Surat Untuk Papa

Dear papa,
Aku pernah marah, aku pernah benci ketika kamu tidak pernah membela ku., aku marah ketika kamu memukulku. Aku benci ketika kamu mengatakan aku anak yang tidak berguna pada siapa pun.bahkan aku sempat benci dengan kata-kata orang yang mengatakan kamu bukan papa kandung aku,kamu juga mengatakan hal itu benar. Aku pernah menyesal menjadi anak mu di besarkan oleh mu. Aku pernah benci harus hidup pada dunia hitam usaha yang kamu miliki hanya karena aku mementingkan perkataan orang-orang tentang usahamu.

Advertisement

Pa, saat ini kita sudah jarang bersama, jarang untuk duduk berbincang, bercanda bahkan tidak pernah lagi kita makan bersama.

Aku ingat ketika aku masih sd, setiap papa pergi keluar kota aku sudah bergegas menunggu papa di depan pintu untuk minta uang jajan sama papa. Dan papa tidak pernah tidak memberi ku uang jajan sebelum papa pergi keluar kota, bahkan papa sering di marahin mama karena terlalu memanjakan aku.

Aku juga ingat di saat papa mengajari ku, tentang arti kehidupan yang keras. Saat itu aku sangat benci dengan semua cerita papa.papa selalu berkata kasar pada ku, papa selalu marah dengan teriakan keras papa.papa selalu mengatakan aku tidak berguna. Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya bisa menyusah kan.

Advertisement

Hari ini ada hal yang ingin aku katakan pada mu.sebelumnya aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena telah membesarkanku.

Pa, maafkan aku karena telah menjadi anak yang selalu menyusahkan mu.aku tidak bisa menjadi kebanggaan papa. Aku hanya mementingkan hidup ku sendiri.aku hanya memikirkan untuk aku sndiri.aku selalu tidak mendengar apa yang papa katakan. Bahkan aku tau aku pernah membuat mu menangis.

Advertisement

Aku tau ketika aku di luar kota kau mendengar kabar aku sakit hati mu gelisah. Maaf kan aku pa. Aku sudah menyusahkanmu.

Ketika aku tidak sadar akan kekhawatiran mu pada ku, kau selalu berkata dengan nada kasar pada ku berteriak dan mengatakan aku anak tolol, dan bodoh.

Tapi kadang dimana aku merindukan teriakan mu aku berpikir betapa khawatirnya kau pada gadis kecil mu yang sudah dewasa ini.

Bahkan terkadang ketika aku rindu akan teriakan mu , aku sengaja kan pulang malam dan mencari perhatian mu namun ketika kau diam aku berpikir , apa kau tak lagi perdulikan ku ? Apa kau tak lagi sayang pada ku ?

Aku ingin tetap menjadi gadis kecil mu yang selalu kau manja. Tapi aku tau itu cara mu menandakan kau percaya pada gadis kecil mu karena ia sudah dewasa. Kau percaya gadis kecil mu tidak akan pernah membuat mu kecewa.

Ketika kecil walau kau sangat memanjakan ku, tapi aku ingat banyak hal yang pernah kau ajarkan padaku walau dengan teriakan kasarmu. Kau ingin aku belajar menjadi seorang yang tegar walau nanti nya tidak ada orang yang berdiri di samping ku. Kau ingin aku dapat berdiri tegar mandiri dan tidak berharap sesuatu apa pun dari orang lain.

Sampai hari ini aku masih tidak berguna untukmu , tapi aku slalu ingin mendoakan agar umurmu panjang. Kau bisa melihat anak gadis mu memiliki anak dan kau yang akan mengajari cucu-cucumu seperti kamu mengajar kan satu kehidupan kepadaku.

Terima kasih papa

I love you forever

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE