Kamu Bilang…

Kamu bilang aku cantik tetapi kamu mengeluh jika aku menggunakan make up dan mengatakan bahwa aku jelek.

Advertisement

Kamu bilang aku lucu tetapi saat aku menceritakan keburukan seseorang betapa bodohnya ia kamu bilang itu tidak lucu.

Kamu bilang aku baik tetapi saat aku memberikan makanan sisa kepada pengemis dijalan kamu bilang iu tidak baik dan kamu memberinya uang untuk membelinya makanan.

Kamu bilang aku pintar tetapi saat aku memberikan ide untuk masalah antara dirimu dan temanmu kamu bilang itu ide yang buruk.

Advertisement

Kamu bilang aku sabar tetapi saat aku menunggumu dan mengomelimu karena keterlambatanmu kamu bilang aku tidak sabar.

kamu bilang aku ramah tetapi saat aku kesal dan memaki kepada seseorang yang menumpahkan kopi ke baju yang baru saja ku beli dengan harga mahal kamu mengatakan bahwa aku kasar.

Advertisement

kamu bilang aku pintar masak tetapi saat aku memasak untukmu kamu mengatakan bahwa makanan luar jauh lebih enak.

kamu bilang aku penyayang, tetapi saat aku memarahi anak-anak kita karena kenakalannya kamu mengatakan bahwa aku salah mengajarkan anak-anak kita dan mendidiknya amat keras.

Dan aku mulai ketakutan karena mengira kau sudah tidak sayang padaku lagi..

Hingga akhirnya saat anniversary kita yang ke tiga, kamu membawaku ke sebuah tempat indah yang aku ingat ini adalah tempat dimana aku dan kamu sering datang ke sini untuk memadu kasih.

Sebuah restoran ditepi pantai dan lilin menyala di atas meja dengan wangi yang harum dari bunga lavender, ditemani dengan iringan musik yang romantis semakin menambah suasana indah malam ini. Aku benar-benar menikmatinya.

Kemudian kamu mulai mengatakan sesuatu..

"sayang, aku sengaja bawa kamu ke sini karena aku ingin kita menikmati malam ini hanya berdua tanpa anak-anak dan aku juga ingin mengungkapkan sesuatu" sambil menggenggam erat tanganku.

"apa yang ingin kamu katakan? aku pasti mendengarnya"

"Sudah enam tahun kita berumah tangga, aku sangat menikmati dan bahagia dengan adanya dirimu dan anak-anak kita.kamu menjaga dan merawat anak-anak dengan sangat baik hingga mereka menjadi pribadi yang tidak manja. aku berterima kasih padamu istriku."

"itu sudah tugasku, suamiku." sambil tersenyum hangat.

"ya, kau benar. Dan maaf jika selama ini aku membuatmu kesal dengan tingkahku dan omonganku yang membuatmu tidak nyaman, karena jujur aku sangat merindukanmu yang dulu." menatapku dalam-dalam dan terlihat sedih.

"aku tidak mengerti maksudmu, suamiku".

" kamu ingat semua kata-kataku dulu?aku bilang kamu tidak cantik karena aku tidak suka melihatmu tampil dengan make up berlebihan karena itu merusak kulit cantikmu. dan kau terlihat cantik apa adanya.

aku bilang kamu tidak lucu ketika kamu membicarakan keburukan seseorang karena kamu yg dulu ku kenal sangat memuji kelebihan seseorang.

aku bilang kamu tidak baik memberikan makanan sisa pada seorang pengemis karena kamu yang dulu sangat mengasihi seseorang. bahkan kau rela lapar demi mengutamakan orang lain.

aku bilang kamu memiliki ide yang buruk karena kamu yang dulu memutuskan untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan diri sendiri.

aku bilang kamu tidak sabar karena kamu yang dulu mau mendengarkan alasanku terlambat datang kencan karena menolong seseorang. Dan kau yang sekarang tidak mau mendengar alasanku pulang terlambat karena lembur demi mencari uang tambahan untukmu dan anak kita.

aku bilang kamu tidak ramah karena kamu yang dulu tidak pernah kasar bersikap pada orang lain apalagi ia lebih tua darimu.

aku bilang makanan luar jauh lebih enak karena saat aku pulang seharian bekerja kamu hanya menyediakan semangkuk mie rebus saja untukku selama seminggu. dan alasanmu karena kamu tidak ada waktu.

Dan aku bilang kamu bukan sosok penyayang, karena kamu terlalu keras mengajari anak kita yang menyebabkan mereka takut padamu dan menganggapmu bukan sebagai sosok ibu tetapi sebagai seseorang yg amat ditakuti.

"tapi aku..melakukan itu karena.."

"aku mengerti lelahmu, sedihmu, keinginanmu dan aku berharap kamu bisa merubahnya. tidak harus menjadi sosok sempurna karena dengan kebaikanmu dan menerima dirimu apa adanya. itu sudah cukup untukku. aku mencintaimu, istriku.

"maaf sayang atas apa yang kulakukan selama ini padamu dan berpikir bahwa kau tidak mencintaiku lagi..dan aku mengerti selama ini semua sikap dan perkataanmu semua karena kamu mencintaiku. aku juga mencintaimu suamiku"

"jadi..?"

"jadi apa?"

"kita pesan makanan kesukaan kita dan menyalakan kembang api. aku sudah bawa!"

"asyikk..let's have fun!"

Dan aku menyadari bahwa komunikasi adalah kunci utama dalam sebuah hubungan. hingga tidak ada lagi keluhan tentangmu.. "kamu bilang"

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang Penulis Lepas yang suka makan. Let's eat adalah mottoku.

CLOSE