Pernahkah Terbesit di Pikiranmu untuk Mendua?

Ketika sebuah penantian ini tak kau hargai, aku memilih untuk meyudahi. Ketika kehadiranku kau sia-siakan, aku memilih untuk pergi. Tumpukan rindu yang belum sempat ku sampaikan ini akan ku lupakan saat kepulanganmu nanti. Komunikasi diantara kita yang terjaga cukup baik, membuatku selalu percaya untuk tetap mempertahankan hubungan yang tidak mudah ini. Saling memberi kabar dan bertukar cerita, walaupun hanya via suara atau pesan singkat sudah menjadi tradisi yang kita jalani.

Maafkan aku. Tapi cinta ini mulai membuatku curiga. Hai, kita yang saat ini terpisah oleh jarak, aku sudah tak sanggup lagi menunggu. Bukan karena aku lelah lalu menyerah. Tapi karena kamu yang sudah tak lagi bisa kupercaya.

Aku masih tak mengerti, mengapa kamu sampai hati membuatku terluka? Ketika yang lain asyik dengan pasangannya. Selama kau disana, aku disini menciptakn kebersamaan dengan bayangaanmu. Ketika kau ingin berkhianat, tidakkah kau ingat aku disini yang selalu setia? Saat kau mulai berbohong, tidakkah kau ingat aku yang selalu jujur padamu?

Selama kita berpisah, aku tidak pernah menuntutmu untuk selalu ada waktu untukku. Aku bahkan rela dinomor duakan karena kesibukan tugasmu. Aku tidak pernah memaksa jika kau tak bisa.

Aku terus bertanya tanya. Katakan kurangku dimana? Tidakkah kau hitung berapa banyak waktu yang sudah ku lewatkan untuk sekedar menunggu kabar darimu. Jangan jadikan jarak sebagai alasanmu untuk melepasku.

Sebelumnya kita masih baik baik saja. Katakan, kalau memang ada cinta yang sedang membuatmu merasa nyaman. Biarkan aku memutuskan untuk mengakhirinya. Aku memilih untuk membiarkanmu pergi bukan karena aku sudah tak cinta lagi. Pergilah dengannya yang bisa membuatmu bahagia.

Biarkan aku disini mengobati setengah hatiku yang terluka karenamu. Aku rela bertahan ditengah sepi dengan tetesan air mata untukmu yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Aku belajar untuk mengikhlaskanmu. Membiarkan Tuhan menjalankan skenario-Nya dan menunjukkan yang terbaik dengan caraNya.

Kalau memang kita ditakdirkan untuk bersama kembali, berjanjilah padaku untuk tidak pergi dan menyakiti lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

My stress stresses me out to the point where i'm too stressed to deal with my stress. penyuka senja, bau hujan, dan kamu :v