Surat Terbuka Buatmu yang Jauh di Sana. Hey, Kamu Itu Berharga!

Setiap orang berharga

Hai kamu yang sedang membaca tulisan ini. Bagaimana harimu? Mengapa langit mendung terlihat di wajahmu hari ini. Sepertinya harimu sedang tidak bagus ya. Apakah banyak yang mengganggu pikiranmu? Aku sering sekali melihatmu menghabiskan waktu dengan duduk termenung dalam waktu yang lama. Bagaimana dengan pola makan dan tidurmu? Kamu terlihat lebih kurus dan matamu sering kehilangan fokus.

Apakah ini semua berhubungan dengan keadaan hatimu? Apakah masih menyimpan luka yang digoreskan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab itu?

Hmmm..

Bolehkah aku berbicara padamu?

Aku tahu semua orang pasti pernah terluka, entah itu terluka secara fisik maupun psikis. Luka yang ditorehkanpun terkadang terasa begitu membekas di dalam hati dan ingatan. Namun, apakah sebanding waktu bahagia yang kamu korbankan untuk terus merasakan luka-luka itu? Satu jam kamu habiskan waktu untuk meneguk pahitnya luka yang tercipta, maka 3.600 detik sudah kamu sia-siakan waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.

Luka-luka itu memang senang sekali menetap dalam hati dan ingatan. Meninggalkan rasa sakit serta membuat orang yang mengalaminya merasa hampa dan seperti kehilangan semangat hidup. Namun, jangan jadikan itu sebuah alasan untuk selalu tenggelam dalam kesedihan yang seakan tiada berujung.

Jujur saja, aku sedih melihatmu seperti ini. Wajah tertekuk. Tatapan kosong. Kehilangan semangat untuk mengerjakan sesuatu. Kamu terlihat seperti orang asing. Bukan versi terbaik dari dirimu. Jika boleh aku berbicara, maka izinkan aku untuk mengatakan ini:


"Maafkan mereka yang membuatmu bersedih. Ikhlaskan semua luka yang kamu terima dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu. Tiada habisnya amarah jika terus kamu simpan dalam hati dan ingatan. Aku tahu itu sulit, memaafkan orang-orang yang dengan sengaja meninggalkan luka. Namun, sulit bukan berarti tidak mungkin kan?" 


Kamu itu berharga. Banyak orang yang sayang padamu, yang tidak mau melihatmu bersedih terlalu lama, maka dari itu jangan sia-siakan harimu. Sekarang waktunya untuk berbahagia, ikhlaskan apa yang sudah terjadi dimasa lalu, dan teruskan perjalanan indahmu yang sempat terhenti. Memaafkan memang tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi dapat meringankan langkahmu untuk terus maju bersama waktu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

This too shall pass. -hjs-

Editor

Not that millennial in digital era.

16 Comments