Sanggupkah Hati ini Bertahan Kala Jarak Memisahkan?

Kita kenal tanpa perantara, kita kenal tanpa sengaja hingga perasaan suka itu muncul entah dari mana.

Apa kamu masih ingat saat pertama kali kita kenal dulu? Ya kita kenal tanpa sengaja dan tak dikira. 3 tahun yang lalu kita bertemu untuk pertama kalinya dalam kelas yang sama. Dulu wajah kita masih sangat polos dan belum saling jatuh cinta. Bahkan mungkin makna cintapun masih sangat abu-abu di pikiran kita.

Dua tahun berlalu Hingga entah bagaimana kitapun bisa saling suka. Berawal dari chat lewat BBM, hubungan kita semakin dekat. Sampai berlanjut pacaran.

Kian hari kita semakin dekat dan tak bisa dipisahkan seolah anak kembar yang tak pernah berjauhan.

Disaat ada waktu kosong di kelas pasti kita selalu gunakan untuk ngobrol berdua. Walaupun itu berarti perhatian seisi kelas tertuju pada kita. Tapi siapa yang peduli? Namanya juga lagi jatuh cinta. Ke kantin, ke perpustakaan, ke ruang guru, bahkan ke kamar mandipun kita selalu sama-sama. Entah apa yang merasuki kita kala itu.. tapi kita bahagia melakukan semuanya bersama.

Apa kamu masih ingat Anniversary kita yg pertama?

“Kamu inget ini tanggal berapa?”

“Inget dongggg”

“Ini buat kamu” nyodorin bungkusan kecil

“Apa ini?”

“Buka aja”

Atau kamu ingat Anniversary kita yang ke 5 bulan? Waktu itu sedang libur semester jadi kita sudah jarang ketemu

“aku kangen banget sama kamuuu” peluk

“hehe aku juga kangen banget sama kamu” balas meluk “Aku bikin stop motion nih buat kamu. Tapi belum disambung sambungin” nyodorin hp.

“Iya gapapa mana sini aku liat”`

Hingga akhirnya romansa itu hanya bertahan di awal saja.

Masuk 6 bulan hubungan kita sudah mulai mengalami kerenggangan. Banyak faktor yang membuat hubungan kita diterpa banyak masalah. Mulai dari tugas numpuk yang menyebabkan kita jadi jarang ngobrol, hingga masalah keluarga yang tak berhenti menerpa. Tapi dengan sekuat tenaga kita mencoba bertahan walaupun semua itu tak mudah dijalani. Hubungan kita mulai membaik kembali seiring berjalannya waktu..

Aku masih ingat saat ulang tahunmu. Saat aku membuat sebuah kejutan kecil untukmu..

“Kamu tutup mata dulu ya..”

“Kamu mau ngapain?”

“Happy Birthday Sayang..” bawa kue bolu

“Yen.. belum pernah ada perempuan yang giniin aku” terharu

“Iyaa.. kamu make a wish dulu ya”

Aku juga masih ingat saat kamu juga menyempatkan waktu membeli hadiah saat ulang tahunku. Waktu itu kita lagi UN dan aku juga lagi marah sama kamu

“Ini buat kamu yen..” nyodorin kado

“Apaan sih?”

“Ini bawa aja”

“Gamau ah”

Dimasukin ke tas aku

Tapi entah kenapa semuanya jadi semakin rumit dari hari kehari.

LULUS!!

Kata yang bisa membuat siapapun senang mengalaminya. Tapi entah kenapa setelah lulus SMA hubungan kita semakin jauh.. kita sudah jarang bertemu.. bahkan mungkin bisa di bilang tidak pernah lagi..

Di mana kata-kata manis yang kita sering elu-elukan seperti dulu? Di mana kata-kata sayang yang kita sering lontarkan seperti dulu? Di mana rasa cinta dan sayang untukku seperti dulu? Ataukah semua itu telah terkikis dan digantikan cinta yang baru? Dan inilah takdirku.. mungkin kita dipertemukan bukan untuk bersama melainkan untuk saling menguatkan.

Setelah lulus, aku diterima SNMPTN dan harus kuliah di Bandung. Sedangkan kamu masih harus berjuang dan memutuskan kuliah di Jember mengikuti langkah kakakmu. Itu berarti hubungan kita akan terpisah jarak yang terbilang bukan hanya antar kota tapi antar provinsi.

Kita sempat bertemu sekali dan sisanya kita melewatkan hari tanpa bertemu. Kamu memutuskan segera berangkat ke Jember dan Ujian mandiri disana. Hari demi hari aku memupuk rindu dan harapan yang tak kunjung habis untukmu. Aku selalu berdoa di setiap shalatku yang terbaik untukmu.

Bahkan sebelumnya kita pernah memimpikan masa depan bersama-sama. Merancang rumah tangga yang entah kapan menjadi kenyataan. Hingga memikirkan ingin pergi kemana setelah menikah nanti. Aku sangat berharap itu menjadi nyata suatu hari nanti..

Kamu pernah bilang, bahwa tanggal 20 kamu akan pulang kesini. Ke rumahmu yang satu kota denganku. Bebekal kata-katamu itu aku setia menunggu dan terus menunggu. Menghitung hari demi hari yang rasanya tak kunjung habis. Tapi tiba-tiba setelah Ujian Mandiri itu kamu bilang padaku

Yen.. kayaknya kalau aku ga lolos UM, aku gaakan pulang.. aku mau nyari lagi kampus yang masih buka pendaftaran di Jember”`

Rasanya hati aku sakit.. kamu bahkan pergi tanpa mengatakan “Selamat tinggal, sampai berjumpa lagi”

Kenapa ga bilang dari awal? Kenapa harus memberi aku harapan? Kamu ga tau kan harapan itu berarti banget buat aku? `

Tapi di satu sisi aku juga ingin mendukung kamu. Mendukung kamu dalam mengejar kampus impian.. tapi entah kenapa itu tidaklah mudah. Aku juga selalu yakin pada hubungan kita, tapi entah kenapa setiap mengingat kita akan LDR aku merasa keyakinan itu menyusup pergi tak berbekas. apalagi 3 atau 4 tahun itu bukan waktu yang sebentar..

Jadi mari kita akhiri ini saja..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat musik, film, dan novel.

3 Comments

  1. Win Tondang berkata:

    Kisah yang Menyentuh sekali… Saya banyak belajar dari artikel ini,..

    Bahwa menjalani lebih baik dari pada punya banyak rencana,..