita dalam menyikapi permasalahan terutama dalam hal pengambilan keputusan.

Yah, inilah cara Tuhan dalam memberikan jalan agar kita tidak tersesat dan selalu terpuruk pada penyesalan.

Terimakasih Tuhan ({})

Siti Barokah (Barbara Einstein)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Be

10 Mei 1996

16 Comments

  1. Febyola Hutagaol berkata:

    Siaaaalll gue bgt

  2. Taruko Chan berkata:

    Motivasi bagiku saat tepuruk

  3. Bhayu Wijanarko berkata:

    Dikata “begitu begok diriku ini”, mungkin akan lebih baik jika diganti “betapa bodohnya aku”, tapi secra keseluruhan grrr..nya berantakan

  4. Wuland Benzema berkata:

    terima kasih tulisannya ngena banget 🙂