Kita Hanya Perlu Mencintai Proses Perjalanan Hidup yang Harus Kita Lalui

Kita hanya perlu mencintai proses perjalanan yang kita lakukan. Entah apakah ia berhasil atau gagal. Entah seberapa banyak tawa dan derai air yang lahir karenanya. Karena kalau bukan kita yang mencintai perjalanan hidup kita sendiri, kita tidak bisa meminta orang lain untuk melakukannya.

Tentang bucket-dream-list yang mungkin pernah tidak kita percayai. Lantas kemudian, ketika kita kembali menulis dan bermimpi, ternyata sebuah centang untuk setiap poin list yang terwujud atau tidak, bukan perkara rasa bangga semata.

Melainkan tentang keberanian.

Berani untuk percaya kalau kita menginginkannya maka kita harus mengupayakannya. Hasil akhir bukan di tangan kita. Sungguh, bukan. Kita hanya manusia yang tidak bisa berkehendak dan membuat takdir. Sungguh, tidak bisa.

Kita hanya perlu mencintai proses perjalanan yang harus kita lalui. Perjalanan yang kita percayai bisa membuat kita menjadi lebih baik. Perjalanan yang kita percayai bisa membuat kita semakin bermanfaat untuk orang lain. Perjalanan yang kita percayai bisa mendewasakan kita di setiap langkahnya.

Kita hanya perlu mencintai proses perjalanan yang kita lakukan. Sebab, hal itu adalah salah satu bentuk syukur atas setiap kesempatan yang Tuhan berikan. Kesempatan-kesempatan yang mungkin tidak diberikan kepada orang lain. Kesempatan-kesempatan yang diberikan Tuhan karena Ia percaya kita mampu memaksimalkannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Overdosis jatuh hati pada langit dan laut.

12 Comments

  1. Senyum.Org berkata:

    dunia semakin pantas, target itu pasti, parjalanan semasa meuju destinasi itu adalah paling penting

  2. Asha Aza berkata:

    Bijak sekali tulisannya… ?