Kilas Balik Kisah Kita, Sepasang Anak Manusia yang Baru Sadar Bahwa Cinta Sebegitu Indahnya

Kilas balik, jauh balik, datang dekat, jangan pergi. Ini belum usai dan tak akan pernah usai. Usaha ini belum selesai, raga ini masih sanggup, hati ini masih mampu dan masih kuat menantang. Menghadap matahari dengan cara berdiri tegak, resapi cinta ini makin – makin tambah tegap. Tegar lalui, segar sesali, ampun berdiri, cinta menanti. Menunggu, ditunggu, dicinta, mencinta, waktu demi waktu berputar, berharap cinta kita tak akan pernah pudar.

Hati tak mengeluh, cinta mesti patuh. Beri kata – kata dan hancurkan pedihmu, pedih katamu, tidak kataku, cinta diriku hanya untuk padamu. Satu, dua, dan tiga, cinta ini tanpa ada orang ketiga, ketika dirinya menjadi sendiri makin banyak orang datang untuk mengantri. Lelah tak pernah, menyerah tak terpikir. Rubah berubah, cintaku tak ubah, ini disini masih tetap menanti, uang tak berjuang, raga yang mengaum bagai deras ombak tertabrak karang. Karam sekali, salah berulang kali, bukan dewa dan pendeta, bukan juga setan pendosa.

Tegur diriku agar bisa teratur, marahi diriku agar bisa peduli. Teman datang menantang, ambil satu pedang dan tantang melawan, lari terbirit bagai matahari yang terlambat terbit. Bukan soal siapa dan hal mengapa, tapi tentang kita dan cinta kita. Rekam, seram, geram, tapi tetap gigih dan masih bertahan. Jangan atur jarak karena kita sudah dekat, 2 tahun sudah kita saling terikat. Skakmat, otak mati patah, hati bisa lumpuh lama-lama jadi bodong. Kosong melompong tatap mata ini bagai bangunan kosong.

Melamun kau jauh, namun kucinta, pergi bermain, hati ini sudah lama berhenti mencari.

Tak ayal mengayal dengan para pembual, omongan ini bukan gombalan dan sumpah serapah. Nyata dan fakta, mari datang masuk lagi ke hati ini, dan kau kan liat isinya hanya tentangmu. Belah dadaku, buang ragaku, agar mereka tau kalau ku cinta kamu. Jangan menjauh, datang kemari, resapi rasa ini bagai nutrisari.

Kopi terpahit tanpa alpokat, tak membela diri sampai pakai advokat. Banyak tak mendukung tak buat diriku mengapung, makin banyak makin seru, cinta ini tanpa bahan pemanis, lewati pahit asam asin dan manis. Bersama bukan tak bisa, bercinta bukan pilihan, hati ini menetap bukan kontrakan abal – abal. Berjuang bersama, menikah berdua, kita memang anak satu, tapi keluarga nomor satu. Mandiri belajar, kemana – mana terbiasa sendiri, disana begini disinipun begini.

Menikah denganmu bukan mimpi belaka, punya keluarga denganmu bukan bohong adanya, ini nyatanya aku cinta kamu sampai matipun ku siap. Resiko ku tanggung, bukan 'asuransi manulif'e yang datang mengacung. Pedih tanpamu, lepas piluku, mari kembali langsung berdiri di atas altar. Siapkan hatimu, aku datang padamu, lepas masa lalu sejak kukenal dirimu. Satu bulan bagai satu tahun, satu hari tanpa cintamu kosong kurasa, bukan pegawai yang minta gaji lebih tapi tak punya kelebihan, hanya lelaki penuh cinta ingin mengerti dan di mengerti.

Stop berlari dan liat kebelakang, aku bukan bayang yang terbang melayang, kukejar sampai dapat tak kulepas bagai layang, ini bukan jalan layang, bukan seperti mereka yang hanya bisa meminta.

Hebat dirimu buatku jatuh cinta, satu banding jutaan tak bisa buatku cinta, hanya dirimu dan cuma dirimu, tulus cintamu dan hangat pelukmu, buatku tak ragu tuk jadikan kau istriku. Kamu dan aku, menjalin kasih dan membina keluarga. 5 katamu? 10 kataku. Ini belum usai aku masih disini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Blog: https://writerjournals.wordpress.com