Tuhan Mempertemukan Kita untuk Mengajarkan Arti Perbedaan, Toleransi, dan Tentang Cinta yang Tak Mungkin untuk Bersatu.

Terima kasih untukmu yang telah hadir dihidupku, sebagai wujud cinta yang akan selalu aku ingat. Kau yang telah berjuang sejauh ini bersamaku, bertahan selama ini disampingku. Terima kasih atas semua memori indah yang kau lukiskan diingatanku dan semua kata cinta yang tertanam dihatiku.

Advertisement

Kita telah berjalan jauh mengikuti alur indah hati kita, mengikuti cinta kita yang bahagia beterbangan. Kita tak pernah bosan saling membisikkan kata cinta, saling menatap mata yang teduh bagai rumah, membingkai masa depan yang tak akan pernah ada. Masa depan yang selalu kita impikan, tapi tak akan pernah bisa menjadi nyata.

Tuhan telah mempertemukan kita, menumbuhkan rasa cinta yang terlalu indah untuk kita hindari. Cinta yang telah menyatukan dan membawa kita berjalan sejauh ini, melewati jurang perbedaan yang teramat besar. Cinta adalah hal terbesar yang berhasil membuat kita bertahan, meskipun kita sadar bahwa akan ada akhir dari perjalanan ini.

Kita terlalu waras untuk marah pada Tuhan yang telah mempertemukan kita, terlalu dewasa untuk menyesali perbedaan agama kita. Bukankah kita berdua tahu bahwa kita menyembah Tuhan yang sama? Bukankah kita berdua tahu bahwa cinta yang tumbuh diantara kita adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan?

Advertisement

Kita tak akan pernah berani menantang Tuhan, juga tak akan pernah rela menghapus cinta yang telah ada. Kau tak akan pernah bisa meninggalkan agamamu, begitupun dengan aku yang tak akan pernah mau meninggalkan agama yang telah kupercaya sejak terlahir ke dunia. Karena kita berdua tahu, bahwa agama dan cara kita menyembah Tuhan adalah hal yang terlalu suci untuk kita tinggalkan demi kebahagiaan fana.

Dulu kita terlalu berani mengumbar cinta pada mereka yang bertanya akan seperti apa akhir kisah kita. Kini cinta dan waktu telah mendewasakan kita, membuat kita menangis terdiam memikirkan akhir kisah kita. Kau dan aku tak pernah tahu, apakah ijab kabul yang akan kau ucapkan, ataukah kita akan ada dalam acara pemberkatan.

Advertisement

Bukankah terlalu kekanakkan bagi kita untuk mempertanyakan cinta yang ada di antara kita? Bukankah perjalanan kita terlalu jauh dan lama untuk bisa membuktikan nama siapa yang telah terukir dalam di dalam hati? Kau tahu bahwa hanya ada namamu di hatiku, begitupun denganku yang yakin bahwa tak ada nama lain selain namaku di hatimu.

Kita tak perlu menyesali dengan keputusan ini, karena kita telah berjuang untuk dapat bertahan diatas semua perbedaan. Kita berdua tahu bahwa kita tak sekuat mereka yang dapat bertahan dalam perbedaan. Kita terlalu takut melangkah tanpa restu orang tua dan tak siap untuk memikirkan bagaimana cara menjawab pertanyaan buah hati kita tentang agama nantinya.

Kita tak akan pernah mampu meninggalkan agama kita, dan tak pernah mau meninggalkan cinta kita, karena keduanya terlalu suci untuk kita pilih. Inilah kedewasaan kita, memilih berpisah bukan karena tak lagi saling cinta, tapi kita mencoba memahami jalan hidup yang Tuhan gariskan untuk kita. Tuhan mempertemukan kita untuk mengajarkan arti perbedaan, toleransi, dan tentang cinta yang tak mungkin untuk bersatu.

Kita telah melalui tahun-tahun yang indah, penuh rasa cinta, penuh perjuangan dan pembelajaran tentang semua perbedaan yang ada diantara kita. Terima kasih atas kebersamaan yang tak akan pernah aku lupakan. Simpanlah namaku dalam hatimu, seperti aku yang menyimpan namamu dalam lubuk hati terdalam yang tak akan terjamah oleh siapapun, sebagai cinta yang tak akan pernah bisa kumiliki.

Aku mohon padamu, jangan pernah lagi jadikan agama dan cinta sebagai pilihan. Percayalah bahwa Tuhan akan berikan pengganti diriku, seseorang yang jauh lebih baik dan telah ditakdirkan sebagai jodohmu. Semoga kelak kau akan dapatkan bidadari dengan cinta dan agama yang sejalan denganmu, dan berbahagialah bersamanya. Disini aku akan memperbaiki diriku, menunggu untuk berbahagia bersama seseorang yang siap menjadi imamku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perempuan yang dianugerahi volume air mata sebanyak samudera hindia oleh Tuhan. sevira.arta@gmail.com

CLOSE