Sepertiga Malam di Kota Cilegon Bersamamu

Perjalananku kali ini sedikit berbeda. Karena aku mencoba wisata ala Backpacker bersama kekasihku,Baihaqi. Perjalanan di mulai dari stasiun Serpong pukul 08:00 WIB. Tujuan pertama kita adalah Pantai Anyer, karena kami belum tau kereta mana yang bisa mengantar kami sampai di Anyer,kami bertanya kepada salah satu petugas di stasiun Serpong, setelah kami bertanya, kami di arahkan untuk naik kereta jurusan Krenceng yang berada di kota Cilegon. Dari stasiun Serpong, kami menggunakan kereta Ekonomi pukul 09:00 WIB.

Advertisement

Perjalanan menggunakan kereta Ekonomi dari stasiun Serpong menuju Cilegon memerlukan waktu 9 jam, tak pernah terbayangkan suasana di dalam kereta Ekonomi. Penuh,sesak oleh orang-orang. Banyak anak-anak dan manula berdesak-desakan di dalam kereta. Tapi suasana ini sangat menyenangkan. Karena ini merupakan pertama kali nya kami berwisata menggunakan kereta.

Stasiun demi stasiun telah kami lewati, sebagian orang telah sampai di tempat tujuanya. Kereta mulai sepi dan banyak bangku yang kosong, akhirnya kami duduk di depan bapak tua dan anak nya. Kondisi stasiun yang kami lewati berbeda sekali dengan stasiun yang ada di Jabodetabek. Disana bentuknya sangat sederhana dan berada di permukiman masyarakat bahkan ada yang terletak di dekat persawahan.

Kami tidak banyak bercerita di dalam kereta, karena kami disuguhi oleh pemandangan alam dan gunung di sepanjang perjalanan. Tepat pukul 18:20 WIB kami turun di stasiun Krenceng, Cilegon. Lalu mencari Masjid untuk melaksanakan Shalat yang terlewatkan dan Shalat Maghrib. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Anyer menggunkan angkot berwarna silver.

Advertisement

Angkot yang kami tumpangi cukup ramai karena banyak orang yang baru pulang kerja. Lama kelamaan banyak orang yang turun karena sudah sampai di tempat tujuan mereka, tetapi kami masih harus melanjutkan perjalanan. Pukul 21:00 kami di turunkan oleh supir angkot di depan Hotel Marbella, suasana di jalan tersebut sangatlah sepi dan jarang sekali kendaraan yang berlewatan.

Kamipun kebingungan karena warung-warung disekitar jalanan sudah tutup dan tidak ada yang buka sama sekali. Kami masih terus melanjutkan perjalanan ,kami pun berjalan beberapa meter dan di sampig kiri Hotel Marbella terapat papan bertulisan “Gang Masuk Pantai”. Akhirnya kami menuju gang itu dan sesampai nya di gang itu aku merasa ragu dan takut, karena gang itu sangat gelap gulita hanya ada lampu kecil di tengah gang berwarna kuning, tetapi temanku Baihaqi meyakinkanku untuk tidak takut masuk ke dalam gang itu.

Advertisement

Langkah demi langkah kami lewati gang itu,awal suasasan yang gelap dan semakin ke dalam semakin gelap,kami bergandeng tangan sambil membaca do’a di dalam hati. Sampai di tengah gang terdapat lampu kecil tetapi kami masih terus berjalan sampai keluar gang itu. Dan setelah melewati gang itu aku merasa tenang. Saat kami keluar gang tiba-tiba rasa lelah pada perjalanan hari itu telah terbayarkan setelah disambut oleh ombak-ombak malam yang ada pantai itu.

Tidak buang-buang waktu, kami segera bermain air dan melanjutkan istirahat di sebuah warung di sekitar pantai. Karena takut ketinggalan kereta,kami pun tidak lama di pantai itu, hanya sampai pukul 22:00 WIB saja. Setelah itu kami menuju arah pulang dan harus melewati gang misterius itu lagi, sama seperti saat berangkat menuju pantai, hati ku tidak tenang dan sangat takut.

Tapi karena temanku selalu meyakinkanku ,aku berusaha untuk berani melewati gang itu lagi. Setelah kami keluar dari gang misterius itu, kami berjalan beberapa kilometer hingga menemukan angkot berwarna silver yang bisa mengantarkan kami ke Stasiun Krenceng, ternyata angkot sudah tidak beroperasi karena waktu sudah menunjukan pukul 23:00 WIB kami pun berjalan di jalan yang sepi tak ada satu orang pun, hingga akhirnya ada sebuah mobil pick up melwati jalan tersebut dan temaku meminta untuk menumpangi kami sampai ke Stasiun Krenceng.

Akhirnya, kami naik mobil tersebut dan di situ banyak sekali Kuproy (Kuli Proyek) yang baru saja berliburan ke Pantai Anyer juga. Akhirnya tiba di pasar Cilegon dan kami turun karena di pasar itu ramai dan banyak angkot untuk menuju Stasiun Krenceng. Setiba nya kami di angkot, kami berbincang-bincang tentang arah menuju pulang. Harusnya kami naik kereta sepeti saat berangkat menuju pantai, tetapi kami memutuskan untuk naik bus dari kota Cilegon sampai Kebun Nanas.

Kami pulang diantarkan oleh bus sekitar pukul 00:00 WIB. Di dalam bus itu kami bisa beristirahat sejenak setelah berjalan beberapa kilometer. Saat kami sedang tertidur pulas di bus tiba-tiba kenek (penagih ongkos bus) tmembangunkan kami, ia memberitahukan kepada kami bahawa kami telah sampai di Kebun Nanas. Saat kami turun dari bus tersebut, kami sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa kami sedang berada di tol arah Jakarta-Serpong, sekitar pukul 01:30 kami berjalan dipinggir tol dan akhirnya setelah berjalan beberapa kilometer, kami menemukan toilet dan tempat pembayaran tol.

Kami istirhat sejenak di samping toilet t itu, dan kami memberitahukan kepada petugas tol tersebut bahwa kami di turunkan sembarangan oeh Bus, hingga akhir nya petugas tol tersebut memberitahukan kepada kami arah menuju stasiun Serpong. Setelah berjalan di pinggir tol, akhirnya kami keluar dari tol dan berada di Jalan Raya Serpong. Kami menunggu angkot berwarna hijau yang bisa mengantarkan kami ke stasiun Serpong ,karena angkot disitu beroperasi 24 jam.

Akhirnya kami menemukan angkot dan menaiki angkot tersebut sampai ke stasiun Serpong. Tepat pukul 02:50 WIB kami sampai di stasiun Serpong, kami beristirahat di warung yang masih buka dan setelah beristirahat kami ingin mengambil motor yang di parkir di rumah warga dekat stasiun. Tenyata motor kami di masukan ke dalam rumah warga dan kami harus menunggu sampai pagi pukul 06:00 WIB.

Tiba pukul 06:00 kami mengambil motor dan beranjak pulang kerumah masing-masing. Perjalanan kali ini terasa sangat melelahkan tetapi juga sagat meberikan kesan tersendiri khusunya untuk aku dan temanku. Sampai jumpa di pertualangan selanjutnya. Insya Allah rute selanjutnya Yogyakarta. Selamat perpetualang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Human

CLOSE