Teruntuk Ibu yang Juga Malaikatku, Senyummu Adalah Duniaku

Pertama kali aku mengenal dunia, pertama kali aku mengenal kata, pertama kali aku melihat sosok wajah, pertama kali aku merasa aman, di dekapan seorang Ibu. Yang memberi Cinta tanpa imbalan yang memberi hati tanpa sangkaan, yang merelakan separuh dan seluruh hidupnya untukku.

Advertisement

Ibu, cinta darimu tak sanggup aku balas.

Saat kecil, engkau mengayun dan memberikan yang terbaik untukku. Meski cuma senyum lepas yang bisa aku hadiahkan untukmu, ketika remaja aku berubah, seperti mereka yang sibuk dengan dunianya, mulai merasakan risihnya di atur, mulai punya kehendak yang tak terhingga, dan mulai membuatmu menangis, dan luka masa remaja yang hanya mampu bisa aku hadirkan.

Kini aku mulai beranjak dewasa, mulai berpikir segala hal, mulai meniti segala jalan, mulai menentukan pilihan, tapi di usiamu yang beranjak menua, rambut yang memutih , mata yang mulai redup, belum mampu aku untuk membahagiakanmu,

Advertisement

Menantu, Cucu.

Keinginan sederhana dari lubuk hatimu, keinginan yang masih menjadi PR dalam hidupku, bukan , bukan karena aku tak mau, tapi belum sanggup bagiku untuk menapaki jalan itu.

Advertisement

Ibu, petuahmu adalah segalanya, ridhomu yang aku minta, senyum ikhlasmu yang aku harap, meski aku disini belum mampu untuk berbakti, mempersembahkan seoarng lelaki yang menjadi imamku, dan memberimu cucu untukmenggantikan senyumku. Maaf Ibu, belum layak bagiku untuk menapaki jalan itu. jalan ini masih teramat rumit untuk aku tapaki.

Langakah kecil itu, kelak pasti akan hadir diantara kita, memecah kembali senyum indah di bibirmu, langkah itu harus masih aku perjuangkan, dengan segenap do'a untukmu ibu.

Ridho'i jalan yang aku pilih, ridho'i pilihanku untuk saat ini, yang memilih untuk berdiri sendiri ,kelak lelaki sholeh itu yang akan menggenggam jemariku, mengajakku untuk bersama-sam membahagiakanmu, kelak lelaki sholeh itu, yang akan memberikan keturunan di keluarga kecil kami.

Sabar ibu, tolong sabar, Doakan aku untuk bertemu lelaki itu, hingga kelak akan ku hapus semua sedihmu, dan memenuhi tanggung jawabku seagai putri kecilmu.

Janjiku untuk bersama-sama menghantarkan segala kebahagiaan, meringankan setiap beban dan menjauhkan tetes air mata kesedihan.

Untukmu Ibu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

menuju bahagia baru

CLOSE