Menyusun Skripsi Tak Sesulit yang Anda Bayangkan

Skripsi, oh, skripsi.

Polemik mengenai hal penyusunan skripsi telah menimbulkan suatu kekuatiran tertentu bagi mahasiswa perguruan tinggi tingkat akhir yang menempuh jenjang kuliah Strata Satu (S1). Bukan hal baru, jika hal ini banyak diperbincangkan di dalam lingkungan kampus bahkan dalam jejaring sosial milik para mahasiswa bersangkutan. Cerita tentang pahit getirnya bimbingan pembuatan skripsi, saat proposal penelitian tidak disetujui atau bahkan selalu salah dan diminta untuk diperbaiki dari awal. Menurut pikiran saya keluhan mahasiswa ini kadang-kadang terlalu berlebih-lebihan.

Berlebihan? Yah, agak sedikit berlebihan.

Satu hal yang saya perhatikan dan agak sedikit memprihatinkan adalah saat mereka mengeluhkan tentang bagaimana proses bimbingan pembuatan skripsi mereka yang kacau dan begitu rumit sehingga, timbul kesan ‘seolah-olah’ mereka si mahasiswa tersebut dipersulit dalam bimbingan dan penyelesaian skripsi oleh dosen pembimbing skripsi yang bersangkutan. Hal ini jelas terlihat bahwa banyak mahasiswa yang menyalahkan dosen pembimbingnya saat proposal ataupun skripsinya dikritik dan diminta untuk diperbaiki kembali lebih lanjut. Menurut saya ini adalah sesuatu yang bertentangan dengan sifat seorang pebelajar yang bahkan disebut seorang “Maha”.

Pada dasarnya, para dosen pembimbing menginginkan agar para mahasiswa bimbingannya dapat menghasilkan suatu hasil penelitian yang baik dan di dalam pengaplikasiannya kelak memberikan dampak positif dalam kehidupan orang banyak. Omong kosong kalau ada dosen pembimbing yang ingin mempersulit ataupun ingin memperlambat anda untuk menyelesaikan studi. Saya pikir ini adalah suatu sikap yang kurang bijaksana. Percaya saja bahwa lebih banyak dari dosen pembimbing tersebut hanya melalukan tanggungjawab mereka sebagai pembimbing dan demi profesionalitas yang memberi kebaikan pada semua pihak. Logikanya, mereka juga akan malu jika hasil skripsi anda (“kripsi mahasiswa bimbingannya) tidak berkualitas. Hal ini akan mempengaruhi integritas dan juga nama baik dosen tersebut sebagai pembimbing. Mereka juga malu jika anda tidak bisa, mereka kan pembimbing anda?

Jadi perlu ada suatu sikap dengan berpikiran positif dalam diri anda sebagai mahasiswa, bahwa proses bimbingan yang mungkin kadang-kadang terasa melelahkan dan menjenuhkan itu adalah suatu pembelajaran. Tidak masalah saat proposal/Skripsi anda ditolak atau dikritik habis-habisan. Anda tidak perlu malu akan hal itu. Itulah belajar yang sesungguhnya. Anda tidak hanya harus mencantumkan apa arti belajar dan pembelajaran secara panjang lebar di BAB II Skripsi pada tinjauan pustaka anda, tapi anda harus menerapkannya secara nyata dalam hidup anda. Selalu ada pengertian belajar dalam setiap tinjauan pustaka di skripsi mahasiswa FKIP. Namun apakah mereka mengerti dan menjalankannya?

Ada beberapa hal yang perlu anda lakukan dalam hal penyusunan skripsi, khususnya kepada mahasiswa FKIP terkhusus FKIP – Pendidikan Fisika, antara lain :

Cari referensi buku-buku metode penelitian. Anda harus membaca dan memahami apa itu penelitian, bagaimana tatacara ilmiahnya, jenis-jenis penelitian itu apa dan apa hubungannya dengan skripsi.

