Kusebut Ini Cinta : Harapan yang Aku Pun Tahu Adalah Sia-sia

Saat menulis ini, aku sedang memikirkan kamu. Yah, kamu. Tepatnya aku sedang memikirkan wajahmu. Bola mata yang teduh itu, alis yang melengkung dengan damai, bibir yang jika tersenyum semua wanita akan jatuh cinta. Ah, barangkali aku tak memikirkanmu, malah sekarang aku sedang melihat fotomu. Nampak jelas guratan-guratan ketampanan, mahakarya Tuhan yang diciptakannya untuk kunikmati dengan mata telanjang.

Advertisement

Sebenarnya, jauh saat aku mengagumi wajahmu, aku lebih dulu mengagumi pola tingkahmu yang biasa saja, namun dapat memenangkan hatiku. Memenangkan hati setiap wanita. Karena aku sadar, yang merasakan kagum ini bukan aku saja. Lengkap sudah rasa tersainginya aku.

Tapi, ada yang luput dari pandanganmu, dari sekedar kekagumanku padamu. Cinta. Yah, cinta. Sangat sulit kubayangkan rasa kekaguman berujung hingga cinta, aku berani berkata seperti ini karena aku telah meneteskan air mata di depanmu. Di depan wajahmu yang elok itu, aku bimbang memaknai semua rasa ini, rasa yang telah Tuhan berikan pada gadis biasa dan gila ini. Rasa yang setiap hari semakin menjalar, menjalar dalam kegilaan doa yang tercurah dengan tulusnya. Setiap hari, setiap hari.

Entah, akan kusimpan dimana dan kurawat sampai kapan cinta yang melukai ini. Saat aku menulis ini, bahkan kamu telah memuji kekasihmu. Hatiku patah, aku bimbang, aku tak tahu harus bahagia atau sedih. Bahagia saat melihatmu bahagia, sedih karena aku yang tak bisa bahagia sepertimu.

Advertisement

Untukmu yang kusebut kehidupan, kekuatan sekaligus kesakitan yang entah apa ku namakan. Galau mungkin, ah itu terlalu biasa, ini lebih dari sekedar galau, tren anak muda saat saat sakit hati. Tapi ini lebih dari sekedar sakit hati. Sekarang, fikirkan saja, wanita mana yang setiap malam selalu mengigau menyebut nama lelaki yang ia cinta? Wanita mana yang setiap sujudnya selalu berdoa untuk kemuliaan lelaki yang dia cintai?Pastilah wanita yang benar-benar cinta. Pasti sangatlah jarang. Kusebut jarang karena aku tak tahu barangkali ada yang lebih mengagumimu sekedar aku. Wanita mana yang setiap hari selalu menetskan air matanya dengan cuma-cuma untuk lelaki yang ia sayang, kalau tidak sayang, tidak cinta pastilah sayang diteteskan. Aku berkata sungguh. Dari lubuk hatiku yang paling dalam, telah kutanam cinta ke dalam dasar hatimu yang paling angkuh. Angkuh karena telah mengabaikan perasaanku, angkuh karena kau terus memuji kekasihmu, angkuh karena kamu tak rasakan apa-apa. Hanya kau anggap sebagai lelucon kekana-kanakan.

Jangan berfikir bahwa aku dendam, bahwa akan kusebut karma yang akan melukaimu di masa dartang. Tidak, sungguh tidak. Sudah kubilang dari awal, aku akan bahagia melihatmu bahagia, tapi entah bahagia yang seperti apa, setidaknya aku sudah rela, walau belum benar-benar rela. Aku hanya berharap dan berdoa semoga kelak, sebelum kau mati atau aku yang dahulu mati kau akan merasa, cukup merasa, bahwa di sini, di tempat kau naungkan segala duka, di tempat kau curahkan segala bahagia, sebut saja dunia. Bahwa ada wanita yang benar-benar tulus mencintaimu semasa hidupnya. Kau telah menjadi catatan terpenting yang pernah ia simpan diam-diam saat kau abai, saat kau lalai. Sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

3 Comments

  1. Legit banget , keren!!

CLOSE