Ketika Bayangmu Kian Tersamar, Masihkah Kamu Tujuan Akhirku?

Dalam kesendirian aku bertanya, apa hatimu kah sebenarnya tujuan akhirku?

Advertisement

Aku termenung dibawah temaram cahaya lampu kamarku, mendapati diriku seorang diri terpaku memikirkanmu. Tanpa perlu ada kata, tanpa perlu ada nada. Hanya kamu yang kini nyatanya ada di benakku. Kamu pribadi yang dulu pernah jadi kebanggaanku, apakah hatimu juga masih sama seperti dulu?

Aku tahu, kamu sosok paling keras kepala yang kukenal, tapi juga sosok yang faktanya masih kukagumi sampai detik ini. Hadirmu nyata memang tidak lagi ada di sisiku, tapi kenapa hangatnya cinta itu masih ada jelas memenuhi dadaku?

Maaf … bahwa nyatanya aku terlalu menyayangimu, bahkan sepertinya aku hampir gila memikirkanmu setiap saat, dan maaf … bahwa ternyata aku adalah pecinta terberatmu, orang yang memujamu dengan kata "paling" dibanding yang lain. Kalau saja di dunia ini ada alat akurat untuk mengukur seberapa besar rasa cinta, tentulah rasaku padamu yang akan menunjukkan angka tertinggi.

Advertisement

Terdengarkah seperti klise bagimu?

Aku tahu, mungkin kita tidak seharusnya berpisah dulu, jika hingga saat ini, masih pesan singkat dari kamulah yang juga selalu memenuhi layar ponselku. Dan tak kupungkiri itu juga yang masih selalu aku tunggu setiap kali. Tidak seharusnya juga dulu kita diam membisu hanya karena sebuah kesalahpahaman dan akhirnya memutuskan untuk hidup dengan jalan yang kita pilih seperti sekarang. Cinta terlalu berharga untuk ditandingkan dengan gengsi dan ego diri pribadi.

Advertisement

Bukankah orang seringkali bilang, bahwa cinta yang sebenarnya, bisa meluluhkan hati agar kita bisa menjadi sosok pribadi yang lebih baik , juga mengalahkan setiap ego dan gengsi?

Tapi bagaimanapun, mungkin sekarang hatimu sudah terlalu jauh untuk kujangkau. Bukan masa nya lagi bagiku untuk mencintaimu mati-matian seperti dulu. Bagaimanapun hadirmu nyatanya kesemuan yang tidak bisa kuhardirkan untuk jadi nyata, sejauh apapun aku berharap.

Mungkin memang hatimu yang aku tuju, tapi bisakkah gelas yang sudah retak dapat kembali utuh? Dan kebodohan terbesar bagiku adalah saat aku seringkali merindukan seseorang yang nyatanya sudah tidak bersamaku lagi. Saat kita baru menyadari bahwa kita memiliki seseorang yang berharga saat ia sudah pergi dari hidup kita. Saat kita memecahkan gelas kesayangan kita, dan berharap di akhirnya akan bisa utuh lagi seperti semula …

Yang terpenting dari hidup ini adalah, cintai seseorang yang saat ini kamu miliki, karena kita tidak pernah tahu, kapan orang itu akan pergi atau diambil hadirnya dari hidup kita. Cinta dan kebersamaan datangnya seperti pencuri, kamu tidak akan pernah tahu kapan mereka datang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

4 Comments

CLOSE