Terima Kasih, Berkat Luka yang Kamu Beri, Aku Tumbuh Menjadi Lebih Dewasa Lagi

Bagai musim kemarau yang bertaburan bunga-bunga berhiaskan kupu-kupu di tengah sejuknya angin mungkin, itu yang kurasakan bersamamu dulu walaupun terkadang ada petir dan derai air mata. Berdua merangkai cerita merajut mimpi bersama.

Tahun demi tahun kita lalui bersama, moment penting banyak kita lewatkan berdua, moment saat sidang skripsi, yudisium wisuda ulang tahun dan moment penting lainya.

Kita berdua pun sadar bahwa bukan seorang ABG labil lagi yang menjalin hubungan hanya untuk bersenang-senang saja tanpa tujuan. Setidaknya kita pernah merangkai mimpi yang terlihat sama namun ternyata setelah 5 tahun bersama kandaslah hubungan kita.

Ternyata janji-janji manismu hanya semu belaka yang membuat aku sangat merasa sedih. Hubungan kita kandas di tahun di mana mimpiku akan bersamamu dalam ikatan halal. Memang awalnya aku bertanya kepada Tuhan kenapa hal ini terjadi kepadaku?

Saat aku berdoa supaya aku bertemu jodohku saat itu pula aku merasa hubungan aku dengan dia tak senyaman dulu lagi hingga akhirnya kandas begitu saja.

Ntah kandas karena apa aku tak mau mempermasalahkan semuanya akupun tak mau menyalahkan wanita yang sekarang yang selalu kau pajang di social mediamu. Aku juga tak mau menyalahkanmu apalagi menyalahkan diri sendiri, inilah cara Tuhan mendewasakanku sebelum aku bergelar ibu nanti untuk anak-anakku kelak.

Aku sadari aku masih punya banyak kekurangan yang harus kuperbaiki secara perlahan.

Jika ada yang bertanya kepadaku, sedihkah aku saat itu, jawabku sangat sedih aku seolah kehilangan harapan hidup, jujur baru kali ini aku merasakan patah hati sedalam itu sehingga membuat aku sulit beradaptasi.

Tapi aku sadar aku masih punya Tuhan semua ini takdir Tuhan yang harus aku iklaskan dan aku sadar saat itu masih ada sahabat-sahabatku yang meberikan support sekedar menchat bahkan yang ngajak jalan supaya aku tidak terlalu larut dalam kesedihanku, yang paling membuatku terharu selalu ada orang tuaku yang memeluku erat ketika aku sedang terlarut dengan airmataku.

Jika ada bertanya kepadaku saat ini, kenapa aku terlihat bahagia pasca putus dengannya jawabku sederhana selama aku masih bisa hidup buat apa aku larut dalam kesedihan terlalu lama aku yakin Allah SWT telah menyiapkan cerita yang lebih indah.

Aku tak pernah membecinya sedikitpun karena bagiku dia tetap sosok baik yang luar biasa yang bisa membuat aku bahagia saat itu dan bagaimanapun dulu dia pernah menjadi bagian hidupku pernah menjadi salah satu orang yang sangat aku percaya.

Untuk kamu yang meningglkan luka paling dalam di hatiku.

Aku di sini baik-baik saja aku masih bisa tersenyum melihatmu bahagia dengan sosok yang bisa menjadi terbaik di matamu. Aku di sini sedang belajar memperbaiki diri dan berusaha mendekatkan diri dengan Tuhanku.

Satu kalimat untukmu saat ini terima kasih untuk luka yang kau beri setidaknya menyadarkanku bahwa peran kita di hidup ini cuman menjalani yang menetukan semuanya Allah SWT dan sebagai hamba yang baik adalah selalu berusaha sabar dan terus memantaskan diri.

Semoga kita selalu mengambil hikmah dari semua peristiwa semoga bisa membuat kita semakin dekat dengan Sang Pencipta. Amiin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka warna biru, penikmat suasana hujan dimalam hari.

4 Comments

  1. Nouna Artha berkata:

    Pas bgt ma yg q alami skrng
    Mkch pymngatx

  2. Ali Fikri berkata:

    Sumpaah…keren mbak 🙂