Untuk Laki-laki yang Belum Menetapkan Tujuan, dari Perempuan yang Sudah Bosan Pacaran

Sudah bosan pacaran

Dengan tulisan ini besar harapan saya kamu mampu membaca apa yang sebenarnya tersirat dan ingin saya sampaikan, bahwa perempuan yang dengan tulus menemanimu sampai detik ini dan tidak akan bosan sampai nanti kini benar-benar berada dalam kegamangan. Bukan karena meragukan kecintaanmu, tetapi merapikan tujuan masa depan masih belum juga kamu iyakan. Ini bukan perihal main-main, ini tentang bagaimana cara memetik bunga yang mekar, bukan membiarkannya jatuh, layu, dan terbang tertiup angin, bagaimana ? Apakah kamu sudi membaca tulisan ini sampai selesai?

Mas sayang, terlepas dari begaimana keadaanmu sekarang, percayalah doa-doa terbaik telah kupanjatkan pada Tuhan untuk keselamatanmu – selalu.

Begini, kita bukan orang yang baru satu dua bulan berkenalan, tiga empat bulan menjalin hubungan, bukan? Tidak! Saya tidak memaksa kamu secepatnya melamar dan menikahiku karena kita masih sama-sama berjuang merintis kebahagiaan, tapi tidakkah kamu sedikit peka bahwa hubungan tidak sekedar yang-yangan, atau lidahmu terlalu kaku untuk menyampaikan tujuan?

Masku, saya hampir tidak pernah mendengar kamu membicarakan bagaimana hubungan ini dilanjutkan meski restu orang tua telah kita kantongi dalam-dalam. Kalau boleh jujur, saya memang bahagia karena cintamu tak ada dua, tapi yang-yangan saja tanpa rencana kedepannya membuat perempuan bosan, sebal dan menjengkelkan. Kamu harus tahu, yang-yangan halal adalah impian, kepastianmu membuat perasaan semakin tenteram.

Dear Mas tersayang, sekali lagi tidak ada unsur paksaan di sini walau barangkali terkesan seperti itu, saya hanya ingin kamu berbicara bukan merayu atas nama cinta, tapi memantapkan diri dan membenahi hati, perlahan-lahan meniti jalan yang diridoi.

Perempuan yang bersedia menjadi temanmu sampai tua ini sudah bosan pacaran, sudah bosan bermain-main, jadi bagaimana? Kamu masih akan bungkam atau pura-pura tak menghiraukan ketika yang lain minta undangan? Mas, perempuan selalu ingin kepastian.

Kepada masku tersayang, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika tulisan ini membuat kamu kepikiran atau terkesan memaksamu dengan bingar, saya harap kamu senantiasa menjadi orang yang dapat dengan mudah mengerti perihal hati, terimakasih sedalam-dalamnya atas segala cinta yang telah kamu persembahkan. Terima kasih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

penyuka mie ayam, dan penikmat coklat

Editor

Not that millennial in digital era.

3 Comments

  1. Lala Angela berkata:

    Game| Online | F4N588371n9 | Joint ya 🙂