Siapa yang Menduga, Ternyata Susah Move On dan Susah Kurus Ada Kaitannya

Sumpah ini ada ilmunya. Gue gak mengada-ngada. Gue cuma melakukan penjabaran dan pendekatan yang membuat ilmu ini mudah dimengerti.

Gue suka banget ngomongin dopamin. Dan banyak orang bilang dopamin itu hormon bahagia bahkan hormon cinta. Ada lagi namanya oksitoksin, pokoknya kalo kita meluk orang dalam periode tertentu tingkat sekresi oksitoksin kita bakal naik dan kedepannya bakal ngefek sama cara kita ngetreat atau mandang orang itu.

Jadi ada bagian di otak namanya basal ganglia, di dalemnya lagi ada caudate nucleus. Bagian itu adalah bagian yang dibanjiri dopamin kalo kita lagi mikirin dia, atau liat dia, atau keinget dia.

Untuk bisa sekresi dopamin, kita butuh jatuh cinta. Dan jatuh cinta adalah trigger biar dopamin disekresikan.

Ternyata bangsa nikotin dan narkoba lainnya itu adalah perangsang hormon dopamin juga, makanya selama ini cinta dianggap sebagai 'drugs'. Bahkan gula juga merupakan perangsang dopamin. Gue inget gue pernah ngomong kalo sedih makan cokelat aja atau minum cokelat karena dia merangsang dopamin. Apa yang gue gak paham yang merangsang sekresi dopamin itu gulanya, bukan cokelatnya.

Makanya kenapa orang yg udh addicted itu harus di-treatment dengan baik karena kalau kita berusaha sendirian untuk berhenti nge-doping (?) ada bagian otak kita yang tetep craving for it walaupun kita sudah berniat untuk berhenti. And professionally kalo lagi in that state (sakau) bakal ditanganin sama orang lain biar kita berhenti untuk craving the drugs lagi. Ngerokoklah, minumlah, bahkan diet yang rendah gula.

Makanya move on itu susah.

Kita gak punya orang professional yang sudi ngehandle kita kalo kita udah craving yang dulu-dulu. Palingan temen, itu pun gak 24/7 dan kita gak masuk semacam rehabilitasi. Palingan sama temen kita cuma diamukin "Ngapain sih lo masih mikirin dia?", dan sejenisnya. Terus, udah.

Serta orang yang sudah jadi trigger kita sekresi dopamin. Karena kita terbiasa menyekresi dopamin dengan porsi 'dia', maka kalo kita kehilangan dia, mau gak mau sekresi dopamin kita kepotong karena kebahagiaan itu udh gak sebahagia yang sebelumnya. Belum lagi karena kebiasaan kita dengan porsi segitu gak kefulfill sama kebahagiaan kita sekarang, makanya kita selalu mencari-cari cara untuk dopamin itu bisa disekresi sama kayak porsi sebelumnya.

Dengan cara,

– Stalking

– Nanya temen

– Mencari alasan

– "Tapi dia tuh gak brengsek"

Atau apapun yang membuat kita bisa sebahagia waktu dulu, yang membuat kita bisa menyekresi porsi dopamin sama seperti saat kita masih sama dia.

Jadi inti yang ingin gue sampaikan adalah :

Kalau mau kurus

Jangan kurangin konsumsi gulanya

Tapi perbanyak olahraga

Selamat mencoba dan membuktikan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini