Pada Dasarnya Manusia Tidak Butuh Banyak Uang. Justru Sebaliknya, Sedikit Asal Berkah.

 

Ini bukan soal makanan. Bukan pula kuliner. Dikit tapi enak, soal rasa. Soal cara kita menafsirkan yang kita punya. Ya, bisa dibilang ini soal uang. Atau juga harta. Ia tidak harus banyak. Sedikit tapi berkah. Karena itu lebih disenangi Allah. Daripada banyak tapi perasaannya tidak enak. Bisa jadi juga tidak berkah.

Seperti berita tentang kehidupan Bripda Taufiq, anggota Sabhara Polda DIY. Ia dan keluarganya tinggal di bekas kandang sapi di Sleman. Ini  bukti bahwa kemiskinan, ketiadaan materi bukanlah penghalang untuk berbuat lebih baik.

Ya, soal rasa terhadap isi kantong. Sedikit tapi berkah.

Memang bagi yang punya, pasti bisa menikmati hidup sesuai keinginannya. Kata sebagian orang “pas”. Pas pengen ini ada, pas pengen itu bisa. Enak kan? Tapi gimana yang isi kantongnya emang pas-pasan, mungkin perasaannya pusing. Terlalu banyak urusannya. Dan percaya apa nggak, baik yang punya maupun yang gak punya intinya sama saja, mereka tidak akan pernah bisa bilang gak butuh isi kantong.

Jadi, sedikit tapi berkah itu soal apaan?

Soal hidup dan kehidupan. Miskin kaya, punya gak punya, tua muda. Kota atau desa cuma soal rasa. Rasa yang ada pada diri kita. Rasa yang menjadikan uang, harta sebagai sarana atau dewa yang sangat berkuasa. Saking berkuasanya, segala hal selalu diukur dengan uang. Pantes, banyak orang berisik soal yang satu ini.

Uang, harta, materi memang cukup penting, tapi tentu bukan segalanya.

Besar atau kecil itu relatif. Banyak atau dikit juga relatif. Hasilnya, kerja keras memang tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang kita peroleh. Sungguh, itulah pesan inti kehidupan. Tapi ingat, Allah pasti mencukupkan apa yang kita punya, apa yang kita terima. PASTI, tidak mungkin tidak.

Kalo gitu, apa dong yang harus kita lakukan?

Tentu, gak perlu banyak yang dilakukan. Gak usah neko-neko kata orang. Cukup satu saja. Kita harus tetap ikhtiar, tetap berusaha. Karena setiap kita punya tantangan masing-masing. Jalan hidup kita pasti berbeda, tapi ikhtiar kita harus tetap ada. 

Ingat, banyak harta tidak menjamin hidup enak.  Harta sedikit asal berkah itu sudah baik. Emang gak ada yang salah bila kita jadi kaya, jadi banyak harta. Selagi kita sadar, hanya Allah yang mengatur setiap pemberian-Nya. Dikit tapi enak, itulah berkah. Dan patut dicamkan, dikit atau banyaknya harta tak menjamin kemuliaan seseorang.

Betapa banyak orang bergelimang harta tapi hidupnya sengsara. Galau dan gelisah. banyak harta tapi pikirannya was-was. Karena memikirkan harta dan kekayaannya sendiri. Hanya dipikirkan tanpa bisa  menikmatinya. Stres akibat hartanya sendiri. Kasihan sekali hidup seperti itu. Maka tetaplah bersandar kepada “dikit tapi berkah”.

Ketahuilah sahabat, “You can do anything, but not everything”. Kamu bisa melakukan apapun, tapi tidak segalanya”.

#BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!