Setelah memahami apa itu penelitian dan hal-hal yang terkait di dalamnya, lakukan observasi awal ke sekolah-sekolah. Ini akan lebih mudah jika anda sudah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah. Secara nyata anda telah melaksanakan proses pembelajaran dan melihat masalah-masalah dalam proses tersebut. Dari pengalaman saya, masalah-masalah pembelajaran fisika yang terjadi di SMA yang saya teliti, kurang lebih tidak jauh berbeda dengan apa yang pernah saya alami pada saat saya mengikuti pembelajaran fisika di SMA. Jadi tidak salah juga, jika anda mempertimbangkan masalah belajar fisika yang pernah anda alami saat duduk di bangku sekolah. Kita dapat menyesuaikannya dengan apa yang terjadi sekarang. Atau anda mencari masalah-masalah baru yang benar-benar anda temukan dalam proses pembelajaran fisika di kelas yang anda observasi.

Apa pun itu masalahnya, yang terpenting adalah masalah itu merupakan masalah yang kita anggap urgen dan lebih besar pengaruhnya pada perbaikan pembelajaran fisika selanjutnya. Artinya jika kita dapat menyelesaikan masalah tersebut maka berdampak baik pada proses pembelajaran fisika. Jika anda telah menemukan masalah apa yang akan anda teliti dan akan dicarikan penyelesaiannya, maka carilah literatur mengenai hal-hal yang terkait dan berhubungan dengan masalah tersebut dan cara-cara terbaik dan termutakhir sebagai penyelesaiannya. Dari sini anda dapat membuat judul proposal anda dengan menghubungkan apa masalah yang terjadi, bagaimana penyelesaiannya dan untuk apa diselesaikan.

Jika anda telah menemukan masalah dan latar belakangnya, maka uraikan dalam bentuk deduksi untuk menggambarkan mengapa ia menjadi suatu penelitian yang menarik dan perlu untuk dilakukan.

Konsep-konsep masalah pada latar belakang, kemudian harus anda fokuskan pada perumusan masalah yang lebih objektif. Dalam hal ini, masalah telah dirumuskan dalam pertanyaan penelitian.

Hal berikutnya adalah anda harus menguraikan apa tujuan penelitian tersebut dan mengapa harus dilakukan. Pada tujuan penelitian, tujuannya dirumuskan dari penelitian tersebut bukan tentang tujuan subjektif peneliti, tetapi tujuan mengapa masalah harus dipecahkan.

Contoh tujuan subjektif : “Tujuan penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana.” Hal ini tidak perlu untuk dicantumkan pada tujuan penelitian. Kemudian, pencarian data dari literatur yang telah dilakukan sebelumnya akan memberikan gambaran jawaban sementara dari hasil penelitian yang akan anda lakukan. Maka buatlah hipotes penelitian yang berkaitan antara dua atau lebih variabel.

Buat juga tentang kegunaan penelitian, untuk siapa kira-kira penelitian ini mermanfaat dan apa saja manfaatnya.

Setelah hal di atas maka lakukanlah kajian teori lebih mendalam melalui tinjauan pustaka, hubungkan kajian pustaka dengan penelitian anda dan simpulkan dengan pendapat anda sendiri.

Dari kegiatan diatas anda akan menemukan kerangka berpikir sebagai acuan anda untuk melakukan tindakan penelitian.

Nah, setelah itu anda dapat membuat rancangan pelaksanaan penelitian, desain dan metode penyelesaian masalah apa yang tepat untuk anda terapkan pada penelitian ini. Ini lebih kepada penyusunan kerangka teori dan pengukuran. Teknik-teknik pengumpulan dan pengolahan data penelitian.

Setelah diperoleh data penelitian maka data mentah tersebut diolah berdasarkan desain penelitian yang telah direncanakan sebelumnya, sampai diperoleh hasil dari penelitian.

Kemudian hasil penelitan itu disimpulkan dan dari hasil penelitian itu diberikan saran tentang apa yang seharusnya dilakukan kedepan oleh orang-orang atau pihak terkait yang dianggap memiliki hubungan dengan penelitian dan hasil penelitian serta dampak baiknya untuk penyempurnaan-penyempurnaan pada waktu yang akan datang.

Hal tersebut diatas hanya tergambar secara sederhana. Tuangkan kemampuan terbaik anda pada penyelesaiakan skripsi anda! Lakukan saja dulu! Anda akan menemukan diri anda di keadaan dimana. Kemampuan anda lebih dari yang anda pikirkan sebelumnya.

Tuhan menyertai mahasiswa tingkat akhir.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya suka Fisika, Menulis dan menggambar.

3 Comments

  1. tanks telah menenangkan diri