Ketika Kamu Tak Tahu Kepada Siapa Akan Kamu Jatuhkan Hatimu Percayalah Aku Masih Menunggumu

Berbulan kulalui bahagianya hatiku karena kehadiranmu. Hadirmu yang membuat senyum kembali tersungging di bibirku. Hidup yang kujalani menjadi semakin indah dan berwarna. Semua ini ini jelas, karena hadirmu. Hadirmu yang sejak dulu kunantikan.

Advertisement

Detik demi detik kulalui, menit per menit waktu berlalu hingga minggu-minggu datang. Tak terasa bulanpun lebih cepat bergulir dari biasanya hingga ternyata berganti sudah tahun. Semua tak terasa karena aku selalu menantimu, menanti kehadiran dirimu dalam kehidupanku.

Bahagia yang ternyata kurasakan tidak berjalan lama. Kamu yang dahulu selalu ada, selalu hadir untuk menemani diriku menjadi semakin sulit untuk ditemui. Jangankan bertemu, menghubungimu saja yang biasanya menjadi kebiasaan menyenangkan bagiku ternyata telah berubah. Menghubungimu adalah hal yang sangat sulit aku lakukan.

Hati yang dulunya bermekaran karena hadirmu kini menjadi sepi dan senyap. Kamu hilang bak ditelan malam. Kamu bagaikan sang mentari yang selalu tertutup awan mendung. Tak terlihat jelas, bahkan kadang tidak tampak. Kucari kemana pergimu, apakah gerangan yang membuatmu berbeda ? Hingga suatu ketika kutemukan semua jawabnya.

Advertisement

Kamu nyaman bersamanya. Itulah yang aku dapatkan. Betapa hancur hatiku ini, orang yang selama ini hadir dalam hidupmu yang selama ini menguatkan dan kamu kuatkan ternyata hilang begitu saja. Sakit, perih, lukaku seakan menganga kembali karena perubahanmu.

Kuberanikan diri untuk bertanya kepadamu. Menanyakan kepada siapa kamu akan menjatuhkan hatimu itu ? Lama, kamupun tidak bisa menjawab. Kamu bahkan tidak tahu harus memilih diriku atau dirinya. Jawabanmu ini semakin membuat diriku terluka, semakin dalam. Akupun tak tahu apakah kamu siap memilih diantara dua pilihan ini ?

Advertisement

Jika memang ternyata hatimu jatuh padanya lalu apa dayaku ? Kuterima semua luka dan berusaha kembali menguatkan kaki untuk berdiri. Mencoba tegar dalam himpitan luka yang datang bertubi-tubi.

Jika memang ternyata hatimu jatuh padanya, maka aku hanya sanggup mendoakanmu. Berharap itulah yang terbaik untuk dirimu meskipun ternyata bukan aku tempatmu menjatuhkan hati. Aku terima semua keputusanmu itu dan aku akan merelakanmu meskipun kamu harus percaya jika aku masih saja menunggumu mengubah pilihanmu itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mencintai keindahan alam dan juga keindahan dirimu. Akan senantiasa menjadi penggemar dongengmu. Est. May, 1994 Salam kenal semuanya :)

CLOSE