Sebuah Cerita Tentang Aku dan Kamu Kala Hujan yang Tersimpan Rapi di dalam Kenangan

Aku kamu hujan

Hujan selalu membawa aromanya sendiri. Hujan selalu menghadirkan cerita, entah itu suka, senang, sedih, bahagia. Yang aku tau hujan selalu bercerita tentang kenanganku, kenangan antara aku dan kamu. Kenangan yang seharusnya mulai aku tinggalkan jauh sejak kamu memilih pergi dari duniaku. Tidak, kamu tidak benar-benar pergi memang. Kamu masih berdiri samar-samar di seberang jalan dengan rintik hujan yang mengiringimu.

Advertisement

Hujan selalu memberikan suasana yang berbeda, termasuk suasana hatiku yang amat sangat dengan mudahnnya dikacaukan hanya gara-gara hujan. Tidak, aku tidak pernah menyalahkan hujan. Justru aku sangat bersyukur ketika hujan diturunkan berarti dari situ aku mulai mengingat-ingat lagi masa lalu ketika aku bersamamu. Ketika kita berdua sama-sama menikmati hujan.

Aku masih ingat sekali ketika kamu rela tanpa jas hujan hanya ingin menjemputku, aku ingat sekali kita bingung mencari tempat ngobrol hingga akhirnya kita berdua kehujanan.Tapi aku sangat menikmatinya. Sekali lagi aku sangat menikmati waktu ketika aku bersama kamu. Hujan membuat pertemuan kita menjadi semakin bermakna, hujan membawa kita kedalam kedamaian. Hujan selalu membawa irama rintiknya yang sangat indah. Aku yang bahagia dengan kehadiranmu kala itu.

Namun itu dulu ketika sosokmu masih sangat jelas kulihat, kini sosokmu mulai samar kulihat tertutup derasnya hujan yang datang sore ini. Semakin samar kulihat sosokmu dan kamu hilang. Hujan selalu berhasil membangkitkan ingatanku kembali tentangmu. Hey, apa kabar kamu? Apakah kamu masih ingat hujan dan kita? Atau bahkan kamu sama sekali tak mengingat tentang kita?

Advertisement

Ah aku juga tak tau. Ketika kamu membaca tulisanku ini mungkin kamu sudah sibuk dengan pekerjaanmu sekarang. Kamu yang lebih memilih pergi demi sebuah impianmu. Sangat tidak masalah untukku. Akan aku permasalahkan jika kepergianmu karena sosok lain yang dapat membuatmu nyaman. Ah, maaf sampai sekarang pun aku masih sering berpikir negatif tentangmu. Semua itu hanyalah rasa ketakutan-ketakutan yang menjelma bahkan tak terbukti adanya, karena nyatanya aku percaya kamu memang sedang mewujudkan segala mimpimu.

“Selagi masih muda, lakukan yang terbaik,”  itulah kata-kata yang sering kamu ucapkan. Kamu sudah seperti motivator dalam hidupku. Hei, jangan pernah khawatirkan aku, aku akan selalu baik-baik saja. Karena nyatanya ada atau tiada kamu roda kehidupan terus berputar dan aku tetap menikmati setiap detik yang terlewati. Aku hanya belum terbiasa dengan sendiri.  

Aku hanya sedang merindukanmu, itu saja. Aku hanya merindukanmu karena hujan tiba-tiba datang membawa kenangan yang dulu ada antara kita. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

penikmat senja, kopi dan kenangan.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE