Karena Sebaik-baiknya Manusia adalah Manusia yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Kita hidup di dunia ini dengan waktu yang sangat singkat. Mungkin dari kita banyak yang mengatakan, “Kemarin sudah lebaran, kok sekarang lebaran lagi”. Itu telah menandakan, bahwa hari-hari yang kita lewati ternyata sangat cepat. Dengan cepatnya waktu ini, masihkah kita santai-santai? Masihkah kita ingin melakukan hal yang sia-sia? Tentunya tidak.

Advertisement

Lalu apa yang kita harus lakukan? Kita sebagai manusia sejatinya harus berguna. Berguna bagi siapa? Bagi diri sendiri, keluarga, teman, dan lingkungan. Manusia yang berguna akan dicari. Bahkan ketika meninggal, semua orang akan menangisi. Akan berbeda ketika kita menjadi manusia yang tidak berguna. Membuat resah keluarga, teman, dan lingkungan. Kemudian yang terakhir kita akan dikucilkan. Jika manusia yang memiliki akal sehat, pasti akan bisa memilih.

Dimulai dari Hal yang Kecil

Ini prinsip yang harus dipegang. Untuk menjadi manusia yang berguna, trik nya mudah kok. Ketika ada permasalahan kecil, kita datang sebagai pemecah masalah. Ketika ada orang yang sedang kesusahan, mungkin ketika kita di pasar melihat ibu-ibu yang sedang menggendong barang belanjanya, kita membantu. Dari hal kecil terlebih dahulu, kita sudah menjadi manusia yang berguna bagi orang lain.

Menjadi Orang yang Jujur

Ketika kita jujur dengan orang lain, maka siapa sih yang tidak akan respect dengan kita. Contoh ketika kita menjadi pengusaha/pemilik warung. Kita menawarkan barang dagangan dengan apa adanya, sesuai dengan produk yang dimiliki, tidak berlebihan dalam promosi atau istilah sekarang lebay, jelaskan ketika ada kecacatan dalam barang.

Advertisement

Jangan sampai kita berbohong terhadap barang yang kita miliki. Mungkin saat transakasi sang konsumen merasa senang. Setelah sampai rumah, ternyata barangnya terdapat kecacatan. Maka sang konsumen tidak akan pernah membeli ke penjual itu lagi. Rugi kan? Nah maka dari itu, kita harus jujur. Orang jujur itu akan berguna. Orang jujur itu akan banyak dicari oleh orang. Orang jujur pasti bermanfaat.

Jangan Hanya Bicara, Bergeraklah

Orang yang seperti ini pasti akan bermanfaat bagi sesama. Saya ilustrasikan, misal ada seorang menjadi ketua dalam salah satu organisasi/komunitas. Sang ketua ini memiliki planning yang banyak. Ia ungkapkan dengan lantang planning tersebut. Seketika itu semua bawahannya mengangguk. Kemudian jalan lah planning yang telah dilaksanakan. Yang berbeda, sang ketua ikut terjun dalam lapangan.

Advertisement

Sang ketua menjadi fasilitator bagi anak buahnya. Ketika anak buahnya tidak mengerti, maka sang ketua ini mengajarkan ilmunya. Sang anak buah pun kagum dan akan lebih giat dalam melaksanakan tugasnya. Akan berbeda ketika sang ketua hanya melihat dan tak ikut terjun.

Ketika ada permasalahan di lapangan, sang ketua tidak mengerti. Sang anak buah pun akhirnya menyerah dan akan menggerutu kepada sang ketua. Jadi kesimpulannya adalah, jangan hanya bicara, bergeraklah. Saling membantu, bahu-membahu agar semuanya berjalan beriringan.

Ikhlaskan Dirimu untuk Terjun di Dalam Kemasyarakatan

Ini yang paling penting. Ketika hati ikhlas, maka semua pekerjaan akan terasa ringan. Ketika hati tak ikhlas maka semuanya akan sia-sia. Kita membantu orang hanya karena pujian, ingin mendapatkan imbalan yang lebih, dan hanya ingin terkenal. Salah itu semua.

Ubah niat dan persepsi seperti itu. Kita ikhlas karena mengharap akan ridho Allah SWT. Membantu karena kita ingin membantu, tidak ada paksaan dalam diri. Kita semata-mata ingin membantu. Ini yang penting dan harus dicamkan untuk kita semua.

Ketika 4 point ini kita jalankan. Insya Allah, kita akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Ingat! Bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Masih kita ingin melakukan hal sia-sia dan percuma? Masih mau bermain-main dalam kehidupan yang sementara ini? Jawaban ada di benak kalian masing-masing.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa IAIN Purwokerto

CLOSE