Testimoni Nyata dari Seorang Gadis yang Meski Statusnya Single, Traveling Mampu Mengubah Hidupnya!

Sosok pacar kalau menurutku sangat penting perannya dalam kehidupan manusia. Kenapa? Karena nama tersebut bisa membuat situasi kita berubah seketika. Ya, contohnya bisa membuat mood kita senangnya kelewatanm mungkin karena si pacar memberi kita coklat atau bungam mungkin juga hanya karena dia bilang "yang, aku sayang sama kamu" dan kadang juga bisa buat mood kita kacau balau nggak karuan. Itulah hebatnya sosok pacar dan aku pernah merasakan hal yang sama walaupun dengan masalah yang berbeda.

Kehidupan sebagai wanita cerdas nggak melulu sibuk dengan sebuah kata pacar, kan? Karena aku sendiri sudah tahu bagaimana cara menghadapi kegalauan, menghentikan air mata yang terus jatuh, menghilangkan kebiasaan mengamuk sendiri di kamar dan lain-lain.

Ketika aku merasa terpuruk entah karena pacar, mantan atau gebetan, tidak ada yang lebih indah selain kata "travelling".

Travelling bersama seorang sahabat, keluarga ataupun sendiri. Kenapa harus travelling? Karena hal tersebut bisa menjernihkan otak kita yang buntu. Kalo menurut pribahasaku sih, memperlancar peredaran darah yang tersumbat akibat mantan.

Hal ini juga bisa buat kita melupakan mantan, tentu bagi wanita cerdas, ya! Kenapa? Karena di waktu jalan-jalan pasti kamu nggak akan sempat untuk bersedih, galau, murung dan marah-marah di tempat penginapan atau di tempat wisata.

Kalau hal itu masih terjadi, tips yang lainnya selain travelling adalah kamu wajib membawa sahabat yang bisa buat suasana fun, sahabat yang gila dan sahabat yang bisa bikin kamu lupa dengan keterpurukkanmu. Jangan lupa juga kamu wajib membawa cemilan atau makanan kesukaanmu untuk melengkapi indahnya travelling. Simple, kan?

Pada intinya, kita sebagai perempuan diciptakan sebagai mahluk paling kuat dari pada seorang laki-laki. Jadi untuk menguatkan hatimu yang sedang kacau, kamu hanya perlu ingat kata-kata mutiara ini.

Kalau kamu bisa sehancur-hancurnya, pasti mantanmu lebih hancur hatinya.

Intinya kita harus lebih cerdas menyiasati atau bahasa simpelnya mengontrol hati, agar kita tidak dibodohi karena cinta. Kecuali kalau sudah menikah, karena cintanya itu harus diperjuangkan.