Teruntuk Kamu yang Tak Bisa Ku Miliki Tapi Masih Jadi Pemilik Hati

“Terkadang yang tak bisa dilupakan adalah seseorang yang tidak pernah dimiliki”.

Advertisement

Ungkapan itu bisa saja terjadi. Seseorang yang disesali. Entah disesali karena hadirnya atau disesali karena kepergiannya. Iya kamu, kamu yang masih saja betah berlama – lama di dalam ingatan. Apa sampai sekarang kamu masih belum menemukan jalan pulang? Entahlah, tapi akupun masih tidak mengerti hingga sekarang mengapa masih saja ada hal – hal yang tidak bisa kamu bawa pergi dari hidupku.

Genggamanmu yang panas di kening, lalu pergimu yang panas di kenang. Terlanjur jatuh hati lalu terlanjur patah hati. Apa yang bisa kulakukan. Hey, pepatah menawan berkata seperti ini “ Cinta tidak harus memiliki “ Iya betul, lalu kalau tidak harus memiliki, mengapa mesti jatuh cinta? Tidak adil, semuanya salah. Tidak, cinta tidak pernah salah, yang harus disalahkan adalah kenyataan yang parah. Cinta itu anugerah lalu yang menjadi musibah adalah takdir yang tidak bisa diubah.

Yang salah adalah kamu yang datang, kemudian kamu yang pergi. Ataukah yang salah itu aku yang jatuh cinta atau aku yang tidak menahan pergimu. Tapi sekali lagi yang salah adalah kenyataan yang parah dan takdir yang tidak bisa diubah.

Advertisement

Lalu tak bolehkah aku masih mendoakan kamu, mendoakan kamu untuk hidup dengan baik, mendoakan kamu agar tidak sakit, mendoakan kamu untuk kembali lagi? Terasa egois memaksa seseorang yang telah pergi untuk bisa kembali lagi, ah baiklah. Jika kamu merasa sangat terluka dengan semua ini aku ijinkan kamu pergi. Pergi dengan syarat jangan menoleh lagi karena jika iya, aku akan membencimu sampai aku mati.

Di sini aku yang patut disalahkan, aku sudah merelakan kamu pergi dan tidak berusaha menahanmu. Lalu mengapa kamu tidak memintaku untuk menahanmu? di sini kamu yang salah. Aissss, kita sama – sama salah. Kita sama – sama bodoh. Kita dua orang bodoh yang menemukan cinta di sebuah tempat yang penuh dengan kesia – siaan.

Advertisement

Dan kini, bagaimana dengan kam? Apa sudah lebih baik? Jika iya berarti kamu sudah bukan orang bodoh.

Lalu aku? Bodohnya sampai sekarang masih saja tentang kamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis yang selalu Galau

5 Comments

  1. Ty Setyo Anggara berkata:

    Yuuppp
    Ak pn gbs memiliki " raksasa"
    Tp,dy ttp betah tgl d hati ku.mskipun dy dtg dan prg sesuka hati.
    Cpt pulang,ayou kt brjuang brdua.kt brhak mncoba bhagia untk slmanya

  2. Uci Unieq berkata:

    kamu berhak bahagisa, perjuangin yah. jodoh ditangan yang Maha Kuasa, walaupun tidak bisa bersatu tapi setidaknya kalian pernah saling memperjuangkan. berdoa jangan lupa. semoga selalu bahagia.

  3. Afwan Zahri berkata:

    Galau, Galak ke Linggau wkwkwk

CLOSE